prolog

145 70 23
                                    

Gadis Cilik bernama Lian-Fan masih setia menangis kala melihat ke dua Orang tuanya bertengkar. Di usianya yang baru menginjak 5 tahun dia harus melihat adegan yang tak semestinya dia lihat.

"Aku akan membawa Lian pergi dari sini." Kata Jia-Li ibu dari Lian.

"Tidak, kau tidak boleh pergi dari sini." Kata Jun Fan sambil mengguncang-guncangkan tubuh istrinya Jia -Li.

"Untuk apa aku berada di dekatmu jika aku merasa tidak aman, jangan cegah aku atau kau tidak akan bisa melihatku dan Lian lagi."

"Jia, kenapa kau tidak bisa mengerti. Jika kau jauh dariku aku bisa gila, aku sangat mencintai kalian." Teriak Jun-Fan pada Jia.

"Maka tinggalkan pekerjaanmu yang membuatku dan putrimu dalam bahaya."

"Tidak Jia, aku tidak bisa aku pemimpinnya di sini."

Lian masih setia menangis menatap ke dua Orang tuanya bertengkar.
"Mama, papa. Lian takut ". Sambil di tarik- tariknya baju Jia dan Jun. Jia melihat putrinya yang menangis di bawahnya lalu menggendong putri kesayangannya itu.

"Maka kalau begitu aku akan pergi." Kata Jia yang sudah muak berdebat dengan suaminya itu.

"Jangan Jia, kau tak berhak pergi dariku."

"Tidak Jun, aku tidak bisa." Jia pergi membawa Lian yang sudah ada di gendongannya,

"Papa,..." teriak Lian sambil mengarahkan tangannya ke arah Jun-Fan.

"Lian, Jia.. " teriak Jun-Fan sambil mengejar ke dua Orang yang dia sayang. Namun Jia tak menggubris. Langsung saja ia memasuki mobilnya dan pergi meninggalka Jun-Fan sendiri.

"Maafkan Aku Jun, aku terpaksa demi keselamatan putriku." Sambil di liriknya putri kesayangannya menangis menatap Jun yang masih terdiam membeku.

"Bos, apakah aku harus mengikuti mereka dan membawa mereka kembali?" Tanya Jingmin pada Jun-Fan.

"Tidak usah. Kau hanya perlu mengawasi mereka dari ke jauhan. Jun-Fan lalu masuk ke dalam rumahnya yang di ikuti dengan beberapa anak buahnya.

REVENGE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang