Foiegrass

246 29 12
                                    

Copter meremas apronnya, ia meruntuki kebodohan dirinya yang hanya berpaku pada resep, resep hanya sebuah kumpulan formula yang bisa diubah bukan? Seseorang telah mengubah resep yang Copter siapkan, bahkan ia tidak menyadarinya, karena dia sendiri tidak tau rasa dari masakan yang ia buat dan hanya berpatokan pada resep itu.

Dia telah kalah.

Kalah telak, kemenangan bukan miliknya lagi.

Benar kata keluarganya, bagaimana bisa seorang yang tidak memiliki indra perasa bisa menjadi koki? Sial.

Setelah pengumuman finalis kejuaraan memasak Master Chef Thailad, Copter kembali ke base champ dan merenungi dirinya di living room, ia melempar apron kebesarannya ke lantai, ia sangat kacau. Bagaimana bisa dirinya dipermalukan oleh entah siapa yang mengubah resepnya tanpa sepengetahuannya, hingga rasa hidangan Copter benar-benar hancur.

"Hei, jangan terlalu stress begitu. Ini bukan akhir segalanya."

Copter menatap ke arah rivalnya, disana seorang pemuda berdiri dengan sepiring hidangan salad di tangannya, dia Kimmon, salah satu finalis selain Benz dan Nook.

"Kau pasti sangat puas bisa menyingkirkan aku bukan?" Sinis Copter dengan padangan nyalang ke arah Kimmon.

Kimmon tersenyum miring, ia melangkah ke arah Copter, ia juga mengambil apron Copter lagi lalu duduk di sebelahnya.

"Aku memang ingin menyingkirkan mu. Kau orang yang sombong, angkuh, dan terlalu merendahkan orang lain. Dengan tersingkirnya kau, langkahku menjadi juara jadi lebih mudah."

"Terima kasih, tapi aku tidak sedang ingin mendengarkan kritik darimu. Kritik dari para juri sudah cukup."

Kimmon terkekeh dengan jawaban Copter, dia menyodorkan piring yang sejak tadi dia bawa.

"Cobalah. Aku ingin mendengar pendapat dari ahli masakan eropa."

"Kau sedang menyindirku? Kau tau aku tidak memiliki indra perasa? Kau mengerti? Lidahku mati rasa!"

Kimmon terkekeh. "Aku tau. Bahkan sejak babak dua puluh besar. Aku sudah tau dari awal. Tapi aku sangat kagum padamu, tanpa lidah kau bisa menciptakan makanan dengan rasa luar biasa, kau bahkan tidak pernah mengikuti pre-sure test (remidi) sejak awal. Aku pikir kau yang akan menjadi juara, tapi rasa dan kematangan makanan mu hari ini sangat hancur hingga langsung didrop out juri, hahh.. harusnya juri memberi kesempatan sekali lagi untukmu."

"Ini semua karena seseorang telah mengubah resep yang telah aku buat--"

"Iya, aku tahu. Bahkan aku tau siapa yang melakukannya."

Copter menatap nyalang ke arah Kimmon. "Kau tahu? Bagaimana bisa kau tau banyak hal tentang ku hingga hal yang aku sendiri tidak tahu."

Mata Kimmon berkeliaran, senyum bodoh ia tunjukan. "Aku tahu karena aku tahu!"

"Ketika kau membenci seseorang kau pasti akan berusaha mencari tau banyak hal tentangnya bukan? Jadi aku tau." Lanjut Kimmon setelah menguasai dirinya.

Copter memutar matanya malas. Ia bertanya lagi pada Kimmon. "Jadi siapa yang melakukan semua ini padaku?"

"Benz."

Mata Copter membola lebar. "Benz? Kau jangan asal menuduh orang jika tidak tahu, Benz dan aku telah menjadi roomate lebih dari sebulan, dia tidak mungkin melakukan itu padaku!"

Kimmon mendengus geli. "Lalu bagaimana mungkin seorang yang selalu masuk presure test tiba-tiba mendapat pujian terbaik hari ini dan langsung masuk ke babak final? Bukankah kalian latihan memasak bersama kemarin malam? Bukankah kau meninggalkannya untuk mengoven bahan sauce, apakah kau tahu apa yang dia lakukan pada buku resepmu?"

"Dia mengubahnya." Lanjut Kimmon datar.

"Tidak mungkin.." lirih Copter sambil menggeleng.

"Tentu saja mungkin, jika kau mau, kau bisa mengecek CCTV dapur asrama, kau akan lihat apa yang dia lakukan."

Copter tidak habis pikir Benz melakukan ini padanya. Mereka sangat dekat belakangan ini, tapi apa yang dia lakukan pada Copter? Sial, dia menyerang Copter dari belakang.

"Sial, bajingan Benz! Kau lebih busuk dari telur busuk! Terlihat mulus diluar, tapi busuk dalamnya! Shiyaaaa! Aku ingin mencincang muu dan menjadikanmu makanan babi!!" Copter mulai mengumpat-umpat.

"Hei, hei. Calm down."

"Shiyaaa mana bisa aku tenang?! Hei Kimmon, besok pagi tunggu aku di dapur asrama, aku akan mengajarimu banyak hal yang aku bisa, kau harus mengalahkan Benz untuk ku!"

Kimmon menaikan alisnya. "Kau? Rivalku ingin memberi ilmu nya padaku? Yang benar saja?"

Kimmon terkekeh geli, Copter malah mendelik. "Mungkil dulu kita rival, tapi kadang rival harus bersatu untuk mengalahkan penjahat, seperti Naruto dan Sasuke yang mengalahkan Madara!"

"Kau suka Naruto, huh? Grumpy kitten?" Kimmon berusaha menahan tawanya ketika Copter terlihat sangat merah dan malu. Dia keceplosan.

"Arrrghhh terserah jika kau tidak mau menang, tawaranku hanya datang sekali!" Copter mendengus, ia bangkit dan hendak pergi. Namun Kimmon menarik tangannya lagi hingga Copter duduk dan merangkulnya erat.

"Euh.. aku terima tawaran mu!" Balas Kimmon. Sebenarnya ia bisa saja menang dengan skill-nya sendiri, namun skill Copter jauh lebih hebat darinya terutama karena Copter pernah bekerja di berbagai negara, berbeda dengan Kimmon yang hanya tau masakan khas Thailand saja.

"Bagus! Pastikan kau harus mengalahkan Benz! Aku ingin sekali melihat wajah kekalahan dari telur busuk itu!" Copter meremat tangannya sendiri seolah sedang melampiaskan kekesalannya.

"Hummp! Bau apa ini?" Copter mendorong Kimmon menjauh. "Apa yang kau bawa, kenapa amis sekali?"

"Hah? Amis? Kau masih bisa mencium?"

"Tentu saja, hanya lidahku yang mati rasa, tidak hidungku!"

Kimmon terkekeh. "Oh, ini salad Foiegrass. Aku berpikir menjadikan ini untuk menu di final."

*Foiegrass adalah hati angsa, biasanya digunakan untuk hidangan dari Prancis. Harganya cukup tinggi di pasaran.

"Kau bilang ini Foiegrass?! Kenapa seperti sandal jepit begini?" Pekik Copter, pasalnya Foiegrass susah dicari dan Kimmon memasaknya dengan sembarangan.

"Bukannya teksturnya memang begitu?"

"Shiya Kim! Ada teknik agar Foiegrass ini bisa tetap lembut dan gurih, jika kau salah memasak yang begini, seperti sandal jepit. Sayang sekali Foiegrass dibeginikan, ck."

Kimmon dibuat gemas dengan ekspresi kesal Copter saat ini. "Lalu harus apakan?"

"Aku akan mengajarimu besok, aku juga akan mengajarimu cara membuat Foiegrass Mousse ala ibuku, itu sangat enak, aku yakin juri akan menjadikanmu juara seketika setelah mencicipi mousse itu!"

Copter mengembalikan makanan dari Kimmon, lalu berdiri. "Oke, sampai jumpa besok jam 8 tepat, jangan terlambat."

Setelah mengucapkan hal itu, Copter pun melenggang ke arah kamar asrama, meninggakan Kimmon yang masih menatap kepergian Copter sambil mengunyah saladnya.

"Kenapa kau semanis itu? Kau mau buat aku diabetes huh?" Gumam Kimmon, lalu menyuap saladnya lagi, kini potongan foiegrass masuk ke mulut Kimmon.

Kimmon menghentikan kunyahannya. "Sial, ini bukan sandal jepit lagi, ini potongan bata." Kutuknya pada foiegrass gagal produk itu.

--lanjut?

Chocolate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang