Beside Me

827 63 3
                                    

💌💌💌

Orang-orang usil pastilah tidak tahan tidak menggoda pria manis dan lugu seperti Copter, tampang polosnya mengundang para tangan-tangan jahil mengerjainya. Bertubuh pendek, berpenampilan menggemaskan dan lemah, apakah pantas disebut laki-laki?

Namanya Panuwat Kerdthotavee, biasa dipanggil Copter, mahasiswa tahun pertama fakultas management yang baru-baru ini menjadi mainan senior-senior di fakultasnya, jika tidak diledeki ya dibully, jika bukan dibully ya diperas. Hanya begitu kesehariannya Copter di kampus. Namun ada satu senior yang membuatnya masih bertahan dari senior-senior usil itu, dialah Kimmon. Mahasiswa tahun ketiga fakultas Management.

Keluar kandang singa, masuk kandang macan. Niatnya menghindari senior tahun kedua malah bertemu senior tahun ketiga dengan wajah-wajah yang sama yang selalu membully Copter setiap hari. Sialnya lagi, Copter malah bertemu dengan mereka di koridor belakang yang sepi dan sempit pasti susah untuk melarikan diri.

Mereka mulai mengrumuni Copter seperti burung camar yang melihat makanannya, Copter segera berlari sekuat tenaga menghindari senior yang berjumlah sekitar empat orang itu. Sampai tanpa sengaja Copter menabrak seorang pemuda jangkun didepannya, itu Kimmon, idolanya.

Kimmon segera menahan tubuh pendek Copter yang menabrak tubuh bagian depannya.

"Au. Nong.."

"Ai'Kim! Tahan dia!" Teriak salah satu senior yang mengejar Copter tadi. Kimmon malah menatap nyalang ke arah mereka.

"Beginikah cara kalian memperlakukan adik tingkat?" Teriak Kimmon pada keempat orang usil tadi yang seketika hilang kata, sepertinya Kimmon sangat berpengaruh pada mereka.

Kimmon merangkul bahu Copter, ada semburat senyum dibibir Copter dan degup jantungnya mulai tidak terkontrol.

"Kalian salah perlakuan pada jenior ini. Akan ku tunjukan bagaimana harusnya kalian memperlakukan adik tingkat." Lanjut Kimmon melepas rangkulan dibahu Copter, kemudian ia melangkah beberapa meter ke belakang dan mengambil sebuah ember bekas pengepelan.

'Byurr~'

Kimmon menuangkan seluhur air penuh kotoran itu diseluruh tubuh Copter sampai Copter benar-benar basah kuyup. Kimmom dan keempat orang tadi tertawa bersama dan melakukan tos. Copter mengeram kesal, rasa kagumnya lenyab seketika menjadi rasa benci, matanya mulai berkaca-kaca, Copter menatap tajam Kimmon dengan gambaran kemarahan yang jelas.

"Kenapa kau melihatku begitu hah? Kau berani padaku?" Ketus Kimmon.

Copter tidak tahan lagi, ia langsung berlari menuju kamar mandi dan mengurung diri di sana. Tidak ada hal lain yang dapat Copter lakukan selain menangis saat ini. Copter marah, sedih dan kecewa disaat bersamaan.

Copter mengurung diri di kamar mandi sambil menangis. Sedangkan Orm teman sekelasnya terus memanggilnya dari luar mengingat kelas mereka dimulai sebentar lagi. Orm disuruh pergi ke kelas duluan, Copter masih ada urusan dalam kamar mandi sana, berusaha menghentikan aliran darah dari hidungnya yang mengalih bersama air matanya.  Beberapa menit kemudian Copter keluar dari kamar mandi dengan berusaha melawan rasa peningnya.

Tanpa Copter ketahuin sepasang telinga mendengar isakan dan umpatannya dalam kamar mandi tadi, orang disebelah bilik Copter itu adalah Kimmon yang merasa bersalah atas perlakuannya pada laki-laki manis yang selama ini menarik atensinya semenjak pedaftaran mahasiswa baru, Kimmon hanya tidak sadar dirinya begitu keterlaluan tadi, tapi bukan Kimmom namanya jika cepat kapok.

Semenjak kejadian itu Kimmon terus mengerjai Copter setiap hari, Kimmon tidak mau diejek keempat temannya jika Kimmon tiba-tiba berhenti membully dan menuruti kata hatinya untuk berhenti membully nong imutnya itu. Namun lama kelamaan Copter terbiasanya dengan bully-an mereka yang mulai terasa basi dan Copter tidak menanggapi bullyan mereka lagi, sehingga Kimmon sedikit merasa kehilangan kesenangannya.

Chocolate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang