21

28 10 2
                                    

Aaron mengajak Lian ke sebuah gedung Apartemen mewah.

"Kau membawa aku ke mana Aaron.?"

"Apartemenku, kita beristirahat di sini" Aaron menggenggam tangan Lian sambil menuju ke sebuah penthouse miliknya

"Hem..." Lian mengangguk "sejak kapan kamu tinggal di sini?"

"Aku ke sini cuma sesekali, jika perjalanan bisnis cukup jauh dari rumah." Mereka menghentikan langkahnya ke sebuah pintu di apartement lantai paling atas.

"Kita sudah sampai?"

"Sudah, silakan masuk." Aaron mempersilahkan Lian masuk ke dalam apartemen mewah itu. Lian ternganga melihat kemewahan Penthouse milik Aaron.

"Ayo ke atas, kita ke kamar." Aaron sudah berjalan mendahului dan Lian mengikuti di belakang sambil di edarkan pandangannya. Lian masih tak percaya bisa melihat ruangan sebagus ini di apartemen. Ruangan yang di dominasi dengan warna hitam putih interiornya sangat modern, sangat nyaman untuk tempat tinggal kalangan atas.

Dan kali ini setelah Aaron membuka pintu kamarnya Lian tampak sangat terkejut mendapati pemandangan yang ada di depan matanya. Melihat kamar Aaron yang begitu mewah. Kasur berukuran King size yang di dominasi berwarna hitam dan putih tertata sangat rapi menghadap dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota Hongkong dan gedung-gedung pencakar langit yang menghiasi pemandangan dari dalam kamar.

"Huah... kamar yang sangat bagus." Puji Lian.

Aaron tersenyum dengan pujian dari Lian"Mandilah Lian. Bersihkan tubuhmu. Aku akan membuatkan makan malam untuk kita."

Lian mengangguk menuruti perkataan Aaron. "Tunggu memangnya kamu bisa masak?" Tanya Lian menyelidik.

"Membuat pasta, cukup muda." Aaron tersenyum lalu pergi keluar dari kamar.

Lian tersenyum menatap kepergian Aaron. Seperti mendapat kebebasan di kamar milik Aaron. Segera Lian pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya. Lian keluar menggunakan handuk piama untuk menutupi tubuhnya. Lian berjalan ke arah Walk in closet dan mencari baju yang cocok untuk ukuran tubuhnya.
Setelah lama mencari akhirnya Lian hanya mendapat kaus lengan pendek milik Aaron. Dan memakai celana training milik Aaron meski sedikit kebesaran .

Lian lalu keluar dari kamar menuju dapur di mana Aaron memasak.

Aaron yang sadar akan ke datangan Lian. Berhenti sejenak dari acara memasaknya. Menatap Lian sedikit tersenyum meledek.

Lian yang menyadari arti tatapan itu seketika malu. "Cuma ini yang aku dapatkan."

Aaron masih tersenyum. "Itu cocok untukmu, Mari kita makan." Aaron lalu membawa dua piring pasta ke meja makan.

Lian mengikutinya di belakang Aaron dan duduk di kursi yang telah di siapkan oleh Aaron.

"Makanlah.. setelah ini kita istirahat."

Lian mengangguk dan memakan masakan dari Aaron. Lian tersenyum. "Masakanmu enak" puji Lian.

"Kalau kamu mau aku bisa membuatkannya untukmu setiap hari."

"Tidak usah, aku takut merepotkanmu."

Aaron tersenyum. "Sudah cepat habiskan." Kata Aaron lalu di beri anggukan oleh Lian.

Mereka selesai makan. Dan menuju kamar Aaron. Lian duduk di tepi ranjang menunggu Aaron yang tengah mandi. Lian sangat gugup karena baginya ini pertama kalinya untuk Lian tidur satu kamar dengan seorang pria.

Lian menatap pintu kamar mandi yang terdengar terbuka lalu menampilkan sosok Aaron yang sudah mengenakan kausnya dan celana pendek milik Aaron.
Seketika Lian memalingkan pandangannya dari Aaron.

"Baiklah ayo tidur" kata Lian gugup, Lian lalu berbaring di kasur menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sampai ke leher lalu memunggungi Aaron yang berjalan ke arah kasur di mana Lian mencoba untuk tidur.

REVENGE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang