Ketemu

391 62 3
                                    

Pas di jalan mau ke kelas Wendy tiba - tiba ngajak Sena ke kopsis

"Na anterin gue ke kopsis dong." Ajak Wendy ke Sena. Sebenernya itu alibi aja biar Wendy ga nglewatin kelasnya si kakak itu. Udah males pagi - pagi di nyinyirin.

"Ayo sekalian gue mau beli pensil." Sena ga nolak, dua nge iyain aja ajakan Wendy buat ke kopsis.

Akhrinya mereka berdua muter jalan lewat kopsis. Dijalan mereka ngobrolin apa aja yang bisa di obrolin.

Dari sini Wendy tau ternyata Sena itu asik juga, soalnya selama ini dia jarang ngobrol banyak sama Sena, mungkin cuma tugas atau pas Wendy lagi bercanda sama Vian atau Zacky si Sena ikut nimbruk.

Terus ga lama mereka nyampe di kopsis.

Pas nyampe Wendy rasanya mau puter balik aja ga jadi ke kopsis.

Orang yang dihindari ternyata ada di kopsis, malah bantuin mas Fitra yang jaga kopsis.

"Duh mending tadi gue langsung ke kelas" batin Wendy.

Sena yang lihat Wendy berhenti langsung nanya. "Kenapa? katanya mau beli ayo." Kata Sena sambil narik tangan Wendy. Si Wendy cuman kepaksa ketarik aja.

"Mau beli apa dek?"

"Sial. Astaghfirullah ga boleh ngumpat." Batin Wendy.

Wendy kira yang bakal nanyain itu mas Fitra ternyata mas Fitranya lagi sibuk fotocopy. Jadi taulah ya siapa yang nanyain Wendy.

"Eh anu kak itu mau beli tipe x kak sama, Na katanya lo mau beli?" Wendy yang emang gaadatan niatan buat beli tipe x akhirnya kepaksa beli tipe x.

"Duh padahal enak minta daripada beli" - batin Wendy.

Terus dia nanyain Sena biar ga ngelihat ke wajah kakak kelasnya.

Sena yang awalnya sedikit ngobrol sama mas Fitra langsung noleh ke Wendy. "Beli pensil yang ini kak." Tunjuk Sena ke pensil yang ada di etalase.

Ga lama ada yang datangin mereka terus ngomong. "Misi kak ditungguin kak Dio di ruang osis." Wendy awalnya ga ngelihat siapa itu cowok, karena kenal suaranya jadi dia noleh.

"Lah Jepar?"

"Elo Wen, mau beli ap?" Omongan Jaefar kepotong sama omongan Mark.

"Iya far bentar lagi gue ke sono, dek ini semua delapan ribu lima ratus." Katanya sambil ngasih bungkusan itu ke Wendy. Sama Wendy langsung di bayar.

"Makasih kak. Par gue duluan ya. Mas Fitra duluan. Sena ayo." Pamit Wendy ke semua kecuali Mark.

Sena yang di panggil langsung ngikut sebelumnya dia pamitan juga ke semuanya.

"Mas fitra duluan, Kak duluan, Far gue duluan ya." Mas Fitra cuma anggukin kepala sama kaya Mark. Sedangkan Jaefar balas. "Iya na."

Habis bantuin mas Fitra Mark sama Jaefar pergi ke ruang osis pas di jalan Mark nanya ke Jaefar.

"Far tu cewek, temen lo?"

Jaefar yang awalnya fokus sama hpnya langsung noleh. " Ha? Eh iya kak dia temen gue dari bocah sampe gede." Jelas Jaefar.

"Lucu." Mark ngegumam pela. Tapi si Jaefar denger cuman pura - pura ga denger.

"Hah? Apa kak?"

"Apa? Engga engga." Mark terus jalan ke ruang osis.

"Gue ga salah dengerkan?" Gumam Jaefar, yang kemudian jalan ke ruang osis.

...

"Far gue nanya boleh ga?" Jadi mereka udah sampe di ruang osis, tapi si Dionya gaada.

Jaefar yang awalnya mau mabar sama Ilham, jadi batal terus ngladenin kakak kelasnya ini.

Siapa tau dapet info buat Wen.

"Nanya apaan kak?" Jaefar langsung naro hpnya.

"Boleh minta-" Omongan Mark kepotong soalnya yang di tunggu udah dateng. "Gajadi Far."

"Ha? oh iya kak."

Yah ga jadi dapet info, maap ya Wen.

Akhirnya rapat anak osis di mulai. Ternyata disini bahas acara sama anak padus. Anak osis agak heran, soalnya ya jarang ada event sama anak padus.

Biasanya mah anak padus buat event sendiri sama ekstra seni lainnya.

Tapi hari ini cuman anak osis aja yang rapat kalau sama anak padusnya ntar dibicarain.

KAKAK GEMES |•END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang