Erin’ POV:
Aku melakukan teleportasi ke Kerajaan Lama. Ini satu-satunya mantra yang dapat kukuasai. Aku hanya dapat melakukan teleportasi ke satu tempat dan tempat itu hanya Kerajaan Lama. Alasan ku ke sini, aku ingin mencari tahu cara menemukan Riku. Siapa tahu caranya tertulis di salah satu buku di perpustakaan istana.
Tumben sekali kerajaan ini memiliki mekanisme waktu yang sama dengan dunia manusia. Karena di dunia manusia sudah malam, di sini pun juga malam. Padahal biasanya kalau di sana malam di sini pagi begitu pun sebaliknya. Maa, mekanisme waktu yang sinkron seperti ini memang tekadang bisa terjadi, sih....
Aku masuk ke dalam istana. Nostalgia sekali. Sudah lama sekali aku tidak pergi ke sini. Bangunannya tidak pernah berubah padahal sebagian besar terbuat dari besi. Besinya tidak berkarat sama sekali. Apa karena kerajaan ini sudah di pindahkan ke dunia yokai?
Aku menggelengkan kepalaku. Ini bukan waktunya untuk bernostalgia. Aku harus segera mencari tahu bagaimana cara menemukan Riku. Aku pun berjalan mendekat ke arah perpustakaan istana. Sesampainya di sana, setelah aku melepas mantel dan menaruhnya di sembarang tempat, aku langsung mencari buku yang berkaitan dengan masalah yang kuhadapi.
Ughh... Baru kali ini aku menyesal karena tidak mendengarkan perintah Yang Mulia Orion yang menyuruhku untuk sering-sering membaca buku di sini...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Aku merebahkan diriku di lantai. Percuma... Ah... Padahal baru 5 jam mencari, aku tidak menemukan apa-apa dan aku lelah. Aku memandang langit-langit ruangan.
....
Aku jadi kepikiran. Sebenarnya... Kenapa ya aku jadi yokai? Lalu, berakhir di tubuh Riku dan mengenal Riku. Kenapa wajah kami sama persis? Satu-satunya hal yang membedakan kami hanya warna mata kami. Mataku berwarna kuning menyala sedangkan Riku berwarna merah.
...
Bahkan wajah saudara kembar kami sama persis.
Aku menoleh ke arah kananku, menjadikan tangan kiriku sebagai bantalan dan meletakkan tangan kananku di depan mata. Aku menghela nafas.
Kenapa begitu, ya...?
Walaupun aku sudah tidak begitu ingat lagi sifat Sardinia dahulu tapi aku rasa sifatnya mirip dengan anak yang bernama Tenn itu. Alasan aku lupa sifatnya.... Apa karena aku hanya menghabiskan waktu bersamanya selama lima tahun saja, ya...?
“Aku ngantuk.”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.“-san! Erin-san! Bangunlah!”
Suara? Suara siapa itu?
“Hnngg...,” Perlahan aku membuka mataku. Setelah mengedipkan kedua mataku beberapa kali, aku menoleh ke sumber suara. Karena baru bangun, pikiranku kurang jernih jadi aku tidak dapat langsung mengenal gadis itu.
Gadis itu menghela nafas. Aku mengubah posisiku menjadi posisi duduk bersila. Setelah mengucek mataku beberapa kali, aku melihat ke arah gadis yang duduk di sebelahku lagi. “Ah, Iori,” ujarku, “Kenapa kau ada di sini?”
“Sebelum itu, biarkan aku bertanya sesuatu. Apa kau sedang mencari cara untuk mengembalikan Nanase-san?” tanya Iori.
Aku tersenyum miring, “Hee... Sugoi... Bagaimana kau tahu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Song of Desperation [IDOLiSH7 Fanfic] || ✔️
FanfictionThis book has it 2nd Season titled: 暗いの光/DARKLIGHT "Tenn-nii, kau ingin aku mati, kan?" Remaja laki-laki berambut merah itu perlahan kehilangan jati dirinya. Entahlah, apakah ada sebuah nyanyian yang dapat menyelamatkan orang yang telah tenggelam te...