Naya keluar dari kostannya dengan menenteng tas yang berisi laptop, buku catatan, binder, dan setumpuk kertas HVS yang biasa ia gunakan untuk menulis laporan.
Di depan sana sudah ada Arham-koordinator properti ELEV-yang menunggunya.
"Untung gue belum jamuran," Sambut Arham.
"Sorry Ham, tadi ada panggilan alam gak mungkin ditolak," Jawab Naya santai sambil naik ke motor Arham.
***
"Belum datang, ini gue cuma bertiga sama Bisma sama Gio... Makanya buruan deh... Oke."
Setelah menutup sambungam telepon Malik kembali memiringkan HPnya dan melanjutkan game ulat-ulat yang sempat ter tunda tadi.
"Anak-anak pada kemana sih? Sok-soan mau datang jam delapan, jam sepuluh belum ada yang kelihatan. Bener-bener gak profesional!" Omel Bisma yang perhatiannya masih terfokus pada HP nya yang juha menampilkan ulat-ulat itu.
"Kayak lo gak gitu aja deh Bis. Lo mau gue ingetin pas Osjur dulu? Kita disuruh kumpul jam enam pagi elunya datang jam sembilan," sindir Gio.
Bisma memang salah satu jenis manusia berjenis kelamin laki-laki yang hobi mengomel sana-sini. Harusnya dia juga bawa cermin kemana-kemana biar bisa ngaca, karena hal-hal yang ia kritik biasanya adalah sesuatu yang menjadi kelakuaannya sendiri.
"Naya sama Arham barengan udah OTW, Feby juga katanya mau jalan, Winda sama Satria ijin gak bisa datang," Jelas Malik.
"Si Feby mau ngapain coba?" Tanya Bisma
"Naya kumat lagi, 'Masa gue cewek sejdiri sih Mal, nanti kalo kena grebek gimana? Kalo kalian macam-macamin aku gimana?' gitu katanya" Malik menirukan suara Naya denga melebih-lebihkan.
"Itu anak emang kadang-kadang ribet sendiri. Padahal biasanya juga dia sendiri. Gak mungkin juga kita macem-macem. Cari masalah sama anak teknik apalagi cewek siap siap aja di bogem satu angkatan," timpal Bisma.
" Cewek emang gitu, pikirannya sering ngaco. Berspekulasi sendiri."
"Apa-apa disimpulin seenaknya. Terus ujung-ujungnya kita yang salah. Padaha kita gak ngapa-ngapain."
"Bener banget. Mereka gak nanya dulu kebenarannya langsung main tuduh-tuduh gak jelas. Pokoknya cowok yang salah. Titik!"
"Dan semua cowok sama aja! Kalo cewek udah bilang gitu tiba-tiba gue merasa mirip sama lakinya sandra Dewi, udah cakep, tajir bininya bening."
Gio yang sedari tadi hanya menjadi pendengar yang baik kini mengambil satu bantalan sofa dan melemparkannya ke arah Bisma.
"Itu sih mimpi lo Bismalam!""Kan semua cowok sama aja. SAMA AJA," Bisma kemudian memindahkan bantalan sofa ke pangkuannya. "Ngomongin cewek gue jadi ingat si Sasa anjir!"
"Sasa siapa? Micin?" Tanya Malik penasaran.
"Bukan, doi anak komunikasi. Kemarin marah-marah karna gue masang baliho ELEV nutupin baliho seminarnya komunikasi," jelas Bisma yang kemudian mengeratkan pelukannya pada bantalan sofa "kayaknya doi udah berhasil menggeser posisi Irene di hati gue deh"
Plak!
Satu getokan gulungan kertas di kepala Bisma berhasil dihadiahkan Malik. "Bangun lu Bis!""Ngimpi!" Tambah Gio.
"Kalian harusnya bahagia, saudara kalian yang kece ini berhasil menemukan belahan jiwanya,"
"Permisi, ini betul rumahnya Malik Teknik Elektro UNILA?" Seorang Perempuan berdiri di ambang pintu yang terbuka, berbacara dengan nada yang lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/212808945-288-k328280.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia kampus Naya [Tamat]
Teen FictionGimana rasanya naksir teman satu sircle pas kuliah?