4. Responsi

2K 130 1
                                    

Beberapa mahasiswa tampak berkerumun di depan Labolaturium Telekomunikasi Unversitas Ijo Langit. Salah seorang diantara mereka tampak membagikan beberapa tumpukan kertas HVS.

"Awas aja kalo punya gue gak ada, gue kader ulang lu." Ancam Bisma kepada Bayu si Hello Keti andalan yang tengah memegang setumpuk Modul Praktikum.

"Ada duit ada barang, Bayar dulu baru ambil." Balas Bayu

"Ngeraguin gue nih anak, lu butuh berapa? Gue pasti bayar!" Balas Bisma tak terima.

"Sepuluh ribu."

"Oke, tapi gue kredit. Awal bulan gue bayar."

"Enak aja!" Seru Bayu tak terima.

Malik langsung menyodorkan selembar uang kertas dengan nominal sepuluh ribu kemudian mengambil satu rangkap modul tanpa izin "saya terima seperangkat modulnya dibayar sepuluh ribu tunai."

"SAH!" koor teman-temannya yang dilanjutkan gelak tawa.

"Eh punya gue mana? Lu masih punya utang sama gue, jadi gue gak perlu bayar." Naya menengadahkan tangannya.

"Dasar cewek, itukan semester lalu Nay. Ikhlasin kek, katanya saudara!"

"Gue ini adalah saudara yang baik yang menyelamatkan saudaranya dari jeratan utang." Tanpa permisi Naya mengambil satu modul di tangan bayu.

"Kampret, income gue berkurang. Lumayan buat makan Nasi Kuning Bu Ani."

Tak lama berselang pintu Lab. Terbuka. Sepasang manusia dengan seragam khas Lab keluar dari ruangan itu. Yang cowok adalah mahasiswa semester delapan yang menunda wisuda karena masih betah di Kampus katanya sedangkan yang cewek adalah Mahasiwi semester 6 yang memang focus pada akademiknya.

"Selamat pagi, terimakasih untuk teman-teman yang menghargai peraturan dan datang lima belas menit sebelum praktikum dimulai." Mahasiswa ber-name tag Sandi Setiawan itu mengambil jeda sedikit sebelum melanjutkan kalimat-kalimatnya. "karena praktikum kali ini tidak ada responsi umum, maka di ganti dengan responsi pintu, materinya tentang modul yang akan di praktikumkan. Jika teman-teman tidak bisa menjawab mohon maaf nilai responsi kalian terpaksa dikosongkan."

Sekumpulan Mahasiswa-mahasiswa yang setengah antusias mengikuti praktikum tampak serius menyimak setiap kata yang terlontar dari sang Aslab. Bagi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan Himpunan dan Fakultas mungkin tak asing lagi dengan sosok yang tengah berkoar-koar di depan sana. Sandi sang Aslab pernah menjabat di Himpunan dan Sema Fakultas, ia juga kerap kali menghabiskan waktu di 'Ruang Keluarga' Bersama Anak Teknik yang lain.

"Kak, batas ngulangnya berapa kali?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Silvi, salah satu dari empat mahasiswi yang mengambil konsentrasi Teknik Telekomunikasi.

Sekedar informasi Naya dan kawan-kawan adalah mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro, di kampus Naya sendiri terdapat empat konsentrasi di prodi tersebut, yaitu Teknik Listri, Teknik elektronika, Teknik Komputer dan Teknik Telekomunikasi. Pembagian konsentrasi biasanya akan dilakukan saat semester lima.

"saya kasi dua kali kesempatan," jawab Sandi tegas.

Praktikan kali berjumlah tiga puluh dua orang yang terbagi menjadi dua kelompok besar dengan jadwal yang berbeda.

"jadi siapa yang akan maju duluan?" saat pertanyaan itu terlontar dari Nila si Aslab perempuan yang sedari tadi mendampingi Sandi.

"Malik katanya mau jadi yang pertama kak," Bisma dengan seenak hati menodongkan temannya untuk menjadi pembuka.

