Song of Desperation [IDOLiSH7 Fanfic] || ✔️

✖️Chapter 24✖️

CHAPTER 24 – THE BEGINNING OF TRUE END

(A/N: Latar belakang diambil saat Riku dan Erin terjebak di Kotak Ilusi Tsukumo. Dan beberapa kejadian di True End itu ada yang serupa tapi berbeda dengan False End. Jadi, jika kalian sudah mulai lupa bagaimana-bagaimananya, aku sarankan kalian untuk membaca ulang False End. Terima kasih dan selamat menikmati!^^)/)

Riku duduk di pinggir tempat tidur di kamarnya. 'Perasaan aku ingin pergi ke Kerajaan Sirena, deh... Kenapa sekarang di sini...? Dan... Dimana Erin...?' tanyanya dalam hati.

~~~~~

"Aduh!" Erin terjatuh setelah ia mencoba untuk berjalan. Kakinya diikat dengan rantai yang tertempel di dinding penjara. 'Kenapa ini...?'

~~~~~

"Kau... Mau 'kan...?" tanya Iori setelah puas mencium bibirnya Riku.

'Apa yang kau lakukan... Iori...?' benak Riku, 'Kenapa aku tidak dapat berbicara dengan mulutku...?'

"Kenapa kau enggan? Ahh... Mungkin... Kalau kutunjukan kebenaran mengenai dirimu dan kakakmu serta Erin dan Sardinia, kau akan mau~"

'Menunjukan apa...?'

~~~~~

Sardinia tersenyum mengerikan, "Hora naa... Kaa-san sudah menyediakan semua ini demi kita... Hebat bukan...? Makanya..."

"Lakukanlah tugasmu dengan benar. Jadikan Nanase Riku... Angra Mangiu yang sebenarnya."

"Takkan."

Tanpa berpikir panjang, Sardinia langsung menusuk mata kiri Erin dengan pisau. Erin langsung berteriak kesakitan.

"Patuhlah. Sialan."

~~~~~~

'Souka... Itu sudah menjadi tugasku... Menjadi Angra Mangiu... Adalah takdirku...'

"Naa, yang tadi itu adalah caranya."

'Cara...nya...?'

"Dan harus kau yang memulainya. Karena untuk saat ini kaulah yang tuan rumah tubuh ini."

"Tapi, maa... Itu hanya salah satu caranya... Ada yang lain, tapi aku kurang tahu."

"Mengerti 'kan? Lakukanlah tugasmu dengan benar."

"Nanase Riku."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Riku dan Erin kini sedang duduk berhadap-hadapan di tengah kegelapan. Mereka habis saja terpisah sebentar dan menghadapi keinginan terburuk mereka. Wajah Erin terlihat begitu kecewa. Mengapa? Iya, dia kecewa dengan perbuatan Riku.

"Apa yang telah kau perbuat tadi?" tanya Erin sambil menahan amarahnya. Kemudian, Riku yang ada di seberangnya malah tersenyum.

"Nee... Erin... Sudah berapa kali kau jatuh ke dalam kegelapan...?" tanya Riku.