Keluhan yang hilang

54 2 0
                                    

"Uumm jadi ini ada yang kangen ni sama gue?" sambil menaikan naikan kedua alisnya Kayla mencoba menggoda Devan.

"iya, sampe gue rela ninggalin classmet cuman demi ketemu pecel curut gue" celutuk Devan memulai kejahilannya kembali

"au ah Dev males gue, balik yuk laper nih" rengek Kayla menahan demoan cacing perutnya.

Tak lama mereka sampai dirumah Kayla, karena memang letak bukit tidak jauh.
"Mak bini Sehun Exo balik nih, laper mo makan" teriak Kayla dari depan pintu.

Emaknya yang tadinya sedang menonton tv melihat serial hidayah yang selalu ditontonnya, apalagi serial yang tentang istri tersakiti woh jangan ditanya emak pasti penggemar nomor satunya. Merasa terganggu akan suara anak gadisnya Emak lantas bersuara "Ya Allah demi apa ane bisi anak gadis punya suara ngalahin speaker surau"

Merasa tidak diperdulikan, Kayla mengeluarkan lagi suara emasnya menggelegarkan isi rumah sederhana itu.
"Emakkk, anak atu atunya balik bukannya disayang sayang, dikasih makan kek, malah dikacangin" omel Kayla.

Emak menoleh meninggalkan fokusnya kelayar tv. "Eneng mah ya balik bukannya salam kek cium tangan emak kek malah tereak tereak gitu, ampe kalah tu toak ibu ibu arisan" balas emak

Kayla hanya cengengesan menanggapi emaknya, dan Devan? Jangan ditanya sendari tadi dia sudah terkekeh geli melihat dua beranak dihadapannya.

Saat emak menyadari adanya sosok laki laki tampan disebelah Kayla sontak emak terkejut. "Lo ini kok ada pangeran kasep saha iye teh?" tanya emak sambil senyum senyum. Dasar emak ganjen.

Kayla memutar bola matanya malas, begini lah emaknya jika melihat cogan sikapnya seketika berubah, bagai anak muda saja. "Ini temen Kayla mak, ini yang kemarin jadi rekan Kayla waktu olimpiade" jawabnya malas

Devan tersenyum lalu menyalimi tangan kanan emak, "Iya tante saya Devan temen Kayla gak tau besok mungkin suaminya" ucap Devan dengan sopan.

Mendengar perkataan Devan Kayla menyikut lengan Kayla dengan tatapan mata yang menyeramkan, artinya apa apain sih

Antusias emak semakin besar, siapa yang tidak senang jika akan mempunyai calon mantu yang kasep mah. "Suami suami apaan kawin aja belom lu pada, masih kelas satu juga sekolah dulu sono yang bener, eh tapi jangan panggil tante, emak aja ya gak pantes atuh emak mah dipanggil tante.

Devan terkekeh pelan "hhehe iya mak"

Setelah itu mereka makan bersama, setelah Abah Kayla datang.
Sorenya Devan pamit pulang kevilla miliknya karena ingin membersihkan dirinya yang kotor itu. Mandi maksudnya.

Terima kasih keluhan, karena kamu berniat pergi. Dan besok besok jangan kembali ya aku tak butuh kamu.
-Kay.

Bersambung.....
Lanjut ya ini masih banyak lo sabat partnya.
Kalo kurang nyambung sok atuh komen biar direvisi

The Toxic BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang