18

5.9K 213 8
                                    

"Bungul" ucap Emilio singkat, padat, dan jelas. Abip tercengang dan tidak bisa berkata apa-apa lagi, ibarat mau pipis tapi udah basah. Rasanya Abip pengen lemparin pot bunga ke kepala Emillio secara cuma-cuma, secara kan emosi udah berkoar koar.

"Apa? Lu cuma ngadu gitu doang sampai-sampai ganggu jam tidur gue. Gak guna" ucap Emilio dengan muka datar karena berasa di prank

"Tapi kan darurat juga. Cuba lu banyangin sobat gemes kita beneran diculik kan gak elite, emaknya aja gak bisa tidur gara-gara kepikiran itu mulu." Ucap Abip kasihan sambil menunduk

"Iya tau, tapi seharusnya lu ngabarin dulu di grup dan itu bocah tengil bisa bela diri gak mungkin langsung mati" ucap Emilio sambil menguap

"Bener juga, yaudah gue pulang. Esok lu harus ingetin gue buat kita semua nyari di Xander" ucap Abip dan berlalu begitu saja sambil seolah menendang batu.

Setelah Emilio menutup pintu, dia langsung disuguhi pemandangan Bapaknya yang lagi nonton sepak bola. "Abip udah pulang?" Tanya Bapak Abdul yang lagi nyemil keripik kaca buatan istri tercinta. Mumpung lagi Viral jadi emaknya EMI buat banyak, sedangkan EMI sendiri gak pernah suka sama cemelan itu.

"Udah" ucap Emi dan berlalu menuju kamarnya yang berada di atas. Emilio anak kedua dari bapak Abdul dan ibu Siti, Karakter : Pemalas, Setia, Penyendiri. Dia memiliki bakat di bidang komputer, tinggi 174. Bapaknya berprofesi sebagai seorang tentara dan dia numpang lahir di Kalimantan , bisa sedikit bahasa Banjar.

Di tengah jalan Abip memiliki perasaan yang tidak nyaman, dan memutuskan untuk menuju ke apartemen Manu walaupun jauh tapi minyak masih pol, jadi jangan risau ya meski dia gak bawa dompet.

"Bismillah aja dulu" ucap Abip sambil melaju kencang dengan motor kesayangannya. Karena tau kata sandi apartemen si Abip langsung aja ngeloyor pergi dan yang didapatinya hanya Manu lagi shalat isya dan terkejut dong, ini kali pertama abip liat Manu alim dan shalat.

Awal pertemuan mereka 3 tahun lalu sewaktu abip lagi liburan ke Australia dan malah sesat di Disney tapi ada anak baik yang memandu jalan agar abip ketemu lagi sama salah satu keluarga nya disitulah Manu dan abip memulai pertemanan, Manu itu khas Asia banget jadi gak canggung walau mereka ngomong pake bahasa Inggris.

Sekarang mah cambur Indo-ingr-banjar dan jarang jua bahasa Inggris sekarang. Sampai-sampai abip lupa gimana ngomongnya. Kembali dan liat Manu udah selesai shalat dan terkejut Abip yang lagi berdiri bengong didepan pintu kamar.

"Manu, Xander ngilang" ucap Abip tanpa basa-basi

"Sudah cek CCTV?" Tanya Manu yang sudah berganti baju hitam

"Belum" ucap Abip

Dan mereka langsung menuju markas walau perjalanan menuju hampir memakan waktu 1 jam. Setelah sampai Manu dan Abip langsung berlari menuju kolam renang yang terakhir kali ditempati oleh Xander.

Menurut penglihatan Manu di sisi kolam ada bekas darah yang sudah mengering, padahal dalam markas ini tak pernah ada penyiksaan. Gak mungkin juga darah haid toh para wanita punya ruang khusus. Setelah dicek dengan benda di laboratorium darah itu punya Xander.

Mereka semua berpencar sampai yang tadinya tidur malah ikut juga karena khawatir. Manu sebagai ketua merasa bersalah karena selama ini dia yang menjamin dihadapan mami nya Xander agar sang anak gak kenapa-kenapa sekarang malah ngilang. Psikopat lagi yang membawanya.

Kenapa Manu sangat yakin ini psikopat? Selama 1 tahun memimpin ini kali pertama teman nya yang menjadi korban dan disini orang itu malah mengintai di air kolam dan knp harus ada darah, kalau orang awam ya pingsan langsung bawa lah ini malah meninggalkan jejak darah korban.

"BIQ BOSS" teriak salah satu anggota

09-mei-2020

KOUSHIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang