"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” Surat Luqman ayat 12.
____________________________________
Senyum merekah di bibir gadis cantik berlesung pipi itu, saat ia menikmati indahnya pemandangan sepanjang perjalanan menuju kediaman Hanum.
"Sudah sampai, ayo Airin kita turun," ajak Hanum dengan lembutnya.
"Iya Tante."
Airin mengikuti langkah Hanum masuk ke dalam rumah, Airin mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Lea sepupunya.
"Tante Lea ke mana?"
"Jam segini mah Lea masih di pesantren, kalau Airin mau istirahat naik ke kamar Lea aja, biar Tante siapin kamar tamu untuk Airin."
"Baik Tante."
Airin pun menaiki anak tangga menuju kamar Lea yang berada di lantai dua, setibanya di sana ia langsung menuju balkon kamar Lea, Airin sangat terkesima kala netranya di suguhkan dengan pemandangan pesantren yang bisa terlihat jelas.
Jujur hati Airin merasakan kenyamanan berada di sana, udara segar, pemandangan yang indah dan orang-orang yang ramah membuatnya merasa nyaman walau baru tiba di sana.
"Assalamu'alaikum Kak Airin,"
"Waalaikumsalam. Lea Kaka kangen banget sama Lea," ucap Airin sambil memeluk Lea.
"Lea juga kangen sama Kak Airin."
"Kak Airin lagi liatin apa?"
"Bangunan pesantren itu nampak indah dari sini."
"Lebih indah lagi jika Kak Airin lihat bangunan itu lebih dekat lagi."
"Oh yah."
"Iya, Kak Airin mau ke sana?"
"Emang boleh?"
"Boleh."
🧕🧕🧕
Airin dan Lea kini mengelilingi bangunan-bangunan pesantren, matanya benar-benar disuguhkan dengan ke indahan bangunan tersebut yang telah direnovasi sehingga nampak indah.
Saat Lea mulai menjelaskan ruangan-ruangan kelas, netra Airin malah tertuju pada pria dengan setelan baju koko putih, yang dipadupadankan dengan celana berwarna hitam yang tengah serius mengajar di dalam kelas.
Wajahnya nampak tenang berseri-seri, hidung mancung, mata yang indah, sungguh membuat Airin tak mampu mengalihkan pandangannya.
"Kak Airin ada apa?" tanya Lea membuat Airin mengejapkan matanya.
"Nggak papa, ayo kita ke tempat yang lain lagi," ucapnya dan Lea pun menganggukkan kepalanya.
"Kita ke masjid aja yah Kak soalnya sebentar lagi salat ashar."
"Oke."
Airin dan Lea kini telah selesai melaksanakan salat ashar dan berniat untuk pulang, namun langkah kaki mereka terhenti saat seorang pria yang mengucapkan salam.
Airin dan Lea pun memandang pria tersebut lalu kembali menundukkan pandangannya setelah menjawab salam secara bersamaan.
"Gus Halim, ada apa yah?" tanya Lea pada pria yang berdiri beberapa langkah di hadapannya.
"Saya cuma mau nanya ustadz Didi ada di mana?"
"Abi ada di rumah Gus Halim. Tadi katanya mau ketemu sama Kiyai Zaky,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemilik Hatiku [END] (TERBIT)
Teen FictionHijrah. Berjalan menuju kebaikan dan percaya bahwa apapun yang diniatkan dengan kebaikan akan berakhir dengan kebahagiaan. "Aku pasrahkan semuanya hanya kepadamu Pemilik Hatiku." Airin. Kecantikan dan kekayaan yang ia miliki membuat banyak pria meny...