Magical Lover

290 33 4
                                    

Teriakan Kimmon memenuhi penjuru rumah sempit peninggalan orang tuanya sejak pagi hari. Iblis itu, Copgi dengan wajah tak berdosa keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benang pun. Sialnya Kimmon telah melihat segalanya, kulit Copgi sangat cerah dan mulus, otot halus di bagian perutnya memperindah bentuk tubuhnya, rambut keemasan yang basah dan terurai hingga mencapai bokokngnya dan bokong itu sangat.. cut it! Semua terpampang jelas di hadapan Kimmon, bahkan Kimmon dapat melihat tanda berbentuk awan berwarna biru di dada putih Copgi. Aissh! Kenapa Kimmon mengamati semua itu?!

Wajah Kimmon memerah. Ia melempar handuknya pada Copgii. "Lain kali kali tutupi tubuhmu dengan sesuatu setelah mandi!"

Copgi menutupi tubuhnya dengan handuk Kimmon sampai dada. Dia malah terlihat seperti seorang gadis yang baru selesai mandi.

"Aku tidak tau harus pakai apa. Barang-barang di sini terlihat baru untuk ku." Jawab Copgii santai. Tidak ada raut malu sedikitpun di wajahnya.

Saat Copgii akan memakai pakaian kunonya lagi, Kimmon melemparinya dengan pakaian miliknya. Copgii menatap pakaian itu dan Kimmon bergantian.

"Pakai itu, kau terlihat aneh dengan pakaian yang kau punya."

"Kenapa? Itu baik-baik saja. Pakaian itu di berikan tuan Wang Lu padaku."

"Pakai saja! Haiss!"

Kimmon kemudian segera memasuki kamar mandi, ia harus berangkat sekolah sebentar lagi. Kimmon segera mengguyur dirinya dengan air dingin, tiba-tiba saja seluruh tubuhnya terasa panas.

Saat Kimmon selesai dan telah menggunakan pakaian sekolah, ia menemukan Copgii yang telah berpakaian, namun rambutnya masih tergerai dan kusut.

"Kau tidak menyisir rambut mu?" Tanya Kimmon saat ia sedang menyisir rambutnya sendiri.

Copter menoleh kemudian menunduk lesu. "Aku tidak bisa. Biasanya tuan Hai Yufan yang selalu menyisir rambutku."

"Hai Yufan? Siapa lagi itu?"

"Tuan Hai Yufan pasangan kultivasi tuan Wang Lu. Mereka pasangan sempurna, mereka sudah seperti orang tua bagiku. Ah.. aku jadi merindukan mereka."

Kimmon melihat Copgii murung entah kenapa ia tidak tega. Mungkin karena ia merasakan kesepian yang sama dengan Copgi.

"Duduklah. Aku akan menyisir rambutmu." Kimmon menepuk kursi di sampingnya, Copgii pun dengan antusias duduk di sana.

Kimmon mulai menyiris rambut Copgi perlahan. Rambut Copgii sangat panjang dan lurus, tidak sekusut yang Kimmon kira, namun lembut dan halus. Kimmon mengikatnya menjadi cepol setengah seperti yang biasa ia lihat di komik. Itu malah menjadikan Copgii terlihat seperti gadis, Kimmon merona lagi.

"Nah. Selesai. Aku berangkat! Jangan ikuti aku dan tinggal di rumah dengan baik oke? Jika kau lapar ambil saja makanan di tas itu. Paham?" Kimmon segera berbalik menyambar ransel sekolahnya dan bergegas berangkat ke sekolah.

Namun Copgi menahan lenganya.
"Xie-xie." ucapnya tersenyum lebar.

*terima kasih dlm Mandarin

Kimmon mengangguk dan balas tersenyum kemudia segera menuju sekolah setelah mengunci rapat rumahnya.

Namun tidak tahu saja Kimmon, Copter itu licik seperti tuannya. Ia melihat jendela yang tidak terkunci, Copter melompat melalui jendela dan mengikuti Kimmon ke sekolah.

-

"Lihatlah gadis itu manis sekali."

"Mana? Mana?"

"Som? Kau bilang Som cantik? Astagaa matamu pasti rusak."

"Aishh! Bukan, itu yang berdiri di taman sekolah!"

"Ya, ya, aku melihatnya! Cantik sekali."

"Apa dia Chinesse? Kulitnya cerah sekali! Eh eh! Lihat lesung pipinya!"

Kimmon yang akan memasuki kelasnya berhenti di kerumunan teman sekelasnya yang berkumpul menatap seseorang di taman sekolah. Kimmon yang penasaran ikut menatap arah padang mereka.

"Damn! Copgii?!" Umpat Kimmon terkejut mendapati Copgii berada di halaman sekolah, dan teman-teman bodohnya mengira Copgii perempuan. Tapi jika di lihat sekilas Copgii memang terlihat seperti perempuan terutama dengan rambut panjangnya dan pakaian kebesaran milkk Kimmon di tubuhnya.

"Kim!!" Panggil Copgii dari taman sekolah, ia melambai ke arah Kimmon mengundang banyak tanya dari teman-temanya.

"Kau mengenalnya, Kim?"

"Dia laki-laki? Aku kira perempuan, tapi sungguh dia sangat cantik!"

"Ahh.. itu.. anuu--"

Belum Kimmon menjawab Copgii telah berdiri di hadapan Kim dan teman-temannya.

"Haisssh! Kenapa kau ke sini?" Frustasi Kimmon terlah mendapat tatapan ingin tau dari teman-temanya.

Karena itu Kimmon menyeret lengan Copter menuju ruang ketrampilan yang berjarak tidak jauh dari kelas Kimmon. Ia memilih ruang itu karena jarang digunakan dan sudah pasti sepi.

Saat mereka baru saja sampai memasuki ruangan tersebut, Copgii tiba-tiba meringis dan memegangi dadanya.

Kimmon segera menutup pintu ruangan, dan menahan tubuh Copgi yang hampir berbenturan dengan lantai.

"Copgi?! Kenapa? Kau kenapa? Heeei?!" Kimmon mulai panik, terutama karena wajah Copgii yang memucat dengan keringat dingin. Copgii meremas dadanya yang teramat sakit.

"Core-- beast core ku! Aaargggh.. Kim beast core ku.." lirih Copgi. Kimmon masih terlihat kebingungan dan tidak mengerti, Copgi tidak tahan lagi, secepatnya ia tarik tengkuk Kimmon dan meraup bibirnya.

Kimmon seketika blank, ia masih bingung namun saat Copgii mengisap bibirnya ia dapat merasakan sesuatu yang hangat mengalir dari dadanya dan melalui bibirnya yang terus dihisap Copgii.

Lima menit kemudian Copgii melepas panggutan mereka, Kimmon dapat melihat air mata di sudut matanya, mungkin yang Copgii rasakan benar-benar sakit.

"Sudah lebih baik?" Tanya Kimmon bergetar, bagaimanapun ini adalah pengalaman ciuman pertamanya, ah bukan, yang kedua tepatnya.

Copgii mengangguk tanpa suara. Nafasnya masih terengah-engah. Kimmon sejenak tertegun, Copgii memberikan suatu hal berharga padanya tanpa memikirkan dirinya yang akan menderita seperti ini, harusnya Kimmon menghargai ini, Kimmkn berjanji dalam hatinya akan menjaga Copgi dengan baik.

Setelah Copgii lebih tenang, ia meminta Copgii tinggal di ruang keterampilan hingga sekolah usai. Beruntung kali ini Copgii menurut dan berakhir pulang bersama dengan Kimmon ke rumahnya.

"Kenapa kau bisa kesakitan seperti itu?" Tanya Kimmon dalam perjalananya pulang, mereka hanya jalan kaki, Kimmon harus menghemat uangnya, lagi pula jarak sekolah dan rumah hanya lima belas menit.

"Ah itu efek samping karena tubuhku tidak memiliki beast core, bagaimana pun aku ini iblis, tanpa beast core tubuhku menjadi lemah seperti manusia biasa, bahkan lebih rentan." Ucap Copgii menjelaskan dengan lesu.

"Karena kau rentan lebih baik kau tinggal saja di rumah, jangan mengikutiku terus seolah kau masih seekor anjing kecil lincah yang bebas kemana saja. Tubuh mu saat ini bisa membuat kekacauan tau!" Ucap Kimmon ketus, namun nyatanya dalam hati kecil Kimmon mengkhawatirkan kerentanan Copgii.

--tbc

Masih ada dua chapter lagi yang belum selesai di edit.. stay tune yaa..


DaveSquash13

Chocolate!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang