27

41 8 3
                                    

Tok tok tok

Raffa yang sedang bermain dengan kucing kesayanganya melihat ke arah pintu.

"Mama boleh masuk?"Ucap Dinar yang berdiri didepan pintu kamar Raffa yang terbuka.

Setelah melihat anggukan kecil dari putranya Dinar melangkah masuk kekamar Raffa.Wanita itu duduk ditepi tempat tidur Raffa.

"Gilang sama Milla udah di depan."Ucap Dinar yang membuat Raffa melihat kearahnya.

Raffa berdiri dari duduknya setelah mendengar ucapan Dinar.Ia melangkah ke sisi tempat tidur yang digunakan Mamanya  duduk,untuk mengambil hp.

Raffa menatap Dinar bingung saat wanita itu menahan tangannya.

"Duduk sebentar temenin Mama mau?"Tanya Dinar lembut.

"Mama kangen Affa."Ucap Dinar pelan.

Raffa tertegun mendengar ucapan Mamanya.Hatinya sesak saat rasa rindu itu juga ada dihatinya.

"Affa.....Maafin Mama..."

Raffa merengkuh tubuh wanita didepannya.Sebesar apapun rasa benci yang ada dihatinya,wanita itu tetap ibu kandungnya.

Raffa dapat merasakan tubuh Dinar yang bergetar dan terisak dipelukannya.Wanita itu terus menggumamkan kata maaf disela isakannya.

Tangan Raffa terus mengusap lembut punggung Mamanya tanpa mengatakan apapun.Sampai Dinar melepas pelukannya setelah isakannya mereda.

"Affanya Mama ternyata sudah 17 tahun yaa..."

"Ulang tahun Raffa masih besok."Potong Raffa datar.

Dinar tersenyum kecil,tangannya bergerak menangkup wajah putranya.

"Mama tau,tapi Affa selalu minta semua orang kumpul dirumah,sehari sebelum Affa Ulang Tahun."Ucap Dinar tersenyum kecil mengingat masa kecil putranya.

"Tapi Mama gak pernah disana."Ucap Raffa lirih,lalu melepaskan tangan Dinar yang masih menagkup wajahnya.

Dinar tertegun mendengar ucapan Putranya.Hatinya sesak saat tatapan penuh kekecewaan itu kembali ia lihat di mata putranya.

"Maafin Mama Sayang.....Semua yang Mama lakukan itu buat kamu..."

"Makasih Ma...Makasih.Hidup Raffa gak akan 'selama ini'  kalau bukan karena kerja keras Mama."Ucap Raffa dengan kekehan yang terdengar begitu menyakitkan.

Dinar menggeleng kecil mendengar ucapan Raffa.Air matanya kembali mengalir,tapi Raffa menghapusnya dengan lembut membuat Dinar sedikit tertegun.

"Raffa sayang Mama."Ucap  Raffa pelan sambil mengecup dahi Dinar.

Raffa melangkah meninggalkan Dinar dikamarnya.Raffa sedikit tak percaya pada dirinya sediri karena berhasil mengatakan hal itu pada Dinar,egonya menghilang saat melihat air mata wanita yang melahirkannya kedunia itu.


"Kita jadi camping kan?Kok gak bawa tenda?"Tanya Milla.

"Kita sewa tenda disana babe."Jawab Gilang yang sedang memasukan beberapa barang kebagasi mobil.

"Udah beres semua?"Tanya Raffa saat sampai diteras rumahnya.

"Beres,tinggal beli cikiciki."Ucap Gilang.

"Itu bagian gue sama Gisya nanti,tenang aja."Ucap Milla tersenyum lebar.

"Nah itu Gisya tuh kayaknya."Ucap Milla saat melihat Eleno yang datang bersama seorang gadis dijok belakang motornya.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang