19. Mas Protektif

396 44 19
                                    

"Sejatinya yang menciptakan itu sangat Mengetahui.
Dan Dia adalah yang Maha
Lembut dan Maha Mengetahui."
(QS. Al-Mulk: 14)

Jangan lupa Vote&coment 🤗

Happy reading 😊


"Selamat pagi Dokter."

"Pagi," jawabnya sambil tersenyum ramah.

Seperti hari biasanya, Hanan selalu membalas sapaan dari siapa pun di rumah sakit tersebut dengan ramahnya.

"Sepertinya fans Dokter Hanan semakin banyak saja," ucap salah satu Suster yang menemaninya untuk mengecek keadaan pasien.

Hanan hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Suster tersebut dan tak berniat untuk menjawabnya.

"Apa Bapak masih sering merasa sesak?" tanyanya pada pria paruh baya di hadapannya.

"Tidak Dok, setelah operasi sesak di dada saya tak pernah terasa lagi."

"Alhamdulillah, kalau begitu besok Bapak sudah bisa kembali ke rumah dan seminggu sekali datanglah untuk check up."

"Baik Dok, terima kasih."

"Sama-sama Pak."

Setelah mengecek beberapa pasien, Hanan kembali ke ruangan kerjanya. Ia berdiri didekat jendela sambil menatap lurus ke arah luar, menatap pemandangan rumah sakit di pagi hari.

Hanan mengembuskan napasnya, hampir dua bulan setelah ia bertemu dengan gadis itu. Gadis dengan senyuman yang indah, senyuman yang tak bisa ia lupakan hingga sekarang.

Namun hingga saat ini ia tak pernah lagi bertemu dengannya, entah mengapa wajah gadis itu selalu saja terbayang dibenaknya.

Hanan selalu berharap agar ia bisa dipertemukan kembali dengan gadis itu. Gadis bernama Airin, putri dari pemilik butik muslimah yang menjadi langganan ibunya.

Hanan beberapa kali mengantarkan sang ibu ke butik tersebut, namun ia tak pernah sekalipun bertemu dengan Airin kembali.

Hanan hanya berharap, agar suatu saat nanti Allah berbaik hati untuk mempertemukan mereka kembali. Sebab hanya Allah lah yang Maha mengetahui segalanya, seperti yang tertera dalam Surah Al-Mulk : 14.
"Sejatinya yang menciptakan itu sangat Mengetahui.
Dan Dia adalah yang Maha
Lembut dan Maha Mengetahui."

🧕🧕🧕


Airin menuruni anak tangga menuju dapur, semalam ia menginap di rumah pamannya yaitu orang tua Bian.

Awalnya ia menolak, namun akibat paksaan dari Bian akhirnya ia memutuskan untuk menginap di sana, sebab kedua orang tuanya juga masih berada di luar kota.

"Selamat pagi Bunda," sapa Airin sambil mendekati Lana, wanita yang sering di sapanya dengan panggilan bunda.

"Pagi sayang," jawab Lana sambil tersenyum ke arah Airin.

"Mas Bian ke mana Bunda?"

"Lagi joging sama ayah."

"Kok Airin nggak diajak si?"

"Kamu nemenin Bunda masak aja," ucap Lana sambil kembali tersenyum.

"Ya udah deh, Airin bantuin Bunda apa?"

"Potongin sayuran aja."

Pemilik Hatiku [END] (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang