7. Pusat Perhatian

539 103 4
                                    

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."

(QS.ar-Ra'd:11)

Happy reading 😊
.
.
.


“Aku tahu selama aku berusaha untuk menjadi lebih baik, maka Allah akan memberikan jalan yang terbaik untukku,” ucap Airin saat ia telah tersadar dari tidurnya.

Hawa dingin menyambut Airin di subuh ini, ia bangun dari tidurnya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Setelah melaksanakan salat subuh Airin menyempatkan waktu untuk membaca Al-Qur’an dan sebuah buku islami yang selama ini ia pelajari dan perlahan-lahan ia terapkan pada dirinya sendiri, yah Airin memang sedang berusaha mengubah dirinya agar lebih dekat pada sang pemilik hati.

Seperti yang tertera pada QS.ar-Ra’d:11. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

Airin sadar selama ini ada kewajiban yang telah ia lalaikan, ia sadar bahwa Allah sedang menunggunya untuk mengubah dirinya sendiri, ia akan berusaha untuk istiqomah di jalan Allah.

Airin percaya bahwa kasih sayang Allah kepada hambanya itu sangat luas. Apabila kita memiliki niat baik dengan tujuan mencari ridha Allah, maka jalan kita juga akan dipermudah. Sebagai mana yang tertera pada QS.Al-Ankabut : 69.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.”

“Semoga Allah meridhoi tekat baikku kali ini dan semoga imanku tak goyah lagi,” ucap Airin sambil menutup buku yang sedari tadi ia baca lalu ia letakkan di atas nakas.

Pukul 06:30.

Airin menuruni anak tangga hingga tiba di meja makan. Ia terdiam sejenak melihat reaksi sang Papa dan Mama yang menatap ke arahnya.

“Masya Allah,” kata itu keluar dari mulut Papa dan Mamanya saat melihat sang putri menutup auratnya.

Airin hanya tersenyum menatap kebahagiaan yang terukir di wajah kedua orang tuanya.

“Anak Papa cantik sekali,” ujar Dito sambil mengusap rambut Airin yang kini telah ditutupi oleh khimar.

“Pah, apa ini keputusan yang tepat untukku?”

“Papa yakin ini adalah keputusan terbaik yang telah kamu pilih sayang,” jawab Dito sambil menatap wajah putrinya.

“Tapi kalau nanti temen Airin jauhin Airin karena perubahan Airin gimana Pah?”

“Itu artinya temen kamu bukan orang baik, jangan dengerin mereka kamu harus yakin dengan tekatmu, bahwa kamu berubah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan mendekatkan diri kepada mahluk Allah.” Ucapan itu bukan berasal dari Dito, melainkan dari Bian yang baru saja berdiri di belakang Airin.

“Tuh, dengerin apa kata Mas mu.”

“Iya Pah.”

“Ya udah sarapan dulu, entar berangkatnya dianterin Mas Bian.”

“Kok Mas Bian si Mah, kenapa nggak sama Pak Mamat aja?”

Pemilik Hatiku [END] (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang