Bagian 16

7.6K 600 37
                                    

Di ruangan serba mewah itu ada seonggok pria pucat yg tengah berkutat dengan berkas-berkasnya. Tak lupa diiringi dengan umpatan jika ia melihat keganjilan dalam berkas-berkas itu.

Tangan kiri yg sibuk memegang lembaran kertas dan tangan kanan yg sibuk menekan tombol keyboard. Bahkan sesekali ia menghubungi bagian keuangan perusahaan jika pengeluaran terasa ganjil.

Tengah sibuk dengan segala umpatannya, tiba-tiba saja ada wanita yg menerobos masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Wanita itu adalah eomma lelaki pucat yg tengah sibuk mengumpat.

"Sibuk sekali kau anak Min cacing albino Yoongi?" tanya eomma Yoongi sambil mendudukkan pantat seksinya ke sofa yg tersedia. Menaruh tas merk Hermesnya itu ke meja dengan sangat hati-hati, lalu mengeluarkan kipas bulu meraknya untuk menghilangkan sedikit gerahnya.

Yoongi hanya berdehem tanpa menoleh sedikit pun. Ia masih fokus dengan segala berkas, keyboard, ponsel dan umpatannya.

"Min Pucat Yoongi, kau menghiraukan eomma mu? Mau ku kutuk kau jadi lintah ha?!" geram eomma Yoongi.

Yoongi menghela nafas kasar lalu mengalihkan atensinya pada ibunya.

"Eomma Lee Chaerin, anak mu Min Tampan Yoongi ini sedang bekerja untuk membelikan mu segudang berlian. Tolong keluar dan jangan mengganggu, pergi berbelanja saja sana." ucap Yoongi dengan melambatkan setiap kata yg ia ucapkan agar lebih menekan.

"Eomma tak perduli itu Min Yoongi, yg eomma ingin tanyakan ada hubungan apa kau dengan bocah kemarin sore?" tanya eomma Yoongi.

"Bocah kemarin sore? Aku tak bertemu dengan bocah kemarin sore, kemarin sore aku sibuk mengurus proyek baruku dengan Namjoon dan Hoseok, tak ada bocah disana." heran Yoongi tampak berfikir.

"Kau ini tak mengerti perumpamaan? Min Jiyong brengsek, dia meninggalkan ku dengan anak idiot sialan bajingan brengsek dan pembangkang ini?" umpat eomma Yoongi.

"Jangan bahas appa lagi eomma, ia sudah tenang dengan tuhan di alam baka. Tidak baik membicarakannya, kasihan tuhan melihatnya bersin tiap hari karena kau bicarakan." ucap Yoongi asal.

Eomma Yoongi sudah lelah berdebat. Ia memilih diam dan kembali ke topik permasalahan.

"Apa kau benar berkencan dengan bocah yg kemarin kau ajak makan di restoran Jepang itu Min Yoongi?" tanya eomma Yoongi dengan wajah yg dibuat seserius mungkin.

"Kalau iya kenapa kalau tidak kenapa?" tanya Yoongi cuek.

Hal itu pun mengundang kemarahan Chaerin, bahkan Chaerin menggebrak meja kerja Yoongi dengan sangat keras.

"Kau jangan macam-macam Yoongi, eomma tak pernah mengajarkan mu untuk berhianat. Jika kau ingin bermain dengan bocah itu, akhiri hubungan mu dengan HyunA dan tinggal perusahaan ini." ucap Chaerin tegas.

"Aku tak pernah ada hubungan dengan HyunA, aku hanya memakainya sesekali jika ia datang padaku. Dan untuk meninggalkan perusahaan ini demi Jimin, aku siap eomma, sangat siap. Kalau eomma masih ingat, siapa yg membuat perusahaan ini bangkit dari kebangkrutan, eomma pasti tak akan mengusirku. Tapi aku sangat menghargainya, aku pamit terima kasih." ucap Yoongi langsung meraih tas kerjanya dan melenggang pergi dari ruangan itu.

"MIN YOONGI!!!!" teriak Chaerin sangat keras.

"Selangkah kau keluar dari sini, eomma tak akan segan-segan mengeluarkan mu dari hak ahli waris Min Multi Company." ucap Chaerin tegas.

Yoongi menghentikan langkahnya lalu berbalik. Menatap eommanya dengan senyuman miring khas arogannya.

"Ambilah hasil jerih payah ku eomma, semoga kau bahagia dengan harta mu itu." ucap Yoongi lalu berbalik melanjutkan langkahnya.

