Caringin Tilu—destinasi terakhir kala dan sheena untuk menutup kisah mereka hari ini. Menatap keindahan berupa kerlap-kerlip lampu dari perkotaan itu membuat sheena berdecak kagum untuk kesekian kalinya hari ini. Stargazing.
Sheena tersenyum sembari menatap kala yang sedang memejamkan mata. "Aku baru tahu ada tempat seindah ini. Ternyata aku gak salah ya buat kuliah disini" kata sheena lalu tertawa.
Kala membuka matanya lalu menoleh "Aku juga gak salah ngajak kamu kesini" ledeknya. Karena ia tahu tingkah sheena akan berubah seperti anak kecil yang menggemaskan sama seperti tadi saat berada di tebing keraton.
"Arti nama kamu apa na?" Tanya kala tiba-tiba.
Sheena tampak mengingat, "Hm.. artinya perempuan sebagai anugerah yang bersinar terang seperti bintang di langit"
Ia ingat itu. Azka pernah mengatakan arti namanya dulu.
Kala hanya mengangguk. "Kok ngangguk?" Tanya sheena.
"Nama itu emang tercipta buat kamu ya?" ledek kala yang membuat pipi sheena memerah. Kala jadi yakin mengapa dirinya semakin menyukai bintang.
"kamu udah tau banyak tentang aku! sekarang giliran aku yang mau tau tentang kamu" celetuk sheena untuk menutupi gugupnya.
Kala tersenyum "gak ada yang istimewa"
Sheena memicingkan matanya tanda tak percaya "gak mungkin"
Kala tertawa karna melihat wajah sheena yang menurutnya menggemaskan. Setelah itu tangannya beralih untuk menggenggam tangan sheena ke dalam kantong jaketnya. "Dingin kan?"
Sheena jadi diam, tak lagi bersuara dan pipinya kembali memerah. Baik sheena maupun kala juga tak ada lagi yang bersuara. Mereka sibuk menatap keindahan sekaligus kebahagiaan mereka masing-masing.
Ditemani angin malam serta bulan dan bintang yang sedang terang-terangnya, mereka akui. Malam ini malam terbaik mereka.
✩ ✩ ✩
Kala sedang fokus menyetir sementara sheena sudah terlelap di sampingnya. Sesekali kala membetulkan posisi kepala sheena agar tidak terantuk kaca.
Begitu sampai di rumah sheena, kala berniat ingin membangunkannya. Tapi, ketika melihat wajah damai sheena saat tidur, kala kembali mengurungkan niatnya.
Kala tau, menjadi mahasiswa kedokteran sudah pasti mengurangi jam tidur mereka. Jadi ketika melihat wajah damai itu, kala tidak tega. Ia jadi membiarkan sheena tetap tidur sampai tak sadar ia juga terlelap.
✩ ✩ ✩
Sheena membuka matanya. Ia tertidur cukup lama sampai tak sadar sudah sampai di rumahnya. Ia menoleh dan melihat kala yang tertidur. 'Udah sampe daritadi dan kala gak bangunin gue ya?' Batin sheena.
Sheena menatap wajah tampan kala. Setelah sempat menyalahkan takdirnya, Tuhan tetap saja mengirimnya laki-laki sebaik kala.
"Dia jadi ketiduran juga" sheena memindahkan beberapa helai rambut kala yang terkena mata sembari tertawa kecil.
Tiba-tiba kala bergerak yang langsung membuat sheena diam. Canggung dan malu menjadi satu.
"Udah bangun ya? Maaf jadi aku yang ketiduran" kata kala lalu mengusap matanya.
"Ga–gapapa" balas sheena yang masih berusaha untuk menutupi suara detak jantungnya yang berdetak cepat "kalau gitu aku masuk ya? Makasih kala"
Kala mengangguk perlahan. Sebelum masuk ke dalam rumah, sheena memastikan dulu "kamu masih ngantuk? Bahaya tau kalau kamu nyetir tapi masih ngantuk gini"
Kala menggeleng, "Enggak. Udah gak ngantuk kok. Nih liat udah melek"
Sheena tertawa "yaudah hati-hati ya. Makasih banyak ya kal buat hari ini!"
Baru saja sheena ingin melangkah, kala memanggil. "Aku mulai terbang dua hari lagi"
Sheena mengangguk. "Hati-hati ya"
Kala mengangguk sembari tersenyum lagi. Setelah memastikan sheena sudah masuk ke dalam rumah, kala baru menginjak pedal gas mobilnya.
Kala percaya apa yang memang seharusnya jadi miliknya akan tetap menjadi miliknya. Ia kembali tersenyum jika mengingat satu nama yang mengisi hari-harinya akhir-akhir ini.
Begitu sampai dirumahnya "den kala, ada temannya den kala dateng daritadi. Dia nunggu di dalem" kata kang asep—security rumah kala.
"Siapa kang?"
"Akang teu nyaho"
"Yaudah, Makasi ya kang" kata kala lalu memarkirkan mobilnya.
Setelah memarkirkan mobilnya, kala masuk ke dalam rumahnya. "Assalamualaikum" salam kala.
Seseorang yang dimaksud kang asep itu menoleh lalu tersenyum saat melihat kala datang.
"Hai naja, kita.. lama gak ketemu ya?"
———————————— ✩ —————————————
Nahloh itu siapaa?!🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrophilia
Teen Fiction(COMPLETED) ⚠️don't copy my work⚠️ ✩ Sequel of " Can I ? " ✩ Konon katanya seseorang yang telah pergi akan menjadi bintang yang indah. "Yang pergi akan tetap pergi, walaupun kau telah menjaganya dengan begitu kuat. Yang datang pun akan datang, walau...