15. Bangga

838 98 0
                                    

Saat ini seluruh panitia ELEV tengah berkumpul di panggung auditorium. Jam menunjukan puku 00:35 dan mereka harus breefing dan evaluasi persiapan dan kesiapan untuk acara mereka besok.

Malik menanyakan satu per satu kesiapan dari acara tersebut dan mencocokannya dengan catatannya dan memberi tanda ceklis pada persiapan yang telah rampung.

"ID card gimana?" Pertanyaan Malik ini di sambut keheningan.

"Seingat gue kemarin divisi pubdok yang bertanggung jawab untuk masalah ini," Malik melirik Naya yang matanya mulai menyipit.

"Kemarin Gilbert udah nyerahin filenya ke bagian kesektariatan buat dicetak," Naya menjawab kemudian menguap.

"Divisi kesek, ada tanggapan?" Pancing Malik.

"Sorry belum sempat kecetak, habis ini gue cetak deh," Jawab Bagas Koordinator divisi kesektariatan.

"Oke, baju panitia?" Malik bertanya lagi. "Penanggung jawabnya ada?"

Salah seorang laki-laki mengangkat tangan. "Saya kak! Bajunya sudah siap bagi."

"Asik baju baru!" Seru Bisma memecah keheningan, orang-orang di ruangan itu mungkin terlalu lelah dan ngantuk untuk memberi tanggapan.

Tanpa ada yang menanggapi Bisma, Malik tetap lanjut mengecek setiap detail persiapan acara besok.

"Oke untuk dini hari ini cukup, terima kasih buat teman-teman yang masih berjuang dan bertahan hingga hari ini. Mari berdoa semoga acara kita sebebtar pagi berjalan lancar dan sukses. Yang masih punya job silahkan di kerjakan yang selesai silahkan beristirahat. Sekali lagi terima kasih banyak." Malik kemudian mengangkat kepalan tangan kanannya. "SALAM ELEKTRO!" Teriaknya.

"SALAM!" Balas seisi ruangan lantang.

"Kucel amat tuh muka," Tegur Feby.

"Ngaca dong Feb!" Balas Naya.

"Kerjaan lu udah beres?" Feby bertanya.

"Ini tinggal breefing pembagian shift sama anak-anak," Naya menguap. Lagi. "Sama ngatur posisi mereka besok eh bentar pagi."

"Mau balik?"

"Kayaknya enggak deh. Bisa molor sampe siang gue kalo ketemu kasur sekarang," Jawab Naya.

"Lu enak punya ruangan sendiri. Lah gue?!"

"Bukannya anak acara di belakang panggung?"

"Full, manusia-manusia berbatang udah pada terkapar disana."

"Terus mau tidur dimana?"

"Tuh, disambung-sambungin bakal jadi kasur," Feby menunjuk deretan kursi, beberapa orang bahkan telah melakukan sesuatu yang baru saja di ucapkan Feby.

"Kalo gitu gue masuk dulu ya, mau breefing lagi," Naya pamit.

setelah naya dan teman satu divisinya selesai breefing pintu ruangan dibuka oleh Malik yang langsung melenggang masuk kedalam ruangan.
Teman-temannya yang lain sudah molor duluan.

"Eh eh ngapain?" Tegur Naya.

"Numpang tidur," Malik mengambil posisi berbaring di lantai.

"Ini kan ruang khusus buat pubdok," Naya protes.

"Gue kan ketua panitianya," Balas Naya.

"Apaan bawa-bawa jabatan."

"Plis! Gue harus istiharat biar gak tampil mengenaskan bentar pagi," Malik mengubah posisinya menjadi tengkurap dengan sebuah tas sebagai bantal.

Dunia kampus Naya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang