Bagian 14

7.6K 611 43
                                    

Pesta malam itu berjalan dengan lancar, para undangan menikmati pesta dengan gembira. Yoongi yg didampingi sang kekasih menyapa para tamu dan sesekali memperkenalkan Hyunah pada koleganya.

Dilain sisi Jimin memperkenalkan Daniel pada para sahabatnya. Jimin dengan semangat memeluk lengan Daniel manja tak perduli tatapan nyalang dari para sahabatnya.

"Heh Park sialan! Kau tak tau diri atau kau lupa ingatan hah? Kau kesini dengan tuan Min, dan sekarang kau merangkul lengan makhluk lain di pesta manusia yg mengundang mu begitu? Dimana rasa terima kasih mu sialan?!" geram Jin saat menarik Jimin dari Daniel.

"Sorry to say hyung. Ahjussi pucat mesum sialan tua bangka bangkotan itu tak perduli pada ku, ia mengajak ku kesini karena alasan ia butuh boneka untuk dijadikan bantalan kakinya. Dan kau mau aku menjadi pembantunya begitu? Heh.." remeh Jimin menatap sinis pada Jin yg sudah  geram.

"Harusnya kau rebut dia dari kekasih telanjangnya itu, bukan mencari daun muda baru sialan." ucap Jin kesal.

"Tadi siapa yg ingin menolongku untuk mencarikan aku sugar daddy hm? Dan aku sudah menemukannya, tak lama lagi Daniel hyung akan menjadi kekasih Park Jimin. Dan kau tak usah membantu ku lagi hyung, ahjussi pilihanmu sudah keriput semua." ucap Jimin lalu melenggang pergi meninggalkan Jin yg sudah menahan diri agar tak meledak.









Jimin menarik tangan Daniel saat Daniel tengah asik berbicara dengan para kekasih sahabatnya. Ia menarik Daniel keluar dari hall itu untuk mencari udara segar.

"Ada apa Jiminie, kenapa kita kesini?" tanya Daniel saat mereka sudah tiba di taman depan hall diselenggarakannya pesta itu.

"Aku hanya ingin berdua dengan hyung, apa boleh?" tanya Jimin sambil menatap Daniel sendu.

"Hei ada apa? Ceritakan pada hyung, hyung pendengar yg baik jika kau ingin tau." ucap Daniel saat menyadari tatapan Jimin.

"Sebenarnya aku kesini dengan Tuan Min hyung. Aku tak tau alasannya dia mengajak ku kesini, yg ku tahu ia mengajak ku kesini dan meninggalkan ku begitu saja. Sekarang aku sendirian, tak punya teman karena teman-temanku sibuk dengan kekasihnya." cerita Jimin. Ia tak ingin menceritakan secara detail ia ke pesta itu, bisa-bisa Daniel menjauhinya jika ia kesini dengan ancaman dan ciuman Min Yoongi.

"Tuan Min? Min Yoongi?" tanya Daniel meyakinkan. Jimin pun mengangguk lemah.

"Bukannya ia punya kekasih?" tanya Daniel lagi, dan lagi-lagi Jimin mengangguk.

"Jadi kau kesini ikut dengannya? Sudahlah lupakan saja dia, aku tau kau sedih karena ia punya kekasih kan?" tebak Daniel.

"Tidak! Aku tak perduli kalau ia sudah punya kekasih atau belum. Aku kan bukan adiknya." sargah Jimin.

Daniel yg mendengar itu hanya terkekeh dan menggusak rambut Jimin gemas.

"Kau menggemaskan sekali. Ah bagaimana kalau kita cari ramyeon saja, sepertinya enak kalau kita makan ramnyeon" ajak Daniel dan diangguki semangat oleh Jimin.

Daniel pergi ke parkiran mengambil mobilnya dan keluar dari kawasan hotel itu menuju ke minimarket terdekat untuk membeli ramyeon.







Mereka menikmati ramyeon di teras minimarket yg tersedia meja dan kursi bagi para pengunjung untuk sekedar duduk santai.

Tak terasa ramyeon dan minuman mereka sudah habis dan hari menjelang tengah malam. Bahkan cuaca yg awalnya hangat menjadi dingin karena angin malam yg berhembus.

"Ayo Jim kita pulang, aku antar kau ke hotel." ucap Daniel saat melihat Jimin yg sudah memeluk dirinya karena dingin.

Daniel melepas jas mewahnya dan memakaikannya pada Jimin. Jimin yg mendapat perlakuan manis itu pun tersenyum malu dan menunduk sesekali melirik ke arah Daniel yg merangkulnya menuju mobil.

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang