2Sibblings (end)

245 24 13
                                    

Kimmon memberi waktu sebagaimana permintaan Copter. Mereka sungguh memulai lagi dari awal, Copter yang mencoba menerima dan Kimmon yang mencoba lebih perhatian. Semua perlahan berubah bersamaan dengan waktu, kecuali Joe yang masih menolak keberadaan Kimmon di sekitarnya.

Mungkin Joe menerima Jack sebagai saudaranya namun dia masih tidak bisa menerima Kimmon sebagai ayahnya, dia masih marah, marah atas semua perlakuan ayahnya pada ibunya dulu. Kimmon juga belum menyerah untuk meminta maaf dan merebut hati putra bungsu nya itu.

Kimmon sempat mengajak Copter dan Joe untuk tinggal bersama di rumahnya. Tapi Joe menolak, dan karena putra nya menolak, Copter juga tidak mau tinggal bersamanya. Lalu Jack juga menuntut ingin tinggal dengan ibunya, maka Copter, Jack dan Joe tinggal bersama di rumah milik Copter.

Joe harus berbagi kamar dengan saudaranya itu hampir dua bulan, Jack itu ricuh dan Joe suka berdebat, tidak ada ketenangan di rumah Copter sejak mereka bersama, namun mereka selalu menikmati setiap pertengkaran kecil itu, mereka telah melewati masa-masa seperti ini tujuh belas tahun lamanya.

Pagi ini Jack dan Joe berebut kamar mandi. Setelah melakukan suit, Jack masuk kamar mandi duluan, Joe menunggu di tepi ranjang padahal perutnya sudah mulas. Saat dia menahan gemuruh di usus besarnya itu suara muntah ibunya terdengar dari luar. Beberapa hari ini Joe sering mendengar ibunya muntah-muntah, Joe khawatir, dia segera menghampiri ibunya di wastafel dapur.

Joe memapah Copter ke meja makan. "Mommy kenapa?"

"Hanya mual, tidak apa-apa."

"Tapi Mom sangat pucat, ayo kita ke klinik."

"Tapi kamu harus sekolah sayang."

"Jika hal itu tentang Mommy, Joe tidak peduli jika harus membolos."

"Haissh! Kamu tidak harus membolos, Mom baik-baik saja. Mungkin hanya masuk angin, sudah sana mandi, kamu bau iler!"

Joe mengendus tubuhnya. "Ini bau iler Jack, Mom! Dia tidur ileran dan mengenai baju Joe! Dan sekarang dia malah menguasai kamar mandi."

"Dasar kalian. Cepat mandi, Daddy akan datang sebentar lagi, dia ingin sarapan bersama kita."

"Kenapa Mommy mengizinkan dia ke sini?!"

"Joe, cobalah menerima Daddy mu."

"Jadi sekarang Mom berpihak padanya? Apa Mom lupa apa yang dia lakukan pada Mom?"

Copter menunduk murung. Perkataan anaknya membuatnya merasa sedih lagi, padahal baru saja Copter merasa senang mendengar celotehan Joe. Copter berubah sensitif akhir-akhir ini.

"Mom masih mencoba melupakan."

Melihat ibunya murung, Joe segera menakup wajah Copter. "Maafkan Joe, Joe tidak bermaksud menyakiti perasaan Mom, Joe hanya, hanya..-"

"Mom baik-baik saja. Mungkin sekarang kamu belum bisa menerima, tapi perlahan Mom yakin kamu akan menerima Daddy mu."

Joe hanya tersenyum simpul. Bagaimana mungkin dia menerima pria brengsek yang menyakiti ibunya sebegitu kejam.

-

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, Joe segera mengemas buku-bukunya ketika saudara kembarnya menelpon tiba-tiba.

"Iya Jack?"

"Mommy masuk rumah sakit, pulang sekolah datanglah ke rumah sakit dekat sekolah mu."

"APA?" Pekik Joe membuat teman-temannya yang beranjak keluar kelas kaget dan menatapnya bingung.

"Aku yakin kau tidak tuli. Mommy baru saja masuk UGD, datanglah secepatnya."

Chocolate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang