Jangan lupa untuk vote dan komen yorobun
Hipi riding 😚
Julian masih terdiam setelah mendengar pertanyaan dari seorang laki-laki yang berdiri di depannya ini, laki-laki yang ia anggap Ayah dan selalu ia hormati.
“Jadi kau melupakan jasaku hanya karena gadis bodoh itu hah?” Jhohan mengulang kembali pertanyaannya sembari menatap mata Julian tajam, ia tak menyangka jika anak lelaki yang ia besarkah dulu seberani ini menentang dan membentaknya.
“Tidak usah bertele-tele Jhohan! Katakan saja dimana Lira?” tanya Julian dengan nada penuh penekanan, setelah sadar atas keterdiamanya tadi. Ia menatap Jhohan jalang tak menghiraukan pertanyaan Julian sebelumnya.
“Kenapa kau bertanya padaku? Bukannya kau sendiri yang melepaskan gadis bodoh itu?” Jawab Jhohan, ia kembali mendudukkan diri di kursi kebanggaannya.
Julian berlalu dari ruangan Jhohan setelah menutup pintu ruangan itu dengan keras. Ia rasa tak ada gunanya bertanya baik-baik terhadap Jhohan, ia harus menyelidiki dan menemukan Lira segera.
***
BRAK!
Nick yang sedari tadi mondar-mandir di ruang tamu di kagetkan dengan kedatangan Julian yang membanting pintu. Tapi keterkejutannya itu tak bertahan lama setelah melihat wajah kesal Julian dan Lira yang tak ada dengannya.
“Kau sendiri? Dimana Lira?” Nick bertanya sambil mendongakkan kepalanya keluar pintu, barang kali ia menemukan gadis yang ia cari.
“Jhohan tidak mengaku jika ia yang menyekap Lira, aku harus bagaimana Nick?” Julian bertanya dengan suara parau. Ia tak tahu harus mencari ke mana lagi.
“Jhohan? Bagaimana kau seyakin itu jika Jhohan yang menculik Lira?” tanya Nick dengan terkejut.
“Dia menghilang di sini kan? Siapa yang akan menculiknya kalau bukan Jhohan?” tanya Julian dengan memandang Nick dalam, menunggu jawaban atas orang kepercayaannya ini.
“Bagaimana dengan keluarganya? Bisa jadi keluarganya yang membawanya bukan?” Ujar Nick mengira-ngira. Ada benarnya juga apa yang di ucapkan Nick, bisa saja Zura yang membawa Lira bukan.
“Itu tidak mungkin, Lira pasti kesini tanpa sepengetahuan keluarganya kan? Kau bilang jika saat kau akan membukakan pintu Lira sudah hilang. Aku yakin jika Jhohanlah pelakunya, kita tinggal mencari dimana ia menyekap Lira” ucap Julian.
+++
Lira masih berusaha melepaskan ikatan di kedua kaki dan tangannya, gadis itu menggeliat mengerakkan badannya sekuat tenaga, namun usahanya sia-sia ikatan itu tidak semakin longgar tapi malah semakin kencang dan menyiksa Lira. Ia harus bebas untuk menemui Julian.
Di saat Lira berusaha lepas dari ikatan di tubuhnya, pintu ruangan terbuka dan masuklah sosok lelaki paru baya seumuran dengan ayahnya. Dia Jhohan, ayah angkat dari laki-laki yang Lira sayang.
“Wah... kau sudah bangun Lira?” Jhohan berucap sambil mendekatkan diri ke arah Lira, ia melepas kain yang menyumbat mulut gadis tersebut.
“Apa yang kau mau ha? Lepaskan aku!” Ujar Lira, air mata gadis itu mengalir dengan sendirinya, ia merasa sakit di bagian tangannya.
“Melepaskanmu? Hahaha tidak semudah itu gadis bodoh! Aku bukan Julian yang gampang terayu olehmu” ucap Jhohan, ia menghapus jejak air mata di pipi Lira yang langsung di tepis kasar gadis itu.
“Nikmatilah waktumu di sini gadis bodoh dan tunggu sampai pangeran kuda putih pujaanmu itu datang” ucap Jhohan dan berlalu pergi setelah menyumpalkan kain di mulut Lira kembali.
+++
Sedangkan di tempat lain, Zura kebingungan menyari adiknya. Ia sudah menjelajahi seluruh kamar bahkan rumah ini tapi tak menemukan Lira.
“Ayah! Turunlah Ayah!” Zura berucap dengan paniknya, ia bingung dimana adiknya itu.
“Ada apa Zura? Kenapa kau berteriak ha?” tanya Brama setelah turun dari lantai atas kamarnya.
“Ayah Lira tidak ada dikamarnya! Dimana dia?” jawab Zura, ia mengacak rambutnya frustrasi.
“Lira tak ada? Jangan bicara sembarangan Zura! Semalam adikmu masih adakan?” ujar Brama, ia mencari Lira di kamar dan seluruh rumah tapi ia tak menemukan putrinya tersebut.
“Bagaimana ini Ayah? Apa kita lapor polisi saja?” tanya Zura setelah Brama mendekat ke arahnya.
“Ayah tahu dimana Lira sekarang dan siapa yang menyekapnya” Brama berucap dengan seringai di wajahnya.
“Siapa ayah?” tanya Zura dengan penuh tanda tanya.
“Siapa lagi jika bukan Jhohan dan antek-anteknya? Semalam pasti Lira menemui Julian” ucap Brama degan wajah marah.
“Kau temuilah Julian, tanyakan kepadanya dimana Lira” ucap Brama yang langsung di angguki oleh Zura, lelaki itu bergegas pergi setelah menyambar kunci mobil di atas mejanya.
****
Sambung
KAMU SEDANG MEMBACA
The Syndrom [TAMAT]
Mistério / Suspense"Aku memang benci hidup bersamamu, tapi bukan berarti aku ingin lepas darimu. Aku sudah merasa bahwa aku bukan diculik melainkan sedang liburan." "Itu pernyataan teraneh yang pernah kudengar." "Dengar Rey, aku pasrah saat kamu menyiksaku, menyekapk...