Riku’ POV:
Setelah aku menyanyikan lagu TODAY IS, aku meminta Nagi untuk memberi tahuku lagu Sakura Haruki yang lainnya juga. Indah sekali... Benar-benar menghangatkan hati... Mungkin, aku akan menunjukannya pada Iori nanti. Aku yakin ia akan menyukainya dan mau menyanyikannya bersamaku.
Membayangkan betapa menyenangkannya menyanyikan lagu Sakura Haruki bersama Iori membuatku tersenyum sendiri ketika aku sedang berjalan mengelilingi kota untuk memastikan tidak ada lagi yokai yang berkeliaran di kota ini. Iya, aku mendapatkan misi lagi dari Yuki-san dan tentu saja aku tidak sendiri. Mitsuki juga ikut.
“Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Mitsuki heran. Aku menoleh ke arah Mitsuki dan menggelengkan kepalaku pelan dengan senyuman yang masih tergambar di wajahku, “Tidak ada apa-apa, kok.”
Aku mengalihkan pandanganku ke depan lagi. Ah... Aku benar-benar senang... Akhirnya, aku dapat merasakan kebahagiaan ini lagi setelah sekian lama. Tapi... Karena apa, ya...? Apa mungkin karena menyanyi? Atau apa...? Maa, sudahlah, itu tidak penting. Yang penting aku kembali merasa bahagia.
“Kau lagi naksir seseorang, ya?” Pertanyaan Mitsuki membuatku berhenti di tempat. Apa katanya? Naksir? Aku langsung menunjukan tatapan seramku pada Mitsuki, “Hah? Apa maksudmu?”
Mitsuki face palm dan menghela nafas, “Habisnya, daritadi aku melihatmu senyum-senyum sendiri. Kalau bukan karena hal itu abis apa?” Tiba-tiba, ia memasang wajah iseng sambil berkacak pinggang, “Jadi, kau itu suka dengan adikku, ya?”
Aku mematung sebentar. Lalu, aku merasa kedua pipiku memanas. “HAHH....??!! A-Apa maksudmu?!”
“Ololooo... Pipimu mememerah tuh~~”
“E-Enggak! Mukaku... Mukaku emang seperti ini!”
“Halah halah~ Kau suka kan?”
“ENGGAKK!!! Mou...!!!” Lalu, aku pun mempercepat langkah kakiku dan meninggalkan Mitsuki. Aku dapat mendengar Mitsuki yang tertawa terbahak-bahak di belakangku. Mouu... Ngeselin... Walaupun aku nyaman di sekitar Iori bukan berarti aku suka dengannya kan?! Maa, emang dia itu gadis yang menarik tapi aku belum—Aku tidak memendam perasaan yang romantik padanya! Memang aku mulai merasa sayang padanya tapi itu sebagai TEMAN. Tidak lebih! Lagipula, kami juga baru bertemu beberapa hari! Masa langsung suka sih?! Kan gak masuk di akal!
Aku mendengar suara langkah kaki yang mendekatiku. Ah, Mitsuki akhirnya memutuskan untuk menyusulku, ya? Mitsuki tertawa kecil, “Gomen, gomen, Riku. Apakah itu terlalu berlebihan?”
Aku menggembungkan pipiku, “Au ah.”
Mitsuki tertawa lagi. “Ngomong-ngomong, Riku, kau itu sebenarnya pemuda yang ceria, ya?”
“Eh?”
“Senyuman terlihat indah di wajahmu daripada mulut yang dikerut.”
Aku membelalakkan kedua mataku. Kemudian, aku tersenyum kepada Mitsuki, “Arigato.”
Melihat aku yang tersenyum, Mitsuki ikut tersenyum. Setelah itu, kami pun melanjutkan misi kami.
*timeskip
Sudah sekitar satu setengah jam kami mengawasi keadaan kota. Walaupun kami sudah melakukannya selama itu tapi kami belum berhasil mengawasi satu kota. Karena itu, kami memutuskan untuk berpisah setengah jam yang lalu. Aku mengawasi sebelah barat sedangkan Mitsuki di sebelah timur.
Aku berjalan-jalan santai di pinggir kota. Aku menguap. Misi ini membosankan dan membuatku mengantuk. Aku menghela nafas lelah.
“Aku harap aku menemukan sesuatu yang menarik saat berjalan...” Karena saat aku menghela nafas otomatis mataku terarah ke bawah, aku tidak memperhatikan arah depan alhasil aku menabrak seseorang. “Ah, gomen, gomen! Saya melamun jadi Saya tidak melihat Anda yang ada di depan Saya,” aku menyatukan kedua tanganku, “Hontou ni gomen!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Song of Desperation [IDOLiSH7 Fanfic] || ✔️
FanfictionThis book has it 2nd Season titled: 暗いの光/DARKLIGHT "Tenn-nii, kau ingin aku mati, kan?" Remaja laki-laki berambut merah itu perlahan kehilangan jati dirinya. Entahlah, apakah ada sebuah nyanyian yang dapat menyelamatkan orang yang telah tenggelam te...