"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tapi jangan lupa waktu bisa saja mengatur pertemuan kita kembali, karena yang memisahkan untuk selamanya itu hanyalah kematian."
~Pemilik Hatiku~
Happy reading 🤗
Hanan kembali ke rumah sakit, setelah mengantarkan sang ibu ke butik muslimah milik Ayu.
Hanan terpaksa meninggalkan ibunya di sana, sebab ia tiba-tiba saja mendapatkan panggilan darurat yang dikarenakan seorang pasien harus segera dioperasi.
Hanan berlari menuju ruangan operasi setelah ia tiba di rumah sakit, sebagai seorang dokter spesialis jantung, ia memang dilatih untuk siap dalam segala hal. Setelah mengganti pakaiannya, kini Hanan siap untuk memulai operasinya.
🧕🧕🧕
Tumpukan buku kini mengelilingi dirinya yang tengah duduk di atas karpet yang tergelar di dalam kamarnya.
Sudah hampir dua jam, Airin hanya menghabiskan waktunya untuk belajar. Mengingat bahwa ujian nasional sudah dekat membuatnya semakin semangat untuk mempelajari mata pelajarannya kembali.
Airin masih tetap fokus pada buku-bukunya padahal jam sudah menunjukkan pukul 22:00.
Sesekali menguap dan matanya yang perlahan mulai berat membuat Airin memilih berhenti dari kegiatan belajarnya. Setelah membereskan semua buku-bukunya, Airin pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan wajahnya lalu mengistirahatkan tubuhnya.
Pukul 06:35.
"Mas Bian kemana Mah?" tanya Airin saat tak melihat Bian di meja makan.
"Bian pulang ke rumah Bunda Lana."
"Kok Mas Bian nggak ngomong sama aku."
"Dia nggak sempet mungkin, soalnya ada keperluan kerjaan juga. Izin sama Mama aja lewat telepon." ucap Ayu dan Airin pun mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ya udah sarapan di abisin dulu."
"Iya Mah."
Setelah menghabiskan sarapannya Airin pun beranjak menuju sekolahnya.
Airin tiba di sekolah, saat memasuki kelasnya netra Airin di suguhkan dengan pemandangan siswa dan siswi yang tengah sibuk dengan bukunya masing-masing.
Airin memang berada di kelas IPA 1 yang kebanyakan siswa dan siswi nya bisa di katakan pintar. Meski terkadang juga sering ribut tapi dalam soal pelajaran mereka akan selalu berusaha menjadi nomor satu. Jadi pemandangan seperti ini tidak membuat Airin heran apalagi dalam kurun waktu dua minggu mereka akan melaksanakan ujian nasional.
Kesibukan dengan buku-buku pelajaran berlangsung terus menerus hingga waktu ujian nasional pun tiba.
2 minggu kemudian. Airin bersama kedua sahabatnya kini tengah duduk di bangku kantin sekolahnya, sambil meminum es jeruk untuk menghilangkan dahaga mereka setelah melaksanakan ujiannya hari ini.
"Rin, Lo balik dengan siapa?" tanya Dera setelah menghabiskan es jeruk di hadapannya.
"Pak Mamat," ucapnya singkat menyebutkan nama sang sopir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Hatiku [END] (TERBIT)
Teen FictionHijrah. Berjalan menuju kebaikan dan percaya bahwa apapun yang diniatkan dengan kebaikan akan berakhir dengan kebahagiaan. "Aku pasrahkan semuanya hanya kepadamu Pemilik Hatiku." Airin. Kecantikan dan kekayaan yang ia miliki membuat banyak pria meny...