"Enak aja, otak gue belum di panasin," Balas Malik.

"Rambut gonrong lo itu udah bikin otak lu panas tau gak!"

"Astaga rambut lagi yang disalahin, dasar manusia. Gak ngaca apa rambut lu kayak gak gonrong aja," Malik tentu tak tinggal diam melihat temannya yang seakan lupa diri.

"Saya aja," salah satu dari mereka mengajukan diri untuk responsi terlebih dahulu. Dia adalah Alan Mahasiswa semester enam yang tahun lalu tidak lulus praktikum karena terlalu sibuk dengan kegiatan organisasinya.

"Satu lagi," pinta Sandi

"Saya kak," Silvi mengangkat tangannya ragu-ragu.

Kedua Aslab itu berpindah tempat pada meja di dalam Lab. Disusul kedua praktikan yang akan responsi terlebih dahulu.

"Kira-kira pertanyaannya gimana ya?" guman Naya.

"kayaknya sih sebelas duabelas pas kita screening buat jadi BE HMJ," ujar Malik santai.

Naya mengingat-ingat saat dirinya dengan berani dan percaya diri mendaftarkan diri menjadi pengurus harian Himpunan Mahasiswa Elektro saat semester tiga lalu. Tradisi di HMJ-nya saat prekrutan pengurus baru adalah melibatkan Demisioner dua priode sebelumnya dalam proses seleksi.

Pada salah satu tahap Naya yang kebetulan berpasangan dengan Malik hari itu harus berhadapan dengan Sandi. Itu merupakan salah satu pos yang paling tidak bisa Naya lupakan. Naya bahkan menangis setelah keluar dari pos itu karena pertanyaan dan pernyataan Sandi yang tidak akan Naya beri tahu siapapu kecuali Malik yang hari itu juga mati kutu mendapatkan pertanyaan dan pernyataan yang sama.

Naya bergidik "Jangan sampai deh."

Sandi berjalan kearah sekempulan praktikan itu lagi untuk memberi instruksi lagi. "Untuk mengefisienkan waktu yang maju empat orang. Dua sama saya duanya lagi sama Nila. Kalau mereka udah selesai langsung maju aja, " setelah mengucapkan itu Sandi berlalu Kembali ke tempatnya.

"Naya, Nostalgia yuk. Kita maju barengan ngadep kak Sandi lagi," Ajak malik pada Naya yang di balas pelototan.

"Nostalgia matamu! Gue masih trauma sama diwawancarai kak Sandi. Maju aja sana, gak usah ngajak-ngajak!" tolak Naya tanpa setitimkelembutan pun dalam setiap kata yang terlontar dari bibirnya.

Ketika Alan dan Silvi selesai dengan responsinya Sandi memberi kode dengan tangan agar praktikan selanjutnya maju.

Setelah saling tunjuk menunjuk majulah empat orang diantara mereka termasuk Naya yang diikuti Malik.

Naya berjalan cepat mengincar kursi di hadapan Nila dengan mata berinar-binar, namun sialnya Langkah kaki dua praktikan lainnya yang berjenis kelamin laki-laki lebih lebar darinya sehingga mencapai kursi incaran Naya terlibuh dahulu.

Dengan sangan berat hati dan tidak ikhlas Naya terpaksa duduk dihadapan sandi disusul oleh Malik yang pada saat duduk membisikan sesuatu kepada Naya "Anggap aja kita reka ulang."

Sial dia masih trauma denga senior sekaligus aslabnya yang bernama Sandi Sandi ini.

TeBeCe

Aslab (asisten Laboraturim) = biasanya adalah Mahasiswa yang membantu Dosen dalam urusan praktikum, setara Asdos.

Praktikan = Mahasiswa yang melakukan praktikum

Responsi = semacam ujian mengenai praktikum yang akan, sedang dan telah di laksanakan

Screening = semacam penyeleksian

Dunia kampus Naya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang