12

6K 223 3
                                    

Manu berlari dengan cepat sambil sesekali menunduk dan bersembunyi di balik rumput yang tumbuh tinggi di tanah yang luas ini, huh kali ini emang harus ekstra waspada dirinya yang baru berusia 13 tahun malah dijadikan sasaran empuk musuh sang kakek.

Awalnya ia cuma anggap sekedar candaan namun ancaman tersebut malah beneran, ya hasilnya sangat mendebarkan baik jantung maupun otak. Bunyi tembakan pistol sangat akrab ditelinga padahal mereka main kejar-kejaran hampir 4 jam, dimulai ketika ia mau tidur eh malah disuruh begadang.

"Ayo cepat cari , kalian harus cepat dapetin dia biar kita juga cepat dapat duitnya. Gimana sih kalian" Suara bapak-bapak terdengar kemungkinan besar ia adalah boss dari mereka namun hanya orang suruhan

"Gimana kalau kita pakai sinter aja boss, kan hitung-hitung hemat peluru" Suara balasan anak buah orang itu

"Tolol, kenapa lu pada gak kepikiran dari tadi ? Cepat nyalain sinter kalian!! Nih gue kira-kira toh bocah masih disekitar sini" lagi-lagi terdengar suara menggelegar ala bapak-bapak

"Anjing, emang binatang dasar tolol ini nyawa gue malah entengnya main bunuh" ucap Manu dengan mata penuh kebencian yang terpancar padahal hati-hati cepak cepak Jedar takut mati dadakan, bukan tahu bulat tapi kehidupan.

Cahaya dari sinter menyinari tanah kosong itu sambil menulusuri dari arah Utara ke Selatan, dengan Manu yang menunduk sambil tiarap mencoba merayap di genangan air yang penuh lumpur karena habis hujan. Tadinya ia mau lari aja tapi lupada gak tau gimana lari puluhan kilometer, tanpa berhenti eh malah berhenti di genangan air kotor mana habis diserbu hujan.

Kalau masih diberikan kesempatan hidup Manu pasti esok sakit meriang butuh kasih sayang Bunda, eh lupa Bunda kan udah meninggal. Karena terlalu terlena akan rebahan Manu sampai gak sadar bahwa badannya terkena cahaya sinter, panik dong bukannya lari Manu malah pasrah dibawa pergi. Emang udah lelah banget enak gini tiduran di mobil tanpa tau di bawa kemana, tapi kok baju nya dilepaskan.

"Eh lupada bukan pedofil kan, njing jangan jadi bencong ini gue masih bocah jangan ngada-ngade kalian" ucap Manu pelan dan tiba-tiba malah pingsan

"Lah malah pingsan boss, padahal gue mau ganti baju baunya aja" ucap Wahyu

"Nih anak emang suka kali mandi lumpur, udah ganti aja bro aes bau busuk batt dah" ucap Ari sambil menutup hidung nya

"Kalian bingung, apalagi gue mana nih peluru hanya suaranya aja gede tapi malah mainan doang" ucap Sang boss kebingungan akan pistol

"Nih anak kuat juga larinya, kalau nih ya ada kejuaraan atau lomba gitu-gitu pasti menang" ucap Ari sambil memeriksa kaki Manu

"Hiih, padahal kita ngejar nya pake mobil tetap saja nih bocah bertahan lebih dari 4 jam" ucap Agung menyeletuk sambil menyetir mobil yang ditumpangi mereka dari tadi.

5 jam kemudian Manu terbangun di ranjang empuknya tanpa sadar bahwa itu semua telah terjadi, ia malah langsung ke meja makan karena ya lapar. Ehh tunggu tapi kok kek kenal yah Ama suara yang berbicara dengan kakek, kek seseorang yang tadi malam muncul di mimpinya karena kepo Manu minum jus sambil berjalan menulusuri suara tersebut.

Brusss jus nya malah Manu ludahkan ke muka bapak-bapak berkumis tebal di depan kakeknya, tanpa pikir panjang Manu langsung berbicara. " Kakek ininih orang nya sok jadi boss yang mau nyulik aku , dasar biadab berani banget lu datang ke rumah kakek. Pokoknya kakek harus siksa di dikandang bencong titik" ucao Manu keras sambil menunjuk-nunjuk muka sang pelaku.

"Manu stop, sekarang kamu duduk disini kakek beritahu dan dengarkan baik-baik dia ini ajudan kakek ngerti ! Dan kegiatan malam tadi hanya sekedar latihan tidak dengan penculikan" ucap kakek tegas namun dengan senyum disengaja

"Kakek gak lucu, aku mati-matian untuk gak mati eh malah candaan, dan buat lu kalau nanti gue jadi penerusnya gue pastiin lu bakalan gue siksa abis-abisan" ucao Manu dengan dada naik-turun diikuti emosi yang meledak-ledak dan langsung lari ke kamar.

"Tuan muda tidak apa-apa kan tuan saya takut dia mencelakakan dirinya sendiri" ucap sang ajudan

"Tidak, dia memang gitu ngambek nya kalau gak dilatih dari dini saya ragu kalau dia bisa bertahan di masa depan. Apalagi beberapa bulan belakangan ini dia malah kecanduan game" ucap Kakek sang tuan besar yang mereka hormati.

03-Mei-2020

Njua_004

KOUSHIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang