Rasa Itu?

90 3 0
                                    

"Aku sudah menitip beribu bahkan bermilyaran rindu dengan angin, tapi angin kali ini menolak, percuma kau tak dapat balasan katanya"

-The Toxic boy

"Emang lo mau jadi pacar gue?" sipp mantap kali ini Kayla keceplosan mengingat rem mulutnya blong.

Devan yang menatap bingung gadis disebelahnya ini, perkatannya barusan mampu membuatnya bungkam. Bungkamnya gak menganga tapi ya hhheee.

" Maksud lo tadi nembak gue?"
Dibukanya pertanyan bego yang membuat Kayla gelagapan memikirkan harus menjawab apa.

Iya, asal lo tau aja batin Kayla.

"Dih, kepedean lo, lo ngarep ya sama gue?" cecar kayla kembali bertanya

"Ck, lo tolol apa gimana si? Lo sendiri barusan yang nembak gue!" Ucap Devan dengan menyentil jidad Kayla yang dibalas ringisan dari Kayla

"Anjir lo Devil, main sentil sentil Jidat Tuan putri aja, lagian ni ya gue bilangin, jadi Devil tuh kagak usah kepedean, lo sih main nyamber aja kagak nyerna apa yang tanyain" Panjang kali jengkal Tuan putri menjelaskan.

"Gue juga lo pikir bakal mau jadi pacar lo? Ya ogah lah, lo bukan tipe gue, tipe gue tu kaya Syahrini yang cetar gak kayak lo cetir dekil"
Membalas perkataan  Kayla agar tak terlihat berharap.
Padahal si gue pengen banget Kay sambungnya dalam hati.

Kayla tak mengubris perkataan Devan, kalo diladenin makin lama sidevil ini makin menggoda pikitnya.

***

"Kay gue ganteng gak?" pertanyaan yang terlontarkan dari mulut Devan yang menatap Kayla sedang menikmati Menu Kencan eh diner salah deng ngerayain menang olimpiade membuat Kayla menghentikan kunyahannya.

Kayla segera menyeruput es jeruk yang berada tak jauh dari tangannya. Sampai tandas lalu setelahnya melanjutkan makannya kembali tanpa membalas pertanyaan Devan

"Gimana kay?" tanya Devan lagi.

"Gimana apanya?" pura pura Kayla berlagak bego

"Ck,Gue ganteng gak?" ucap Devan mengulangi kembali perkataanya.

Ni anak ngapa sih, pake tanya gituan, bege lo van Jantung gue udah gak stabil nih udah meronta ronta pengen keluar umpat Kayla dalam Hati sambil menatap Mata Devilnya yang indah.

"Budek kali ni anak" cecar Devan pelan tapi mampu didengar oleh telinga Kayla.

"Ohh" Kayla hanya ber ooh ria mejawab pertanyaan Devan tadi.

"Ohh aja nih, ganteng dong gue berarti?" ucapnya dengan Pd nya

"Gak"

"Iya"

"Gak"

"iya"

"Gak"

"Kita pacarankan?"

"Iya Dev,, Ehh apaan sih, sedeng bener ni Devil perasaan"

Lagi lagi Kayla terjebak permainannya sendiri, Devan yang selalu menggodanya membuat Jedar jedor didalam jantungnya.

"Tapi lo suka kan?" goda Devan lagi.

"Dih Najis" jawab Kayla sambil mencubit tangan Devan yang sebelumnya berniat hendak menjitaknya namun jarak yang memisahkan ea...

Bersambung..
Sabar ya reader setianya aku.
Jangan baper, baper sama laper itu beda tipis. Kalo baper bawa makan aja biar gedee huaaa
Gemuk maksud ane hhhee
Tinggalkan jejak everyhbodyh hhee alay ya maapin

The Toxic BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang