•Bab 27•

131 14 0
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen

Hipi riding 😚

Lira mengedarkan pandangan menuju sekeliling ruangan yang berada di rumah Jhohan, ia tadi meminta ijin kepada Julian untuk berkeliling sebentar.

Ketika berkeliling, pandangan Lira di jatuhkan kepada sebuah bingkai foto yang menampilkan seorang gadis remaja yang sangat mirip dengannya, mulai dari wajah dan potongan rambutnya.

Saat tengah asyik melihat foto gadis tersebut, Lira dikejutkan dengan seseorang yang menepuk pelan bahunya.

“Ada apa Lira?” tanya Julian yang kini sudah berada tepat di samping Lira.

“Ah … tidak, aku hanya sedang memandangi foto ini,” ujar Lira. Ia menunjuk foto yang tepat berada di depannya.

“Foto ini? Ada apa dengan foto ini?” tanya Julian. Ia mengangkat sebelas alisnya, menunggu balasan dari Lira.

“Siapa gadis yang berada di foto ini?” tanya Lira bingung.

“Bukankah itu dirimu Lira,” jawab Julian. Ia memandang Lira, terlihat gadisnya sedang mengernyit bingung.

“Aku? Tidak Jul! Foto ini saja sepertinya diambil ketika aku belum lahir, tidak mungkin aku!” ujar Lira. Ia memandangi foto itu lagi. Tidak, tidak! Bagaimana foto itu bisa dirinya, bahkan foto itu terlihat sangat tua.

“Sudahlah Lira, kita kembali saja ke rumahku, Nick sangat bawel terus menelefonku dan menanyakan keadaanmu.” Ucap Julian. Ia menggandeng tangan Lira lembut, membawa Lira menuju rumahnya.


***

Di sepanjang jalan menuju rumah Julian, Lira masih memikirkan siapa gadis yang berada di dalam foto tadi dan bagaimana bisa foto itu terlihat mirip dengannya.

Lamunan Lira buyar ketika Julian membuka pintu rumah lelaki tersebut dan menyuruh Lira untuk segera masuk.

Lira mendudukkan diri di sofa ruang tamu Julian, dan saat itu pula bertepatan dengan itu ia melihat Nick yang berjalan ke arahnya dan Julian yang berjalan ke arah dapur.

“Huft ... untung kau selamat Lira, kau tahu aku sangat khawatir tadi terhadapmu,” ujar Nick. Lelaki itu menghela nafas pelan dan mendudukkan diri tepat berada di dekat Lira.

“Hei Nick! Aku tidak akan semengenaskan itu, mati hanya dengan melihat Jhohan.” Ucap Lira. Ia memandang Nick sinis, bisa-bisa laki-laki di depannya ini berasumsi seperti tadi.

“Ah ... Nick! Tadi aku melihat foto seorang gadis yang mirip denganku apa kau mengenali siapa dia?” tanya Lira. Sungguh ia sangat penasaran dengan gadis yang berada di foto tadi.

“Gadis? Mirip denganmu? Siapa? Kau sudah bertanya kepada Julian?” ujar Nick. Bukanya menjawab lelaki itu malah bertanya balik kepada Lira.

“Ah kau ini. Aku kira kau tahu Nick, aku sudah tanya kepada Julian dan dia juga tidak tahu,” ucap Lira pasrah, sepertinya ia tidak akan tahu siapa gadis di foto tadi.

“Kalau begitu tanyakan saja kepada Jhohan, bukanya foto itu ada di rumahnya? Mintalah Julian itu mengantarmu ke sana lagi dan kau bisa bertanya” usul Nick.

“Kau memang pandai Nick! Aku ke kamar dulu ya,” ucap Lira. Gadis itu melangkahkan kaki menuju kamarnya.


***

Pagi telah tiba, Lira tengah menikmati sarapannya dengan Nick dan Julian. Tidak ada percakapan sejauh ini, sampai Lira membuka mulutnya.

“Julian, kau bisa antarkan aku ke rumah Jhohan? Aku masih penasaran dengan gadis yang berada di foto kemarin,” tanya Lira dengan hati-hati.

“Kau ingin bertanya kepada Jhohan?” tanya Julian balik.

“Ya. Bolehkan?” tanya Lira takut, ia memandang Julian penuh harap.

“Baiklah, habiskan sarapanmu. Kita akan ke sana” ujar Julian yang langsung mendapat pelukan dari Lira.

“Terima kasih Jul” ucap Lira pelan.


***


Setelah diizinkan bertanya kepada Jhohan, kini Lira dan Julian tengah berada di kediaman Jhohan berhadapan dengan Jhohan dan sebuah foto yang menampakkan seorang gadis.

“Kau menemuiku karna ingin tahu tentang foto ini?” tanya Jhohan. Setelah di paksa oleh Lira akhirnya lelaki paru baya itu mau menjelaskan siapa gadis di foto tersebut.

“Ya. Siapa dia? Kenapa wajahnya mirip denganku?” tanya Lira kepada Jhohan.

“Dia Kalista,” jawab Jhohan singkat.

“Kalista? Ibuku?” gumam Lira pelan yang masih dapat didengar oleh Jhohan.

“Ya. Dia Kalista, Ibumu” ucap Jhohan dengan santai, ia menatap Lira yang tengah memandangnya sengit.

“Jadi, itu alasan kenapa aku diculik? Karna aku anak dari Kalista?” tanya Lira dingin.

“Kiraanmu salah gadis kecil, ini tidak ada sangkut pautnya terhadap kau anak siapa!” Ujar Jhohan tegas dan berlalu meninggalkan Lira.

“Lalu apa alasanmu menculikku, Jhohan?!" Teriak Lira membuat langkah Jhohan terhenti. Lalu Jhohan berbalik dan mendekati Lira membuat Lira bersembunyi dibalik Julian dengan takut.

“Alasanku menculikmu? Aku memang ingin menculikmu karena banyak alasan. Jika kamu memang sangat penasaran dan ingin tahu, aku akan memberikan jawabannya. Tapi, tak semudah perkiraanmu aku memberikannya begitu saja. Selalu ada konsekuensinya." Balas Jhohan membuat Lira terdiam.

Bersambung

8 Mei 2020

The Syndrom [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang