Sugar Daddy

Bagian 19

Pagi yg cerah Jimin bangun dari tidur nyenyaknya. Hari ini hari minggu, berarti Jimin libur sekolah. Jimin melirik ke arah samping dimana kekasihnya tertidur dengan bertelanjang dada. Ah tidak, naked lebih tepatnya karena semalam mereka menghabiskan malam dengan kegiatan panas yg mampu mengalahkan pendingin ruangan.

Jimin mengelus pipi kekasihnya, lalu memakai celana dan kaos yg ada di samping ranjangnya. Ia bergegas ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan sikat gigi, lalu turun ke lantai bawah menuju dapur.

Namun saat ia tiba di dapur, ia melihat wanita paruh baya yg sedang memasak sesuatu. Jimin menghampiri wanita itu lalu menepuk pundak wanita itu.

"Omo!! Ah maafkan saya tuan, saya hanya membuatkan sarapan untuk tuan dan tuan Yoongi." ucap wanita paruh baya itu.

Jimin mengerenyit heran. 'Siapa wanita ini? Dan apa ia mengenalku?' Itulah yg ada di benak Jimin saat melihat wanita di depannya tersenyum ramah padanya.

"Sayang ada apa?" itu Yoongi yg baru bangun dan sedang berjalan menuruni tangga dengan mata yg masih agak terpejam. "Oh? Ahn ahjumma?" Kaget Yoongi saat melihat wanita paruh baya di belakang Jimin.

"Tuan?" sapa Ahn ahjumma.

"Yoongi saja ahjumma, seperti dengan siapa saja ahjumma ini." protes Yoongi saat mendengar Ahn ahjumma memanggilnya 'Tuan'.

Ahn ahjumma mengangguk untuk menanggapi protesan Yoongi. Ahn ahjumma sangat hapal bagaimana keras kepalanya Yoongi, jadi ia menurut saja dari pada berdebat masalah yg tak penting.

"Ahjumma membuatkan mu sarapan Yoongi, duduklah." ucap Ahn ahjumma.

Yoongi mengangguk lalu duduk di meja makan. Menyadari Jimin yg masih berdiri ia pun segera menarik lengan Jimin dan mendudukkannya di kursi sampingnya.

"Ahjumma pergi dulu Yoon, rumah ini sudah ahjumma bersihkan. Nanti sore ahjumma ke sini untuk membuat makan malam dan berberes sedikit." ujar Ahn ahjumma saat melihat Yoongi dan Jimin tengah menikmati sarapannya.

"Berhentilah bekerja di sana ahjumma. Ahjumma dan ahjussi bekerja di sini saja mulai hari ini, karena aku sudah memutuskan untuk pergi dari rumah itu dan tinggal di sini bersama Jimin." ujar Yoongi lalu menatap Ahn ahjumma.

"Ada apa lagi Yoon?" tanya Ahn ahjumma lalu mulai meberanikan diri untuk duduk di depan Jimin samping Yoongi.

"Seperti sebelum-sebelumnya ahjumma, aku sudah tak tahan dengan eomma yg slalu mengaturku. Mungkin dulu aku hanya pergi ke rumah ahjumma untuk melarikan diri beberapa hari dan pulang. Namun sekarang beda ahjumma, aku memutuskan untuk menetap di sini dan meninggalkan semuanya yg sudah membesarkan namaku." ucap Yoongi dengan tangan yg mengaduk-aduk makanannya dengan sumpit.

Ahn ahjumma sudah tak heran lagi. Hampir tiga puluh tahun ia dan suaminya mengabdi pada keluarga Min, dari semenjak orang tua Yoongi menikah. Ahn ahjumma lah yg slalu merawat Yoongi sedari kecil, bahkan Yoongi pernah beberapa kali memanggil 'eomma' pada Ahn ahjumma saking terbiasanya bersama.

Ahn ahjumma sangat hapal tabiat keluarga Min. Lee Chaerin yg merupakan wanita sederhana seketika berubah menjadi tamak saat tau ia menikah dengan pewaris MMC. Ketamakannya semakin menjadi saat MMC berada di puncak kejayaan. Ia bahkan rela menjual perasaan anaknya Min Yoongi untuk menjalin kerja sama dengan para kolega bisnis untuk memperluas bisnis.

Yoongi yg pada dasarnya tak mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya bisa pasrah. Beberapa kali mencoba kabur dari rumah namun slalu gagal karena eommanya yg mengancam akan bunuh diri jika ditinggalkan.

Dan saat ini mungkin kesabaran Min Yoongi sudah diambang batas, ia lebih memilih pergi dan tinggal dengan kekasihnya dari pada rumah orang tuanya.

"Kalau ahjumma keluar, eomma mu bisa curiga Yoongi-ya. Lagi pula ahjumma bisa setiap hari ke sini untuk mengurus rumah mu, kau tak perlu khawatir." ujar Ahn ahjumma lembut.