Tiba

70 5 0
                                    

Andai saja, kau yang mencegah ku pergi mungkin itu akan aku penuhi, namun pedulimu saja sudah tak kutemui.
-Kay

Riuh randak kerumunan banyak orang membawa barang bawaan mereka, berjalan menuju loket pembelian tiket, ya Kayla saat ini sedang di Stasiun kereta api, pemberangkatannya pada jam sembilan pagi, sebelum itu Kayla sudah menyiapkan pakaian yang sekira digunakan didesa nanti.

Kayla duduk dikursi yang tersedia distasiun itu, hatinya terasa sedikit berat harus meninggalkan Angel, namun kerinduan kepada emak dan abahnya semakin membeludak. Kayla pergi seorang diri kestasiun karena dia tidak ingin merepotkan Angel, Devan? Huff jangan ditanya dia sama sekali tidak peduli.

Pikiran Kayla saat ini harus benar benar dinetralkan, sekian banyaknya perubahan Devan yang tidak mampu dibendungnya.

***

Setelah hampir dua jam perjalanan Kayla tiba didesanya, kampung halaman yang sangat dia rindukan, aroma teh yang khas, rasa asamnya jeruk dari kebun, dan segarnya sayuran yang dimasak semua itu akan segera dia temui lagi.
Dijalan menuju rumah banyak tetangga, teman teman, dan sorot mata yang menyapanya memberikan senyuman kecil sebagai tanda penyambutannya.

"Mak Abah, Kayla pulang!"
Tibalah Kayla dirumah sederhananya suara cemprengnya segera dia bunyikan untuk memberikan informasi kehadirannya.

Tak ada sahutan dari dalam, nyelononglah Kayla masuk kerumahnya karena pintu yang tak terkunci. "Pasti diladang nih, pintu kagak dikunci lagi, mak mak" ucapnya seraya melepaskan tasnya dikursi tamu.

Setelah itu Kayla menuju kamarnya, menghempaskan badan kecilnya kekasur ukuran sedang dihadapnnya.

"Keladang aja kali ya, dari pada nungguin gini keburu kangen gue"
Tanpa pikir panjang Kayla bangun dan bergegas keladang.

Tak lama dia sampai terlihat emaknya sedang memupuk padi yang baru ditanam, dan abahnya yang sedang mencangkul tanah membuat jalan air masuk dan keluar.

"Abah Emak! Anaknya pulang nih kagak mau disambut" ucapnya sedikit berteriak

Lantas emak dan abahnya menoleh kearahnya, wajah bahagia dan berseri yang mereka pertontonkan kala itu.
"Eneng pulang kagak bilang bilang, kaget emak dikira tadi saha" kata emak sambil melepas topi sawahnya.

Kayla hanya senyum cengengesan, sebenarnya niatnya memang ingin memberikan kejutan kedatangannya yang dadakan.
"Hehehee maapin Kayla mak, emang sengaja sih biar sepres gitu"

Siabah hanya menggeleng melihat kelakuan putrinya ini, "Terus eneng teh gimana sekolahnya udah liburan emang?" tanya abah

"Belom liburan sih bah, cuman kan seminggu kedepan udah gak belajar lagi, tinggal nunggu bagi rapot aja, jadi ya Kayla kesini , toh udah izin juga sama Pak Bram, lagian kan entar habis bagi rapot Kayla kudu keBali bah, liburan hehe, masa Kayla kagak balik kampung kan kangen sama Emak sama Abah" jelas Kayla

"Ya udah, Emak sama Kayla balik kerumah aje sono, masak yang enak entar abah nyusul nanggung ni gawean abah sisa dikit" suruh Abah sambil kembali mengotong cangkulnya dipundak.

Bersambung..
Hei readers tercintaku
Ada yang rindu Devan gak nih huhu
Btw udah hampir 30 part tpi yang komen belom ada, ya udah gak papa Author tetep semangat buat akhirin cerita ini.
Makasih yang udah baca walaupun tak terlihat hhhe.

Klik aja ya
👇🙂

The Toxic BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang