Makan malam adalah hal yg dihindari Jimin saat ini. Ia tak mau bertemu dengan Jin dan Jungkook. Bukan karena benci mereka, tapi ia belum siap ditanya hal-hal yg mengingatkan dia tentang Minjae. Bahkan semenjak pulang sekolah ia selalu menghindari Jin dan Jungkook dengan mengurung diri di kamarnya. Tepat saat jam makan malam Jin pun mengetuk pintu kamar Jimin.
"Jim, ayo makan malam. Hyung sudah membuatkan mu sup daging dengan kentang dan wortel. Jungkook juga sudah menunggu di meja makan." ucap Jin seraya mengetuk pintu kamar Jimin.
Tak ada sautan dari Jimin, bahkan deheman pun tak ada. Jin sempat khawatir apa Jimin sakit atau bagaimana. Jin pun mengetuk dengan keras pintu kamar Jimin.
Tok tok tok
"Jimin buka pintunya, kau sedang apa ha? Jangan membuat hyung khawatir Jim." ucap Jin lebih keras.
Namun tak ada jawaban, hanya kesunyian yg Jin dapatkan. Ia mulai khawatir dan buru-buru menuju dapur untuk meminta Jungkook mengambil kunci cadangan yg ada di kamarnya. Sementara Jin mencoba untuk merayu Jimin untuk membuka pintu kamarnya itu.
"Jimin buka Jim, kau tak ada niatan bunuh diri kan Jim. Atau kau mulai bisu tuli Jim. Jimiiiiin!!!!" suara Jin menggelegar keseluruh ruangan. Ia sudah tak tahan karena Jimin yg masih saja diam tak menyahut.
Beberapa menit kemudian datang Jungkook dengan banyak kunci di tangannya. Menyerahkan kunci itu pada Jin.
"Kookie, hyung meminta mu mengambil kunci cadangan kamar, bukan semua kunci. Bahkan ini kau mengambil kunci lemari dan laci." ucap Jin sambil memilih kunci di tangannya.
"Kookie tak tau yg mana kuncinya, jadi Kookie ambil semua." ucap Jungkook polos.
"Kau tak bisa membedakan kunci kamar dengan kunci lemari? Mata saja yg besar tapi tak berfungsi." omel Jin sambil membuka pintu kamar Jimin dengan kunci cadangan.
"Oh man hollyshitt!!!" Koor Jungkook dan Jin bersamaan.
Mereka terkejut karena melihat penampilan kamar Jimin yg berbentuk. Tirai terlepas dari tempatnya, music menghentak dengan keras, bantal berhamburan, kulit dan sisa makanan ringan berhamburan, bahkan banyak kaleng soda di meja nakas. Jangan tanya tempat tidur itu, tempat itu sudah tak di tempatnya lagi, posisinya bahkan sudah tak berarturan. Angin apa yg bisa merusak semua yg ada di kamar ini.
Jin dan Jungkook memasuki kamar itu dan segera menghidupkan lampu kamar. Tak lama kemudian Jimin keluar dari kamar mandi dengan penampilan seperti zombie. Banyak sisa makanan di sekitar bibir, air mata yg sudah mengering, baju yg tak beraturan dan jangan tanyakan rambutnya. Rambutnya sudah berpoleskan dengan makanan.
"Kyaaa..... Ada zombie Jin hyung, Kookie takut." teriak Jungkook saat melihat keadaan Jimin.
"Diam Jungkook. Mau apa kalian masuk kamar ku?" tanya Jimin acuh dan kembali ke tempat tidurnya.
"Aku hanya mengecek keadaan mu Jim, ku kira kau mati. Baru saja mau ku pesankan tanah untuk kuburanmu." ucap Jin main-main.
Jimin hanya terkekeh dan meminum sisa minumannya lalu mulai menangis. Suara tangisannya sangat miris sehingga Jin yg mendengarnya pun mendekatkan diri dan mulai memeluk Jimin.
"Ada apa Jim? Ceritakan pada hyung." ucap Jin.
"Dia menghianati ku hyung..hiks aku bahkan sudah sangat setia dan mulai mencintainya...hiks tapi ternyata dia hanya mempermainkan ku...hiks." ucap Jimin sambil menangis.
"Dia itu Minjae hyung kan Jimin hyung?" tanya Jungkook dan dibalas tangisan yg keras oleh Jimin.
