Apa tidak masalah jika seseorang mengharapkan sebuah kebahagiaan dalam rumah tangganya? Meski hanya semu
🥀🥀🥀🥀🥀
“Aku mau kamu hidup bersama denganku selamanya, Pentry. Aku mau kita membesarkan anak kita bersama.”
Mimpikah ini, batin Pentry dengan pandangan tidak percaya. Matanya menatap ke arah Arjuna tanpa berkedip sama sekali. Tangannya mulai merambat ke lengan Arjuna dan mencubitnya pelan, membuat Arjuna mengaduh seketika.
“Hei, kenapa aku dicubit,” gerutu Arjuna sembari melepaskan gengamannya dan mengelus pelan bekas cubitan Pentry.
“Berarti aku tidak sedang bermimpi,” ucap Pentry kembali menatap Arjuna.
Apa? Seharusnya dia mencubit tanganya dan bukan tanganku, batin Arjuna merasa heran.
“Kamu yakin dengan apa yang kamu kataan, Arjuna? Aku tidak mau kalau nantinya kamu menyesal,” ucap Pentry lirih.
“Aku yakin. Kalau tidak yakin kenapa juga aku mengajakmu,” jawab Arjuna santai.
Pentry kembali diam. Dia masih asyik berpikir dengan apa yang harus diputuskannya. Di lain sisi, dia merasa tidak keberatan karena bagaimanapun, anaknya membutuhkan seorang ayah. Namun, di sisi lain dia merasa takut jika semua hanya permainan Arjuna semata.
Arjuna yang mengerti diamnya Pentry menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Dia mulai menarik Pentry dan kembali mendekap erat. “Aku berjanji akan membahagiakanmu, Pentry. Meski awalnya aku menolak, tetapi sekarang aku sadar. Bagaimanapun dia tetaplah anakku. Darah dagingku dan aku bertanggung jawab melindungi kalian.”
"Kamu yakin?” tanya Pentry memastikan dan mendapat anggukan dari arah Arjuna.
“Baiklah. Aku mau hidup denganmu,” ujar Pentry membuat Arjuan tersenyum lega.
Setidaknya dengan begini, papa tidak akan pernah memarahi dan terus menyalahkanku, batin Arjuna.
_____
“Sial!” geram Selvi ketika memasuki kamarnya. Dengan cepat, dia mulai melempar tasnya ke sembarang arah dan langsung berbaring di ranjang. Matanya menatap langit-langit kamar yang terasa suram baginya.
“Aku benar-benar tidak terima dikalahkan oleh seorang anak berkacamata yang bahkan tidak bisa apapun. Dia hanya bisa menyusahkan dan bertingkah sok baik,” dengus Selvi dengan rahang mengeras.
Selvi mengepalkan tangan dan meninju bantal di dekatnya. Dia mulai bangkit dan menatap meja nakas dengan tatapan dingin. Dengan cepat, Selvi meraih bingkai foto dengan gambarnya bersama dengan Arjuna dan melempar keras. Membuat suara gaduh di dalam kamarnya.
“Aku tidak menerima seorang penghianat dalam hidupku,” gumam Selvi kesal.
Selvi baru akan bangkit ketika pintu kamarnya terbuka, menghadirkan sang mama yang langsung menatapnya tajam. Selvi merutuki kebodohan yang melemparkan bingkai foto tersebut.
“Ada apa ini? Kenapa kamu terlihat begitu marah, Selvi?” tanya sang mama dengan suara tegas. Melangkah semakin masuk dan mendapati kamar Selvi yang berantakan. Namun, bukan itu yang menjadi objek pandangannya.
Silvi menuju ke arah bingkai yang udah teronggok tidak berguna di dekat jendela. Dia mulai duduk dan menatap foto anaknya, beralih menatap ke arah Selvi yang hanya diam. “Kamu ada masalah dengan Arjuna?" tanya Silvi dengan mata menyipit.
“Tidak,” jawab Selvi enggan mamanya tahu.
Silvi kembali menegakan badan dan menatap anaknya lekat. “Mama peringatkan agar kamu tidak membuat masalah dengannya, Selvi. Jangan sampai dia memutuskanmu dan mencari wanita lain.
“Sekarang, bereskan kamarmu karena mama tidak menyukai tempat jorok dan tidak rapi,” tegas Silvi yang mulai berlalu.
Selvi yang mendengar menghela napas keras dan duduk. Mengabaikan mamanya yang sudah mulai keluar dari kamar. Bahkan, Pentry enggan melaksanakan apa yang mamanya perintahkan. Sampai dering ponsel terdengar, membuat Selvi mengalihkan pandangan.
“Siapa,” gumam Selvi ketika melihat nomor tidak dikenal muncul di layar. Dengan ragu, Selvi segera meraih ponsel dan mengangkatnya.
“Hal....”
“Aku tahu Arjuna memutuskanmu dan memilih wanita lain,” potong seseorang dari seberang panggilan. “Aku tahu kamu membenci Arjuna dan istrinya. Aku tahu kamu ingin membalaskan dendam. Itu sebabnya aku menghubungimu. Datang ke cafe dekat rumahmu dan aku akan membantu. Aku menunggmu.”
Selvi yang mendengar mengerutkan kening bingung. Dia mulai menjauhkan ponselnya dan menatap bingung. “Dia siapa?” gumam Selvi.
_____Maafkan Kim yang terlalu lama absen ya sayangkuh. 🤗🤗
Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan like, comment dan tambah ke daftar perpustakaan kalain ya. Jangan lupa juga follow Kim supaya tahu cerita-cerita baru yang akan Kim up nantinya. See you next chapter sayangkuh 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Wife
RomanceJika cinta adalah sebuah kesalahan. Maka aku tidak ingin mengenalnya. Novel ini hanya berisi cerita klasik ketika gadis bernama Pentry Meiva, seorang gadis dengan kacamata tebal selalu bertengger di hidung mancungnya mulai bertemu dengan Arjuna Pras...