Setelah pelantikannya di Long Jian, Lian mulai sibuk dengan tugas yang di berikan oleh Jun-Fan. Sibuk dengan berbagai pekerjaan yang dia pimpin sampai Lian sendiri tak bisa bertemu dengan Aaron selama seminggu ini.
Ya, sekarang Lian dan Aaron telah resmi menjadi pasangan kekasih setelah pengakuan cinta mereka berdua.
"Paman Jingmin apakah pekerjaanku hari ini masih ada?" Tanya Lian pada Jingmin yang menjadi asisten Lian selama Di Long Jian.
"Satu lagi Nona, anda harus bertemu dengan klien kita di Kasino Long Jian. Setelahnya anda bebas malam ini."
"Ah syukurlah aku merindukan Aaron." Katanya lirih. "Baik paman kita berangkat." Lian bangkit dari kursi kebesarannya dan berjalan keluar gedung markas besar Long Jian. Dan masuk ke dalam mobil mewah yang akan membawanya pergi dengan beberapa anak buah yang mengikutinya.
▪▪▪▪☆
Lian kini telah sampai di Kasino miliknya. Lian berjalan masuk ke dalam ruang pertemuan untuk menemui seorang Klien yang di maksud oleh Jingmin.
"Silahkan duduk. Apa yang bisa saya bantu tuan?" Tanya Lian to the point.
"Ah, anda tidak bisa basa basi Nona, persis seperti Tuan Jun-Fan." Kata seorang Klien Lian.
"Ah sudahlah Tuan Yan, cepat katakan apa maksud kedatangan anda kemari."
"Baiklah Nona, begini. Saya ingin nona mengantarkan sekertaris pribadi saya ini membawakan berlian ini ke klien saya." Sambil di tunjukkan sekoper berlian yang harganya sangat fantastis itu.
Lian melirik sekilas sekertaris Tuan Yan yang ada di belakang tuan Yan.
"Apa yang akan anda berikan untuk saya.?""Jika nona bisa mengantarkan berlian ini dengan selamat saya akan memberikan apa saja yang nona mau."
"Setuju. Kapan saya akan memulai misi?"
"Besok, tapi anda harus hati-hati nona. Karena ada salah satu musuh saya yang ingin mengambil berlian ini."
"Baiklah tak perlu khawatir saya akan menjaganya dengan baik. Dan satu lagi sekertaris tuan ini harus ikut dengan saya demi keselamatan tuan."
"Baik." Yan melirik sekertaris pribadinya itu." Meilan kau ikutlah dengan Nona Lian."
"T..tapi tuan?" Meilan menatap Lian dengan tidak suka. "Baik Tuan".
"Kalau begitu saya permisi Nona. Saya akan sangat yakin anda bisa menjalankan tugas yang saya berikan."
Lian berdiri dan sedikit menunduk dengan kepergian Tuan Yan.
Jingmin mendekat ke arah Lian. "Nona bagaimana bisa anda menahan sekertaris Tuan Yan di sini".
"Ah paman saya sedikit curiga dengannya. Bisakah paman mengantarnya beristirahat dan satu lagi pastikan dia beristirahat dengan baik dan periksa barang bawaannya.saya harap ada beberapa anak buah kita yang menjaga kamar Meilan"
"Baik Nona." Kata Jingmin. Lalu mengantar sekertaris Tuan Yan itu beristirahat di tempat Lian.
Lian menatap koper yang berisi berlian itu sambil memijit pelipisnya.
Hingga tak sadar seseorang telah berdiri di depan mejanya.
"Kau lelah?''
Lian terkejut dengan suara itu."Aaron..." Lian tersenyum menatap Aaron yang tanpa memberi kabar sudah berada di depannya.
Aaron tersenyum menatap Lian sambil di usapnya kepala Lian dengan lembut. "Sayang.. kau tampak kelelahan."
"Kedatanganmu membuat lelahku sedikit berkurang." Lian lalu berjalan dan memeluk tubuh Aaron.
"Sekarang lebih baik?" Tanya Aaron yang memeluk Lian dengan Hangat.
Lian menganggukkan kepalanya."Iyah... jauh lebih baik." Lian menatap Aaron namun tak di lepaskan pelukannya. "Kemana saja selama seminggu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE IN LOVE
General FictionBalas dendam, itu yang sekarang Lian fikirkan. Untuk membalas rasa sakit atas kematian ibunya. Karena ulah Kaibo kekasihnya. Mampukah Lian membunuh kekasihnya yang bernama Kaibo. Udah cuma segitu aja. Baca kalau mau tau.