15

6.1K 211 4
                                    

"ambil handphone dan barang berharga untuk perlengkapan baby twins ambil juga, jangan sampai mereka tau bahwa kita bawa bayi"ucap Manu dan bergegas keluar menuju toko itu dengan menggendong baby twins, sedangkan Una membawa perlengkapan serta barang lainnya.

Sewaktu masuk orang-orang menatap aneh mereka karena yah mukanya masih muda tapi gendong bayi mana ada 2 lagi, tapi mereka hiraukan dan cepat-cepat beli baju baru dan menggantinya di ruangan ganti.
Barang-barang sebelumnya ditinggal ditempat, kali ini Manu menelpon Sadewa.

"Hey dude, gimana liburannya dengan keluarga. Seru gak pasti seru nih gue dapet kabar dari kak Reemar katanya elo bawa cewek yah" ucap Sadewa

"Bacot lu, cepat kesini dan bawa mobil Anti peluru" ucap Manu dingin

"Eh kenapa, emang ada musuh disana " ucap Xander terdengar.

"Oke, gue kirim sekarang"ucap Sadewa sebelum ditutup teleponan nya, karena ia tau pasti sangat penting sampai-sampai Manu menelpon secara dadakan.

"Kita udah ganti baju, gue tadi Nemu make up dan tak sengaja beli. Lebih baik elu pake dan ini masker jangan lupa pakaikan topi pada baby twins" ucap Manu sambil melacak dimana musuh bersembunyi

"Oke, topinya bag-" ucapan Una terhenti saat tiba-tiba suara pistol berbunyi

Dorr dari arah parkiran, mereka juga mengerumuni mobil yang Manu pakai tadi .

"Sial" ucap Manu sambil melihat mobilnya dengan biasa

Mereka bergegas menuju pintu belakang toko dengan menyogok sang pemilik toko, di gang tersebut terdapat mobil kecil yang bisa Una tebak itu anti peluru. Kalau dipikir-pikir mereka lewat belakang jadi untuk apa menyamar ?? "Besar kemungkinan mereka menyiapkan beberapa anggota di atas gunung ini sambil memegang senjata" ucap Charli yang tiba-tiba terdengar di telinga Una.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi dengan jalan menanjak juga licin karena habis hujan malam tadi, disertai siraman air yang tiba-tiba muncul dari atas, besar kemungkinan ini salah satu strategi mereka agar mobil gagal fokus.

Bress (siraman kencang hampir mengolengkan mobil masuk kedalam jurang, tapi tenang kali ini bapak Manu lebih fokus dan gak kalah saing dengan kecepatan menghindar) sedangkan Una malah ketiduran di jok belakang bersama baby twins serta perlengkapan mereka diletakkan di jok sebelah Manu .

"Salam Paketu, anda bisa berbelok ke arah hutan nanti disana terdapat desa kecil dan kami sudah siap di jalan masuk dengan senjata" ucap Sadewa cepat

"Good" ucap Manu dan sambil membelokkan, Ia tau kali ini mereka gak main-main tapi kali ini sungguh merugikan. Dari banyak peristiwa kenapa waktu bersama baby twins yang diambil, dasar keparat.

Ini dia desa yang disebut Sadewa, yang harus diprioritaskan kali ini adalah baby twins dan yah mereka sudah bangun dengan menatap Manu dengan polos. "Heh bocah enak kan lupada tidur, ngorok, lah gue malah panas dingin takut masuk jurang" ucap Manu sambil menggendong mereka ke luar lebih tepatnya di muka rumah pak RT.

"Bangun woyy" ucap Manu sambil mencubit hidung Una dengan lama sampai muka Una menjadi merah. "Ganggu aja Kamu" ucap Una menatap sebal

"Owh udah berani nih, mulai dulu gue udah curiga dengan kepribadian lu. Pura-pura lu gak bakalan mempan didepan gue ingat itu!" Ucap Manu dan langsung meninggalkan Una di mobil."Lah siapa juga yang pura-pura, emang aku kenyataannya kek gini mau diapain lagi coba hadeh" ucap Una dan membersihkan makeup yang bisa disebut gak perlu.

Setelah selesai ia langsung keluar dan menemukan Manu yang lagi ngobrol dengan Pak RT , ada makanan juga wih kebetulan Una lagi lapar juga. "Assalamualaikum pak/Bu Saya Luna , salah satu penumpang mobil tadi " ucap Una santai sambil senyum dan duduk memangku Adam .

"Waalaikumsalam, iya nak Monggo dimakan owh iya gimana perjalanan kalian jadi sampai ke kampung kecil kami ini" ucap Pak Rt. "Kami dari kota, habis liburan di Fila dekat sana namun malah sesat sampai sini " ucap Manu dusta (sebenarnya kan bukan sesat)

05-Mei-2020
Njua_004

KOUSHIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang