Bagian 24

6.9K 545 35
                                    

Brakk

Chaerin yg tengah fokus dengan laptopnya terjengit kaget saat mendapati pemuda pucat yg tengah menggebrak meja kerjanya. Pemuda pucat itu adalah putra semata wayangnya Min Yoongi.

"Min Yoongi! Apa yg kau lakukan? Eomma sedang bekerja jadi jangan mengganggu eomma!" bentak Chaerin dan menatap nyalang putranya itu.

Yoongi hanya mendengus remeh menatap nyalang balik eommanya. "Mengganggu? Lalu apa eomma tak mengganggu kehidupan pribadiku?" Yoongi bertanya dengan dingin.

"Kehidupan pribadi apa maksudmu Yoongi?" Chaerin pura-pura tak tau.

Yoongi lagi-lagi mendengus remeh dan menarik kursi untuk mendudukkan pantatnya di kursi itu. Ia menaikkan kedua kakinya untuk dipangkukan di atas meja kerja eommanya.

"Mana sopan santun mu Min Yoongi?!" bentak Chaerin tersulut emosi.

"Eomma masih membicarakan kehidupan pribadi dan sopan santun saat eomma sendiri dengan tidak sopannya menganggu kehidupanku?!! Hebat sekali Lee Chaerin!!" Yoongi benar-benar murka kali ini. Ia bahkan berani membentak eommanya sendiri.

Chaerin hanya tersenyum manis merasa tak bersalah sedikit pun. "Kau sudah banyak berubah Yoongi. Kau berani keluar dari rumah, membentak eomma, bahkan kau mengutus salah satu anak buahmu untuk memata-matai eomma, ibu kandungmu sendiri. Lalu apa itu sopan sayang?" tanya Chaerin dengan tenang.

"Berhenti mengganggu kehidupanku eomma, sebelum aku menghancurkan semuanya." Yoongi berucap dengan dingin.

"Silahkan hancurkan Min Yoongi. Tapi kau harus ingat, eomma tak akan tinggal diam saat ada orang baru yg masuk mengambil barang berharga eomma dan membawanya keluar tanpa seijin eomma. Kau tau bagaimana overprotektifnya eomma dengan apa yg eomma miliki? Eomma bisa menghancurkan siapa saja jika ia sudah mengganggu ketenangan eomma." ucap Chaerin dengan tenang namun berisi akan ancaman.

Yoongi duduk tegak. "Sebelum eomma menyentuh Jimin, aku yg akan mematahkan orang-orang yg berani menyentuh Jimin seujung kuku pun. Bahkan aku siap jika aku harus berperang dengan ibu kandungku sendiri." ucap Yoongi lalu berdiri dan berjalan meninggalkan eommanya dengan pandangan tak terbaca.

Chaerin membuang nafasnya kasar saat Yoongi menghilang dibalik pintu ruangannya. Ia meraih ponsel yg ada di atas meja kerjanya dan menghubungi seseorang.

"Bereskan sekarang juga, aku sudah lelah dengan drama ini." setelah mengucapkan itu Chaerin meletakkan ponselnya lalu memijit tengkuknya yg kaku.












Di tempat lain Jimin sedang menikmati es krim di depan minimarket dekat apartementnya. Ia memang belum berbaikan dengan Yoongi, namun ia berusaha melupakan masalahnya dengan memakan makanan manis salah satunya es krim.

Jimin menikmati es krimnya sambil berjalan kaki untuk pulang ke apartement. Namun tanpa ia sadari ada dua orang yg berpakaian serba hitam mengikutinya dari belakang.

Jimin yg tak perduli dengan keadaan memilih menghabiskan es krimnya. Namun belum habis es krimnya, hidung dan mulutnya sudah dibekap dengan kain yg berisi obat bius. Jimin tak sengaja mengghirup obat bius itu dan membuat ia kehilangan kesadarannya.

"Sudah kami laksanakan bos" ucap salah satu dari mereka pada ponsel di telinganya.

"Bagus, bawa di ke markas. Kita lihat drama selanjutnya" ucap seseorang dibalik sambungan ponsel itu.

Salah satu orang yg menculik Jimin membopong Jimin yg tengah pingsan dan memasukkannya ke mobil van hitam yg terparkir dekat area itu. Mereka meninggalkan area itu tanpa perduli bagaimana murkanya pemilik orang yg mereka culik itu.











Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang