"Aku mau buat rujak praktis, karena disini lengkap jadi aku cuma butuh garam, gula, sama boncabe dan sedikit air." Ucap Una dan diangguki oleh salah satu pelayan
"Ini nona silahkan" ucap sang pelayan sambil berlalu menuju dapur setelah diizinkan oleh Una tentunya, sedangkan Manu cuma menatap malas juga memainkan bola mainan kepada baby twins yang lain nyantai duduk diem.
"Heh bocah lu gak bosan apa kerjaan nya tidur, makan, berak, dan pipis doang eh ditambah main"ucap Manu menatap baby twins pokoknya seolah bakalan dijawab
"Manu, mereka masih balita jadi wajar-wajar saja kerjaan nya begitu kita waktu kecil pasti kek gitu juga" ucap Una sambil memakan rujak praktis buatan nya itu
"Hmm, Una lu kupasin gih pepaya nya lihat baby twins udah lama nunggu sedangkan lu malah sibuk makan" ucap Manu dan melihat buah pepaya yang sempat diangguri Una
"Tunggulah beberapa saat aku mau mengupas nya dulu ya sayang " ucap Una kepada baby twins
Setelah dikupas Buah itu langsung diberikan kepada baby twins secara bertahap dan liat mereka lahap menyantap hidangan walau cuma buah, sedangkan Manu juga lahap memakan buah jeruk yang sempat ia petik .
"Manu, Una mau dong jeruknya"ucap Una meminta karena pengen juga huwaa
"Petik sendiri, gue aja yang manjat pohon mangga gak lu kasih mangga nya. Sekarang mau minta sorry jeruk gue gak bisa dibagi" ucap Manu santai menyeringai dan mengambil alih baby Adnan agar duduk dipahanya.
"Bales dendam nih, yaudah kalau gak mau bagi aku mah tinggal petik " ucap Una merajuk dan langsung berdiri menuju pohon jeruk.
"Dih bocah, hus hus petik aja sana kalau juga sampai whahaha" ucap Manu menatap geli (mentang-mentang tinggi - batin Charli) kan kalau diperhatikan setelah beberapa tahun akhirnya Manu bisa tertawa lepas seperti ini
"Sampai kok, liat ini" ucap Una dan langsung memanjat pohon jeruk setelah sampai dia malah nongkrong di atas sambil menikmati buah yang asam tapi manis tersebut.
"Manu pasti sirik kan, hayoo ngaku aja Una bakalan ambilkan kok sekalian buat baby twins" ucap Una dan langsung turun .
"Emang bayi segini bisa dimakanin jeruk??" tanya Manu
"Menginjak 7 bulan, Si Kecil boleh makan melon, semangka, dan pepaya. Setelah usianya 8 bulan hingga 1 tahun, ia boleh mencicipi anggur, tomat, dan jeruk." Ucap Una menjelaskan
Setelah bersantai sambil piknik kecil-kecil an tadi mereka lagi packing , dan bersiap buat pulang. Sedari awal Una emang gak menghidupkan handphone alhasil notifikasi banyak dari sang Abang, karena gak mau ribet ya dia liat doang.
Kali ini mereka berangkat berempat, untungnya baby twins lagi adem ayem gak nangis gak tidur juga. Tapi suasana yang tadinya nyaman, tentram seketika berubah.
Dorr
Dorr
"Cepat menunduk, Una lu cepat pindah kebelakang peluk Baby twins kalau perlu kasih mereka susu buat tenang , di balik kursi juga ada pistol" ucap Manu cepat dan mobil mengacu kecepatan untuk mencari perlindungan.
"Astaghfirullah, ini kenapa Manu musuh kamu kok tiba-tiba datangnya mana kita belum ada persiapan" ucap Una sambil memeluk baby twins
"Diam dan fokus"ucap Manu sambil mengambil kacamata, yang mempunyai sistem bisa melihat jalan dari kejauhan cukup membantu apalagi Manu kadang menunduk gara tembakan tidak mengenainya.
Ini murni kesalahan Manu karena ia lupa membawa mobil Anti peluru dan membahayakan bagi mereka, mobil ini sebenarnya cepat tapi musuh itu membawa anggota yang sangat banyak sehingga menyusahkan mereka.
"Manu, didepan ada pemberhentian terdapat toko baju yang lumayan besar serta penuh pengunjung walau disana cuma ada 1 toko tapi warga dari beberapa desa terdekat sering kesana" ucap Una dan langsung diangguki oleh Manu.
04-mei-2020
Njua_004
KAMU SEDANG MEMBACA
KOUSHIK
Teen Fiction(NEW VERSION) Blurb ; "Oke, topinya bag-" ucapan Una terhenti saat tiba-tiba suara pistol berbunyi - "Jangan mengumpat apalagi kepada ku, nanti mulut lu kena sial" ucap Manu tanpa perasaan langsung menusuk kehati . "Shtt Manu kamu itu yah hobi bang...