Naya memandang dirinya di depan cermin di dalam kamar kostnya. Ia merutuki persaan dan harapan konyolnya terhadap manusia aneh yang dua tahun lalu berkenalan dengannya.
2 Tahun lalu...
Naya yang kala itu tinggal di rumah sepupunya untuk sementata waktu mengendarai ojek menuju kampus tempatnya mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa baru.Ia tak punya satupun kenalan disini. Ragu-ragu ia mendekati seorang mahasiswi yang sepertinya menunggu jemputan.
"Permisi kak," Ucap Naya sesopan mungkin.
Mahasiswi itu mengalihkan perhatiannya dari ponsel di tangannya, "iya ada apa?"
"Tempat pengembalian formulir camaba di mana ya kak?"
Mahasiswi itu kemudian menjelaskan tempat yang akan di tuju Naya, setelah itu Naya berterimakasih dan pamit kepada mahasiswi tersebut.
Sampai di tempat yang di maksud Naya ikut mengantri dalam barisan.
Setelah mengembalikan formulir Naya di minta untuk tidak langsung pulang, katanya ia harus menunggu namanya dipanggil.
Ia duduk di kursi yang berjejer di samping tempat mengantri. Ia membuka ponselnya dan mulai tenggelam ke dunia maya.
"Hai, boleh duduk disini gak?" Seorang cowok sepantarannya berdiri di depannya
"Eh, silahkan," Naya menggeser tubuhnya dan memberi ruang lebih luas untuk cowok itu sebelum kembali memperhatikan layar ponselnya.
"Maaf ya ganggu, kenalin gue Malik gak pake Zayn!" Cowok itu mengulurkan tangannya ke arah Naya.
Dalam hati Naya berharap semoga namanya cepat di panggil daripada harus terjebak dengan cowok yang naya tebak cerewet ini. Naya sangat malas berbicara dengan orang baru hal itu menyebabkan ia susah akrab dengan orang lain.
"Naya," Naya mebalas uluran tangan itu karena meresa tidak enak hati mengabaikan orang itu.
"Boleh pinjam pulpen gak? Mau ngisi formulir."
"Oh ini ada," Naya merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah pulpen dari dalam sana.
"Makasih ya!" Malik meraih pulpen itu, "Kamu ngambil jurusan apa?"
"Teknik Elektro," Jawab Naya sekenanya.
"Wih keren, cewek ngambil Teknik! Gue juga rencananya mau ambil Elektro," Ucap Malik.
"Oh ya?" Naya bingung harus merespon apa, "Bodo amat, gak ada yang nanya!" Lanjutnya dalam hati.
"Boleh minta nomor WA gak? Atau instagram deh," Ucap Malik
Naya mengerutkan keningnya. "Buat?"
"Kan kamu Elektro, gue juga rencananya ambil elektro. Kan bisa tukeran informasi atau apa gitu," Malik memperjelas maksudnya.
Naya kemudian menyebutkan nama instagramnya dan langsung di follow oleh Malik.
"Follback Ya!"
"Iya!"
Setelah itu nama Naya di panggil melalui pengeras suara dan diminta merapat ke sebiah loket disamping tempat pengambilan formulir.
Naya menerima beberapa potong kertas yang merupakan bukti pembayaran serta jadwal dan lokasi pelaksanaan tes untuk Naya.
Seminggu setelah pengambilan Formulir, tiba saatnya hari dimana Naya akan melaksanakan tesnya.
Sebelumnya ia mendapatkan DM dari Malik yang katanya mendapat jadwal test di hari dan ruangan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia kampus Naya [Tamat]
Novela JuvenilGimana rasanya naksir teman satu sircle pas kuliah?