Chaerin hanya memandang punggung anaknya yg keluar dari ruangan itu dengan pandangan yg tak terbaca.










Yoongi kembali ke mansionnya lalu mengambil semua barang pribadinya, memasukkan ke dalam koper lalu memesan taxi untuk pergi dari rumah mewah yg ia bangun dengan jerih payahnya sendiri. Tak lupa ia meninggalkan beberapa black card kunci mobil pribadinya, dan beberapa surat-surat penting perusahaannya.

Saat ia keluar dari kamar mewahnya, Chaerin berdiri dengan angkuh di depan pintu kamar menatap tajam pada Yoongi.

"Kau yakin ingin pergi Yoongi? Bahkan merelakan semua fasilitas yg eomma berikan pada mu hanya demi membela jalang kecil mu itu?" tanya Chaerin dengan arogannya.

"Jimin bukan jalang Lee Chaerin. Dan aku tak keberatan meninggalkan semua ini. Fasilitas ini sepadan atas apa yg aku korbankan selama ini. Dan asal kau tau, semua fasilitas yg ada padamu semua atas keringat ku, bahkan baju yg kau pakai itu. Jadi tak perlu kau banggakan harta jerih payah orang lain Lee Chaerin, aku bisa berdiri sendiri." ucap Yoongi dengan sangat datar. Bahkan ini pertama kalinya ia menyebut nama lengkap eommanya tanpa embel-embel eomma seperti biasanya.

"Kau meninggalkan eomma yg melahirkan mu demi namja yg baru kau kenal beberapa bulan ini Min Yoongi?" tanya Chaerin lagi.

"Eomma? Eomma yg hanya mementingkan hartanya saja tanpa tau bagaimana kondisi anaknya. Apa masih pantas ku sebut eomma?" tanya Yoongi sarkas.

Memang benar, semenjak Min Jiyong appa Yoongi meninggal karena penyakit jantung, Chaerin mati-matian mengurus perusahaan suaminya itu.

Bahkan ia melupakan anak semata wayangnya yg baru beranjak remaja. Chaerin keluar kota bahkan negeri tanpa kenal waktu, bahkan tak perduli dengan anaknya yg akan lulus dari junior high school.

Saat Yoongi duduk di bangku kuliah perusahaan itu diambang kebangkrutan. Bahkan Chaerin sempat sakit dan harus rawat inap di rumah sakit selama beberapa minggu karena daya tahan tubuh yg sudah melemah.

Yoongi yg memiliki otak jenius seperti ayahnya pun menggantikan posisi untuk memimpin perusahaan itu.

Tak menunggu sampai setahun perusahaan itu sudah stabil, bahkan berkembang pesat karena saat itulah Yoongi memiliki akses besar di dunia pariwisata.

Hingga kini nama Min Yoongi merupakan bapak dari Min Multi Company karena kekuatannya yg mampu memutar balik kebangkrutan itu.

Perusahaan yg stabil membawa dampak baik pada Chaerin, ia mulai kembali pulih dan bisa beraktifitas seperti biasa. Namun sayang, Chaerin tetap saja tak memberikan kasih sayang pada Yoongi.

Semenjak itulah Yoongi berubah menjadi dingin dan arogan pada orang lain terutama yeoja, tapi tidak dengan eommanya.

"Saat aku mengeluarkan darah, keringat dan air mata untuk membahagiakan mu, apa kau pernah memberikan ku ciuman atau pelukan hangat? Kau hanya menanyakan bagaimana perusahaan, bagaimana keuangan dan sebagainya. Tapi tidak dengan ku yg berjuang mati-matian demi selembar won agar kau bisa tersenyum. Sungguh miris." ucap Yoongi lalu melangkah keluar dari rumah itu dengan menyeret kopernya.









Saat ini Yoongi berada di dalam taxi menuju tempat tujuannya. Jujur ia merasa lega saat mengatakan apa yg ingin ia katakan pada eommanya selama beberapa tahun ini.

Ia sangat menyayangi eommanya, namun rasa kecewa dan sakit hatinya mengalahkan rasa cinta itu.

Tak terasa air mata terjatuh dari pelupuk mata tajam itu, Yoongi menangis dalam diam.

Yoongi terkenal dingin dan arogan, tapi dibalik sikap dinginnya itu tersimpan rasa kecewa dan sakit yg ia pendam selema bertahun-tahun.

Mungkin dengan cara ini Yoongi bisa melupakan sejenak bayang-bayang sikap eommanya dulu. Pergi menjauh dari eommanya lalu hidup dengan tenang bersama orang yg ia cintai nantinya.





TBC

Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang