Saatnya istirahat pertama, para siswa sedang berbondong bondong berjalan menuju kantin. Sebenarnya Una hari ini kelupaan membawa bekal dan sekarang karena perutnya merasa lapar yaudah kantin lah jawabannya, tapi tak semudah yang ada dipikiran Una liat didepan udah ada sebagian murid perempuan yang sepertinya sengaja menghalangi jalan Una entah lah apa yang dimaksud .
"Ihh lu jelek banget" salah satu diantara mereka berucap untuk Una
"Iya kaya attitude kamu"ucap Una santai malah sambil senyum yang membuat orang-orang penasaran apakah hari ini akan ada pembullyan
"Maksud lu apa hah" ucap si "S" tidak terima
'gilak tuh murid bisa-bisanya bales ucapan mereka' batin siswa-siswi yang berada disekitar lokasi"Gini kakak-kakak sekalian, gimana attitude nya bagus lah ini udah mau acara ngelabrak Adek kelas yang kesalahan nya pun tidak disebutkan" ucap Una sopan
"Heh udah berani yha lu, coba kita liat ini barang-barang lu pasti murahan" ucap si "G" sambil membelai gelang dan beberapa barang punya Una
"Iya kaya harga diri kakak" ucap Una menjawab polos seakan ucapan nya cuma angin lewat
"Lu itu cuma murid beasiswa, mana jelek lagi, tapi tekat lu berani banget ngerayu pangeran sekolah kita cih" ucap si 'S' mendesis
"Pedas banget iss kek cabe-cabean tapi sesuai sih sama penampilan ups" ucap Una sambil menutup mulutnya seakan keceplosan.
"Gak bisa dibiarkan nih guys, seret dia sekarang!! Ikutin gue" ucap si "G" teriak dan melangkah maju mendahului mereka, dengan muka merah (marah) mereka menangkap dan menyeret Una dengan kasar
"Apa-apaan ini, lu pada ngapain seret asisten kek gak punya peri kemanusiaan aja" ucap Manu dan mengambil tangan Una serta membawanya berada tepat dibelakang tubuh Manu
"Bukan gitu Honey, nih orang udah berani hina aku jadi harus diberi pelajaran kan" ucap si "S" dengan muka polos dan terdapat ngeram dihatinya
"Gue gak peduli, yang penting dan harus lu pada inget ini orang asisten gue jangan harap lu bisa macam-macam dibelakang gue " ucap Manu tajam (heh enak banget ngeklaim gue, emang barang apa~batin Una)
"Bahkan megang kaos kaki kamu aja gak pantes apalagi menjadi pendamping (Asisten) kamu"ucap si "G" sinis memandang rendah Una
"Iya emang aku gak pantes dibandingkan kamu, tapi masa bidadari ini dibanding sama setan musrik kek kamu" ucap Una santai sambil bersembunyi di belakang Manu namun ucapannya didengar para murid
"Dasar jablay, ngakunya bidadari tapi penampilan kek gembil" ucap Si "R" sinis memandang marah . Sedangkan Una malah melihat penampilan nya mulai atas sampai bawah "Bisa-bisanya kamu nilai seragam sekolah sebagus ini dengan sebutan gembil, gak ada otak yah" ucap Una bingung tapi nyinyir
"Apa gak bisa jawab kan lu pada, udah sekarang bubar sebelum gue keluarin lu dari sekolah karena udah ngehina seragam kebanggaan sekolah ini" ucap Manu tajam membubarkan massa
"Yah aku gak sempat ke kantin mana gak bawa bekal lagi, Manu kamu ada beli makanan gak??" Ucap Una polos menatap Manu seakan anak yang meminta makan kepada sang bapak
"Dewa siniin roti punya gue (setelah menerima) nih buat lu lain kali jangan membuat gaduh sekolah kalau bisa lu diam-diam aja dikelas " ucap Manu dan menepuk pergelangan tangan Una untuk menyuruh dia kembali ke kelas segera.
(Setelah Una pergi, Manu dkk menuju roftoop) "Gilak keren banget cewek lu Boss, asli gue sampe terkejut dibuatnya" ucap Xander terpesona
"Iya baru kali ini gue nemu cewek yang berani ngelawan Gea dkk" ucap Abip santai dan menghirup rokok punya Emillio
"Biasalah cewek gak mau ngalah, tapi kali ini perkataan cewek lu mantap banget" ucap Emillio santai sambil membaca buku bawaannya
"Lu pada gak dengar yah, itu cewek bukan pacar gue njir" ucap Manu sensitif (kelamaan jomblo sih )
Njua_004
27- April-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
KOUSHIK
Teen Fiction(NEW VERSION) Blurb ; "Oke, topinya bag-" ucapan Una terhenti saat tiba-tiba suara pistol berbunyi - "Jangan mengumpat apalagi kepada ku, nanti mulut lu kena sial" ucap Manu tanpa perasaan langsung menusuk kehati . "Shtt Manu kamu itu yah hobi bang...