4

71 50 4
                                    

Lian menangis tanpa bersuara. Masih tak percaya akan hubungannya yang di tentang oleh Jia.

"Ma, mengapa Lian tidak boleh bersama Kai ma?".

"Kau sudah tau alasannya kan Lian. Mama sangat benci dengan Gangster. Maka dari itu mama meninggalkan papamu." Jia menangis terseduh-seduh saat ia harus mengingat saat dia meninggalkan Jun-Fan.

"Mama sangat egois." Lian masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Jia yang masih menangis.

"Ini demi kebaikan Lian." Katanya Lirih sambil memegang dadanya yang terasa sangat sakit.

Jia tanpa membuang waktu, kini pergi untuk menemui Kai. Jia menyusuri setiap jalanan agar dia bisa bertemu dengan Kai.

☆☆☆

Lian yang kini mulai bisa memahami ibunya kini keluar lagi dari kamar untuk meminta maaf.
Tapi dia tak menemukan keberasaan Jia. Lian mencari-cari keberadaan Jia di setiap ruangan namun tidak bisa dia temukan. Akhirnya Lian memutuskan keluat untuk mencari keberadaan Jia. Tak lupa dia mengambil tas selempangnya dan membawa smartphone pemberian Jun-Fan.

Di sisi lain Jia yang terus mencari keberadaan Kai akhirnya membuahkan hasil. Orang yang dia cari ada di depan matanya dan menghampiri Kai.

"Kai," kata Jia sambil menyentuh lengan Kaibo. Dan saat itu juga Kai sangat terkejut bagaimana bisa dia bertemu dengan Jia dengan masih bersama anak buahnya.

"Mama Jia". Katanya dengan lembut.

"Jangan panggil aku mama. Aku mohon padamu tinggalkan Lian."

"Tapi.. kami saling mencintai. Tidak aku tidak akan meninggalkan dia."

"Kalian tidak cocok untuk bersama"

"Ma, jangan bicara seperti itu." Kata Kaibo yang masih sabar.

"Apa yang kau inginkan. Aku bisa memberimu. Meski nyawaku akan ku berikan agar kau tak bersama dengan putriku."

Kaibo menatap Jia dengan tatapan yang sulit di artikan. Ingin sekali rasanya dia menerima permintaan Jia. Tapi dia tidak mungkin meninggalkan kekasih yang sangat dia cintai.

"Aku mohon padamu Kai. Aku bisa memberikanmu apa saja, asal kau menjauh dari putriku." Jia menangis sambil mencengkram tangan Kai.

Jia kini mengambil pistol yang ada di sabuk celana milik Kai. Dan saat itu kai langsung terkejut dan ingin merebutnya dari tangan Jia.

"Kai.. aku mohon menjauh dari putriku meski nyawaku jadi tebusannya."

"Tidak. Kau jangan membuat keputusan sendiri. Aku sangat membencimu Jia. Kau menghalangiku bersama Lian."

Jia tersenyum." Jika itu maumu baik aku akan lakukan."

DOOORRR
Suara tembakan itu membuat Kai sangat terkejut melihat Jia sudah menembak dirinya sendiri dengan tangan mereka masih menyatu.

"MAAAMAAA" teriak Lian saat mengetahui Jia sudah jatuh di hadapan Kai.

Kai menatap Lian yang berada di hadapannya.
Kai percaya bahwa saat ini Lian sangat membencinya. Inilah akhir dari segala hubungannya dengan Lian. Tanpa berfikir panjang Kai akhirnya menembak Lian tepat di perutnya.

DOOR.

Lian berhenti di tempat, langkahnya terhenti saat melihat perutnya sudah bercucuran dengan darahnya sendiri.Lian seketika lemas dan terjatuh di hadapan Kai.

Kai menatap Lian dengan tatapan penuh dengan penyesalan dan pergi meninggalkan Lian dan Jia yang sudah terkapar.

"Kai..." Kata Lian yang menangis menatap kepergian Kaibo.

Selang 3 menit Jun-Fan datang dan terkejut meliah keduanya sudah terkapar tak berdaya tanpa berfikir panjang Jun-Fan membawa kedua orang yang dia sayangi pergi dari tempat itu. Karena sebelumnya Jun-Fan telah di Hubungi oleh Lian karena mencari keberadaan Jia.

REVENGE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang