Kertas berhamburan dimana-dimana, bunyi printer yang sedang mencetak berlembar-lembar laporan, jemari tangan yang menari-nari di atas keyboard saling bersahutan, lagu-lagu Tulus yang mengalun pelan dari speaker menjadi gambaran ruang tamu yang bersambung dengan ruang tengah rumah malik yang cukup luas untuk daerah tengah-tengah kota yang padat penduduk seperti ini.
Setelah membahas Masalah ELEV hingga jam lima sore, agebda selanjutnya adalah mebgerjakan tugas dan laporan.
Naya, Feby, Malik, Bisma, Dimas, Bayu dan Arya saat ini menghuni ruangan itu.
"Kalo gini terus pengen nikah aja gue!" Keluh Feby yang terlihat frustasi di depan Laptopnya.
"Nikah Nikah! Belajar dulu yang bener. Ngurusin kuliahan aja gak becus apalagi ngurusin rumah tangga!" Cerca Bisma.
"Ini Laprak udah kayak pacar gue aja, minta di perhatiin mulu, ini format tabelnya udah bener kan?" Bisma memutar Laptopnya kearah teman-temannya.
"Kayaknya sih udah bener. Kalo salah paling revisi lagi," Jawab Naya.
"Revisi palamu Nay!" Sergah Malik tak terima.
Revisi Laporan praktikum adalah satu dari sekian hal yang Malik benci selama menjadi mahasiswa. Laporan yang sudah ia kerja susah-susah payah dengan mengcopy laporan temannya kemudian datanya diganti itu harus kembali ke tangannya dengan coretan tinta merah dari Aslab. Otomatis Malik harus mengerjakan kembali laporan-laporan itu untuk memperbaiki kesalahannya.
"Semester ini kita punya tiga praktikum guys, proker juga lagi banyak-banyaknya. Coba bayangin kesibukan yang akan kita lalui," Keluh Naya.
"Aslab kita juga gak ada yang nyantai," Tambah Feby.
"Apalagi kak Sandi, di tongkrongan baiknya masyaallah. Pas masuk Lab galaknya Naudzubillah," Ujar Bisma
"Ho'om kemarin gue asistensi di coret lima lembar cuma karena line spaci nya lupa gue ubah."
"Itu emang salah elu Dimsum, di format laporan line spaci-nya jelas-jelas di cantumin,"
"Di tongkorongan dia rajin banget nyumbangin rokoknya buat anak-anak. Tapi masalah laporan tuh orang pelitnya ampun-ampunan."
"Belum lagi kak Nila yang judesnya bikin istigfar."
"Iya, senyum ke kita aja kayak gak sudi."
"Kak Yudha apalagi, dia bukan anak tongkrongan. Jadi lebih susah di ajak bercanda. Tuh orang kaku banget."
Dan akhirnya fokus mereka teralihkan dan sekarang sibuk membahas kakak-kakak tingkat mereka yang kebetulan menjadi Aslab untuk mereka.
Laporan praktikum yang seharusnya bisa selesai lebih cepat kini harus selesai lebih lama.
Sekitar satu jam kemuadian barulah mereka kembali ke aktivitas semula.
***
Sekitar pukul dua belas malam laporan praktikum mereka selesai. Tinggal mengantri untuk mencetak laporan masing-masing.
"Gue denger-denger elu pacaran sama Siska Industri Ya," todong Febi ke Arya.
"Gosip darimana lagi sih Feb. Kalo PDKT sih iya," Jawab Arya.
"Iya Ar. Novi yang bilang kemarin. Novi sama Siska kan sohib, kirain lu beneran pacaran," Naya sudah mulai ikutan kepo.
"Dimana-mana Cewek emang kepo ya? Semua cewek sama aja,"
"Eh Bisma geblek! Jangan coba-coba samain semua cewek ya. Cewek itu punya keistimewaannya masing-masing, punya..."
"Iya iya. Oke gue salah! Cowok selalu salah. Cewek selalu benar,"
![](https://img.wattpad.com/cover/212808945-288-k328280.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia kampus Naya [Tamat]
Novela JuvenilGimana rasanya naksir teman satu sircle pas kuliah?