"Jari gue bisa patah kalo gini terus," keluh Bisma.
"Diih manja banget jadi cowok, malu-maluin anak teknik aja deh Bis," cibir Feby.
"Nulis aja kenapa sih, gak usah ngeluh," Ujar Malik tanpa mengalihkan perhatian dari kertas HVS di depannya.
"Tau nih, kayak maba baru ketemu laporan aja deh," sahut Bayu.
"Maal, tamu lo haus, gak disuguhin minum. Tuan rumah macam apa lo?"
Malik kemudian meremas selembar kertas HVS berisi tulisan yang banyak coretan kemudian melemparkannya ke arah Dimas. "Ambil sendiri kan bisa Dimsum, elu mana ada tamu minta-minta minum sama tuan rumah, gak tau malu."
Dengan ogahan-ogahan Dimas berdiri "Dasar tuan rumah gak berpriketamuan."
"Mas sekalian!" Pinta Bayu.
"Gue juga, sekali kali lu jadi pesuruh," tambah Bisma.
"Gue juga," Arya ikut-ikutan.
"Asem! dari tadi pada haus, tapi males ngambilnya," Dimas kemudian berlalu menuju dapur.
Tujuh orang di rumah Malik itu tengah berkutat dengan laporan yang harus di tulis tangan dan di asistensikan kepada sang Aslab sehabis isya nanti di kampus, sekarang sudah mau maghrib dan mereka belum menyelesaikan laporan yang harusnya selesai kemarin-kemarin itu. Akhir-akhir ini perhatian mereka terlalu fokus pada ELEV yang seminggu lagu akan di gelar.
Malik yang harusnya berpusing-pusing ria dengan segala persiapan ELEV itu terlihat santai-santai saja.
"Kayak mau wisudah besok aja deh Nay, serius banget nulisnya," Oceh Malik sambil menyentil pulpen Naya.
Pulpen Naya yang sedang menulis baris-baris terakhir laporan itu melesat keluar jalur yang merupakan suatu pelanggaran besar dalam dunia penuliasan laporan. Coretan panjang itu melintas beberapa baris di atasnya.
Naya menatap kertas itu nanar kemudian menggulung-gulungnya.
"MALIK BEGO! GUE UDAH MAU SAMPAI BAWAH, GUE HARUS NGULANG LAGI!!! MALKIS GOBLOK!" Maki Naya sambil memukul malikbdengan kertas.
Naya kemudian mencubit lengan Malik yang hanya menggunakan jesrey Basket SMAnya.
"Aaaahh, Sakit ogeb," Aduh Malik sambil memukul kepala Naya dengan gulungan kertas yang tadi digunakan Naya.
"Hajar Nay!" Seru salah satu manusia di ruangan itu.
Naya melepaskan cubitan yang meninggalkan bekas kemerah merahan di lengan Malik.
"Dasar KDRT," Malik mengusap lengannya yang malang.
"KDRT apaan? Ogah gue berumah tangga sama elo," balas Naya.
"Dih geer, siapa juga yang mua berumah tangga bareng elo. KDRT itu singkatan dari Kekerasan Dalam Rumah Temen."
"BODO!"
"Kebayang kalo kalian nikah masak berdua sambil lemparan-lemparan pisau. Uwuu banget."
Perkataaj Bisma sontak mengundang tawa teman-temannya.
"Siram-siraman minyak panas HAHAHA," Bahkan Feby yang jarang terjerumus kedalam obrolan ajaib yang di mulai Bisma mulai ikut-ikutan.
"Makan malammnya suap-suapan piring,"
Selagi teman-temannya sibuk membayang hal-hal absurd Naya kembali ke aktivitas semula menulis kembali dari awal selembar laporan yang hampir di selesaikannya tadi.
Di mata senior Malik merupakan junior yang menurut dan tidak suka membangkan, di mata junior Malik adalah Senior yang ramah pada junior-juniornya. Di mata cewek-cewek jurusan sebelah Malik adalah Mahasiswa yang cool dan garang dengan rambut gonrongnya. Itu adalah salah satu informasi dari teman Kostan Nayayang hampir membuatnya muntah. Malik cool? Ngaco!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia kampus Naya [Tamat]
Teen FictionGimana rasanya naksir teman satu sircle pas kuliah?