Lo gak tau aja, gimana menderitanya gue pas liat lo bahagia bareng dia
-DevSetelah kejadian Kayla pingsan, entah mengapa Devan tak pernah mendekatinya lagi bahkan saat tak sengaja berpapasan dikelas, Devan enggan menoleh kearah Kayla jangankan menoleh, melirik saja tidak. Kayla menyadari sikap Devan yang berubah itu, sebenarnya Kayla sudah terbiasa akan sikap Devan yang berubah ubah layaknya cewek PMS, tapi kali ini dirasanya berbeda, tapi entahlah Kayla tidak ingin ambil pusing, mungkin Devan lagi ada masalah pikirnya.
Pagi ini Angel dan Kayla sengaja datang pagi sekali ke sekolah karena Angel ingin mencatat Pr Biologi milik Kayla yang tidak sempat dicatat dirumah, yaa karena Jalan dengan David.
Saat diparkiran, Kayla merasa rindu, rindu dengan siapa lagi jika bukan Devilnya, sudah dua hari Kayla tak mendengar celutukan, ejekan, bahkan godaan Devan yang biasa selalu terngiang setiap malam semakin membuat rindu.
Angel yang menyadari sohibnya sedang melamun sedari tadi tidak beranjak turun dari mobil berniat ingin mengejutkannya, namun sebelum niat itu dilakukannya suara Kayla terdengar sangat berat seperti menahan sebuah isakan.
"Ngel! Gue kangen" ujar Kayla dengan pandangan lurus kedepan.
Angel yang mendengar ucapan Kaylapun memautkan alisnya, bingung.
"Hm? Kangen? Lo kangen siapa Kay? "Kayla sedikit jengkel dengan Angel, karena semejak Angel dekat dengan David kepekaan Angel kepada Kayla sedikit berkurang, bahkan saat seperti ini, Devan yang menjauh darinya, Angel saja tidak menyadari itu.
"Gue kangen Devan Ngel" ucap Kayla terus terang.
"Ya tinggal lo sampirin aja kali, tiap hari juga ketemu kan dikelas, lo mah lebay Kay, kangen kangen ish" jawab Angel, masi belum menyadari kesedihan sohibnya.
"Bukan gitu Ngel, Argh lo mah gak paham ...
"Angel" belum juga selesai Kayla yang hendak menjelaskan perasaannya kini terpotong dengan suara David yang pasti sudah siap ingin mengantarkan Angel kekelas."Eh, Kay David udah nyamperin gue tuh, gue duluan ya, buku lo gue pinjem dulu entar dikelas gue balikin, sapa tau lo bakal bareng Devan, kan lo mojok mulu biasanya, dah ya Bye" ucap Angel sambil turun dari mobil.
Kayla makin jengkel saat ini, tapi mau tidak mau ia harus mendukung kebahagiaan sahabatnya. Saat Kayla turun dari mobil Kayla menatap dua punggung rekan yang sedang pdkt itu. Makin membuatnya semakin rindu.
Makin ngerasa kehilangan gue kalo kek gini terus terusan umpatnya dalam hati.
"Hay Kay"
Suara itu terdengar saat Kayla berada didekat koridor, bukan suara yang dia rindukan, ya itu suara Kakel anak basket yang belakangan ini sering dia temui, entah maybe kakel itu sengaja mendekatinya atau memang tak sengaja bertemu.
"Eh ka" sahut Kayla, Kayla memang belum tahu pasti namanya karena Kayla tidak penasaran.
"Tumben sendirian biasanya bareng Angel?" kata Kakel itu, Dari Name tag nya bertulisan Adam Arbani Nugraha yang berarti Kakel itu biasa dipanggil Adam Atau Arbani Mungkin, itu hanya tebak tebak Kayla saja. Nugraha yang artian nama keluarga kakel itu.
"eng, Angel bareng David barusan ka" jawab Kayla.
"Ooh, gue anter ke kelas ya Kay? " tawar Kakel itu.
Kayla mengangguk menandakan tidak keberatan jika Ka Arbani menemaninya.Dijalan menuju kelas Kayla dan Ka Arbani diam saja mungkin masih sibuk memikirkan topik apa yang pantas dikeluarkan saat itu.
Devan yang tidak pernah terlihat care lagi didepan Kayla bukan berarti meninggalkan tugas hatinya untuk tetap menjaga gadis pemilik rasa cubitan yang menyelekit itu.
Buktinya saja sedari tadi matanya selalu memanas menyaksikan Kayla yang semakin dekat dengan Ka Arbani. Gerak geriknya yang sengaja menguntit mereka, sebenarnya diparkiran tadi Devan ingin menyapa Kayla namun sayang dia kalah cepat oleh lelaki sok cool itu.Tbc
Holaaa, kek mana nih?
Siapa yang kangen hayoo?
Apa Mungkin Devan akan kembali toxic seperti dulu?
Pantau teross yaa
And tinggalin Jejak💛
KAMU SEDANG MEMBACA
The Toxic Boy
RomanceSebal, cemburu, gundah, sakit hati, bahagia, semua tentang rasa itu sering kali Kayla rasakan untuk bertahan dalam setiap gelombangnya kehidupan menghadapi sikap seorang laki laki yang dia harapkan, yang dia cintai, meski sikap, perkataannya dan pem...