Jin yg mendengar itu memeluk Jimin semakin erat dan mengelus punggung Jimin sayang. Pelukan itu melonggar dan Jin menatap kearah mata Jimin.
"Dengarkan aku Jim, kau tak boleh lemah. Dimana Park Jimin yg dijuluki International Playboy hm? Hanya karena dihianati kau seperti ini? Heh... Buktikan pada Minjae Minjae itu kalau kau bisa mencari yg jauuuh lebih baik darinya. Tenang saja, hyung dan Kookie akan membantu mu." semangat Jin.
"Itu benar Jimin hyung, kita akan bantu hyung mencari sugar daddy paling tampan, paling kaya dan jauuuuuuh diatas Minjae Minjae itu dan pastinya lebih sexy dan panas." timpal Jungkook.
"Memang apa sih bagusnya sugar daddy itu sampai kalian-kalian ini rela sekali merubah penampilan demi mendapatkannya?" tanya Jimin penasaran.
"Sugar Daddy itu tak hanya kaya Jim, tapi juga panas" ucap Jin memanas-manasi Jimin.
"Api unggun kali ah panas" balas Jimin cuek.
"Hei Jimin, kau fikir kita bisa tinggal di apartement ini gratis ha? Iya kau berpacaran dengan mantan mu itu yg kere itu dan bermodalkan gombalan belaka itu, kau dapat apa?" sindir Jin.
"Semua ini dari sugar daddy hyung, kita memberikan ia kehangatan, yg kita dapatkan kekayaan, harta melimpah. Tak perlu kau menikah dengan orang kaya, cukup menjadi sugar baby saja kau sudah hidup mewah." sambung Jungkook.
"Dan satu hal yg kau dapatkan dari sugar daddy Jim." ucap Jin membuat Jimin penasaran.
"Apa itu?" tanya Jimin menatap lekat kearah Jin.
"Pengalaman seks" ucap Jin frontal.
Jimin yg mendengar itu seketika merah merona. Jin memang terlalu frontal, tapi Jimin tak sepolos itu. Ia cukup tau apa itu seks dari beberapa video yg pernah ia tonton.
"Sudahlah kita lanjutkan nanti, lebih baik kita makan malam dulu lalu bereskan kamar yg seperti kapal pecah ini." ucap Jin. "Besok sore aku dan Jungkook berangkat ke Jeju, pulang dari sana kami carikan kau sugar daddy. Memangnya kau mau hidup susah terus hm?" sambung Jin. Jimin hanya menunduk dan menggeleng lemah.
Mereka pun memutuskan berhenti berdebat dan menuju ruang makan untuk makan malam. Makan malam mereka kali ini penuh dengan kesunyian karena Jimin yg merenung dan memikirkan apa ia bisa mendapatkan sugar daddy, dan siapakah orang itu.
"Aku ingin semuanya besok berjalan dengan lancar. Jet pribadi kalian siapkan untuk membawa tamu VIP ku dan jangan lupakan para sahabatku yg lainnya. Aku juga turut mengundang kekasih kalian, aku tau kalian tak bisa pergi jauh dari kekasih kecil kalian itu." ucap Yoongi di ruang kerjanya yg berada di mansion mewahnya.
Namjoon dan Hoseok yg mendengar itu hanya mengangguk paham dan segera membereskan pekerjaan mereka yg tertunda agar bisa besok sore mereka langsung berangkat ke Jeju.
"Apa kau mengajak Hyunah besok Yoon?" tanya Namjoon.
"Hyunah bilang ia sibuk, tapi aku bisa mengajak jalang ku yg lainnya. Kau fikir jalang ku hanya satu hm?" sombong Yoongi.
Namjoon dan Hoseok yg mendengar itu hanya memutar mata mereka malas. Mereka sangat tau sahabatnya itu penuh percaya diri dan sedikit sombong. Tapi sayangnya kesombongannya itu juga tak mengantarkan ia pada kekasih yg setia, justru ia masih bermain dengan para jalangnya. Sungguh miris hidup seorang CEO Min.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy
RomanceYoonmin! Park Jimin seorang siswa Senior High School ingin hidup mewah tapi tak mau bekerja. Memacari seluruh namja di sekolahnya yg punya banyak uang tapi masih kurang puas. Apa ia akan mendapatkan namja yg setara dengan hidup mewahnya? "Sugar Dadd...