Kerja Sama

360 56 0
                                    

Hari ini tumben banget seorang Wendy dateng pagi - pagi dan udah baca buku di bangkunya. Biasanya Wendy itu datengnya telat, ga pernah baca buku kecuali novel atau komik, dan sekarang? Wow sebuah keajaiban bagi Jaefar yang selalu dateng pagi karena ada piket osis.

"Lah Wen tumben amat lo? kesambet apaan?" Tanya Jaefar heran sambil jalan ke bangkunya.

"Enak aja gue di katain kesambet, ini itu suatu bentuk perubahan gue buat lebih baik tau." Wendy bilang gitu sambil bolak balik buku yang dia baca.

"Idih gegayaan lo. Baca apaan sih lo di bolak balik mulu. Emang lo ngerti?"

"Ngece mulu tu mulut. Mau gue sogok pake tongkat pramuka apa gimana?"

"Santai bu bos."

Hening ga ada pembicaraan. Wendy sibuk sama bukunya, Jaefar sama ponselnya.

"Wen gue pamit mau piket dulu ya." Pamit Jaefar sebelum pergi ke ruang osis.

"Yoi tiati." 

Setelah Jaefar pergi Wendy sendirian di kelas. Ga lama Sena dateng. Jadi cuman ada Sena sama Wendy di kelas.

Rata - rata temennya Wendy ini berangkatnya mepet banget sama bel, lima belas menit sebelum bel baru pada dateng.

"Sendirian Wen?" Kata Sena yang baru dateng terus jalan ke bangkunya.

"Menurut anda?"

"Sendiri."

"Tu tau."

"Jomblo sih ya makanya sendiri." Ejek Sena terus ngehampirin mejanya Wendy.

"Ya allah lambene."

"Makanya Wen cari pacar." Kata Sena yang sekarang udah duduk di bangku depannya Wendy.

"NGOCO!!. Ga sadar diri banget lo." Wendy langsung ngegas ke Sena.

"Nah gini Wen, gue ada penawaran bagus nih. Lo mau ga?" Tiba - tiba Sena ngomongnya mendadak serius.

"Apaan?"

"Kan lo sama gue sama - sama jomblo nih. Gimana kalau kita menjalani sebuah kerja sama dimana lo jadi pacar gue, gue jadi pacar lo. Nah, hubungan kerja sama ini ada namanya, namanya pacaran. Gimana?"

"Emang ye mulutnya kaum adam itu manis banget kaya permen milkita." Jengkel Wendy yang mau nabok Sena tapi ga jadi, kasian ganteng soalnya.

"Gue serius Wen. Gimana mau kagak?"

"TERIMA WEN KERJA SAMANYA. LUMAYAN." Teriak Vian yang tau - tau udah di pintu sama Zacky.

"Lah sejak kapan lo disana?" Heran Wendy soalnya menurut dia dari tadi itu cuma ada Wendy sama Sena.

Gatau aja Wendy kalau Vian sama Zacky punya bakat tiba - tiba muncul.

"Dari kemaren kayanya ya jek?" Kata Vian sambil pura - pura mikir.

"Engga lah yan, kemaren kan kita pulang ya kali dari kemaren disini." Habis ngomong gitu Zacky langsung duduk di bangkunya dengan wajah watadosnya.

"Bodoamat kang ojek." Vian kesel langsung pergi ke bangkunya yang sama kaya Zacky. Ya iyalah orang mereka sebangku.

Balik lagi ke Wendy sama Sena.

"Gimana Wen mau kagak?."

"Apaan? Kerja sama? Ga deh. Gue belum ada perusahaan." Wendy ngomong gitu masang wajah polos banget.

"Mundur aja udah mundur sen." Vian ngomong gitu sambil niruin gayanya tukang parkir.

"Coba lagi. Lo belum beruntung." Zacky juga ikut - ikutan.

"Kampret lo berdua." Sena yang pasrah langsung balik ke bangkunya. Mungkin bukan sekarang pikirnya.

Ga lama kelas mulai ramai. Udah banyak anak yang dateng mengingat sekarang udah jam tujuh kurang sepuluh menit.

Wendy, Sellin, sama Kristal lagi rumpi ria di mejanya Wendy Sellin. Mereka ngomongin apa aja mulai dari A sampai Z, biasa kaum hawa.

"Eh gue denger - denger lo mau ada acara ya Wen?" Tanya Kristal.

"Acara apaan? Anak ekskul apa gimana?" Tanya Sellin.

"Iye anak ekskul, gatau deh acara apaan. Belum kumpul juga sama anak osis."

"Lah kok gue gatau padus mau ada acara?" Sellin kaget soalnya dia anak padus tapi gatau kalau ekstranya mau ada acara.

"Ya lo mana pernah masuk sih Sell? lo bolos ekstra mulu."

Jadi diantara mereka berenam ini masing - masing ikut ekstra. Kalo Wendy padus sama kaya Sellin, Zacky basket putra, kalau Kris basket putri, nah si Vian ikut ekstra dance, Jaefar ikut osis.

Tapi namanya Sellin itu males banget, dia jarang masuk ekstra. Sampai nih ya kalau bukan Wendy yang bilang dia ga bakal tau kalau ada pengumuman di padus, sama kaya sekarang.

"Ya maap. Nanti dah gue masuk."

Habis rumpi sehat untuk mengawali hari ga lama guru mapel mereka masuk dan pelajaran di mulai.

KAKAK GEMES |•END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang