✖Chapter 3✖

1K 95 26
                                    

"Misinya apa, Mitsuki?" tanya Riku sambil berjalan mengikuti langkah Mitsuki.

Mitsuki meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya, "Disuruh nyari yokai yang berkeliaran di dekat gedung Yaotome Production."

Riku langsung menghentikan langkahnya. Wajahnya terkejut. Tentu saja, kemungkinan besar ia akan bertemu dengan kakaknya di sana.

Ketika Mitsuki menyadari bahwa Riku menghentikan langkahnya, ia juga melakukan hal yang sama. Ia memiringkan kepalanya. "Kenapa, Riku?"

"Nee, rencananya bagaimana?" tanya Riku.

Mitsuki menurunkan tangannya kemudian ia berpikir sejenak. "Ya... Kita lihat saja nanti."

Riku terdiam. Ia bingung apa yang ia harus lakukan. Semoga saja ia tidak bertemu dengan kakaknya. Kalau tidak, mungkin Riku tidak akan berhasil membalaskan dendamnya.

Mitsuki menatap Riku bingung, "Kau kenapa sih?"

"Ah, nggak. Udah lah, abaikan saja," Riku jalan mendahului Mitsuki.

"Chotto!" Mitsuki menyejajarkan langkahnya dengan Riku.

*timeskip

Mitsuki dan Riku telah tiba di dekat gedung Yaotome Production yang menjulang tinggi. Tiba-tiba, Mitsuki menyikut lengan Riku dan menunjuk manusia yang berdiri di depan Yaotome Production. "Riku, lihat! Ada Ero Ero Beast," seru Mitsuki.

Riku hanya meresponnya dengan tatapan kosong dan berkata, "Hee... Kau ngefans sama dia?"

"Badannya bagus euy. Coba gue punya badan kek die, mantep dah," Mitsuki berimajinasi :)

Riku langsung smirk dan menepuk kepala Mitsuki, "Mitsuki-onii-chan lebih kawaii kalau pendeq."

Lantas, Mitsuki menarik pipi Riku. "Gue robek juga mulut lu!"

Riku tertawa. "JANGAN KETAWAIN GUE!!!!" teriak Mitsuki dan melepas pipi Riku.

"Waa... Kupingku tambah sehat," kata Riku sambil berjalan menuju gang yang berada di sebelah gedung Yaotome Production serta memegangi telinga kanannya.

"DASAR BOCAH KURANG AJAR!!!" seru Mitsuki sambil mengikuti langkah Riku.

Riku menutup kedua telinganya dan berkata, "Aku tidak mau mendengar hal itu dari seorang bocah juga!!!"

Mitsuki langsung nemplok ke punggung Riku dan menjitak kepala Riku beratusan kali. "Woi!!!" Riku tetap berjalan sambil berusaha menyeimbangkan badannya yang agak oleng. "Ente pendeq kenapa berat yak?"

Mendengar hal itu, Mitsuki terus menjitak kepala Riku. "Stop, woi! Ntar gue jadi bego gimana?"

Karena mereka terlalu sibuk berargumen hal yang tidak ada faedahnya sedikit pun, tanpa disadari, Riku tersandung benda yang menghalanginya ketika berjalan. Riku pun terjatuh dan Mitsuki menimpanya.

Ketika mereka membuka kedua mata mereka, mereka sadar ada seseorang yang berdiri di depan mereka—hal itu juga membuat tradisi saling hujat mereka terhenti. Mereka pun mengangkat wajah mereka dan memandang pria yang berdiri itu.

Mereka terkejut dan wajah mereka memucat, terutama Riku. "T-Tsukumo Ryo?!" ujar mereka bersamaan.

Mitsuki langsung berdiri—di atas punggung Riku. "Jadi, kau yokai... bukan, Angra Mangiu yang berkeliaran?!"

"M-Mitsuki, bangun dari--HMMPPHH!!!" sebelum Riku dapat menyelesaikan kata-katanya, Mitsuki menginjak kepala Riku dan hal itu membuat wajah Riku agak sedikit masuk ke dalam tanah.

"Oh, tunggu-tunggu... Aku ingin mencerna apa yang terjadi di sini," tiba-tiba Tsukumo membuka pembicaraan yang tidak jelas, "Kalian berdua... Jalan kesini sambil pacaran... Itu... Sengaja? Karena kalian sudah menyadari kehadiranku di sini?"

Song of Desperation [IDOLiSH7 Fanfic] || ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang