1

111 9 0
                                    

"Morning Abang." Gisya mengecup pipi Eleno.

"Morning Adek,duduk sarapan dulu." Balasnya pada sang adik.

"Mereka mesra banget ya sayang." Ucap Gilang melihat adegan manis kakak adik didepannya sambil menyender manja dibahu Raffa.

"Geli anjir,awas lo." Hardik Raffa yang membuat Gilang mencebikkan bibirnya.

Gisya yang melihat tingkah absrud teman Abangnya itu terkekeh geli.

Tatapan Gisya beralih ke arah Raffa yang sedang hikmat menikmati Roti Nutela yang Gisya tau itu adalah sarapan kesukaan Raffa dari kecil.

"Masih suka nutela lo,gak pernah berubah ya." Ucap Gisya.

Raffa mengalihkan pandangannya pada Gisya.

"Kesukaan gue gak ada yang pernah berubah dari dulu."Ucapnya santai sambil kembali mengunyah roti nutelanya.

"Termasuk suka sama Gisya ya Raf." Ucap Gilang polos sambil mengunyah makanannya.

Gisya  yang mendengar ucapan Gilang menaikan sebelah alisnya menatap Gilang lalu beralih ke Raffa yang terlihat sedikit gugup.

"Eh anu itu..apa ya Raf?gimana ngelesnya gue bingung." Ucap Gilang dengan wajah bingungnya.

Sungguh muka Raffa semakin memerah antara malu,marah,dan geram dengan kegoblokan sahabatnya itu.Raffa memutuskan meninggalkan meja makan tanpa mengatakan apapun.

"Hahaha..." Tawa Gisya pecah setelah melihat Raffa pergi dengan muka merahnya.

"Raffa kok jadi gitu." Ucap Gisya dengan masih menahan tawa.

"Gilang emang kadang tololnya gak ketulungan." Ucap Eleno yang membuat Gisya kembali tertawa.

"Gue gak tolol bang." Bela Gilang sambil tetap memakan sarapannya.

Tanpa mengucapkan apapun Gisya bangkit dari duduknya.

"Mau kemana dek?" Tanya Eleno.

"Nyamperin Raffa mau balikin jaket." Ucap Gisya.

Gisya berjalan setengah berlari menuju kamarnya mengambil jaket Raffa kemudian menyusul teman kecilnya itu ke halaman belakang rumahnya.

"Pake,gue udah gak butuh." Gisya menyampirkan jaket kebahu Raffa sambil terkekeh.

"Gak ada makasih makasihnya lo." Ucap Raffa menyindir.

"Gue udah bilang thanks semalem,lagian gue juga gak minta dipinjemin jaket." Ucap Gisya cuek.

"Serah lo." Ucap Raffa menghembuskan asap dari mulutnya.

"Nyebat mulu lo.cepet mati tau rasa." Ucap Gisya sambil mengibas ngibaskan tangannya mengusir asap rokok Raffa.

"Paling lo nangisin gue." Raffa kembali menghisap rokoknya dalam.

"Gue?Nangisin lo...hahaha.ups." ucap Gisya layaknya adegan iklan shampo.

"Najis." Ucap Raffa mengejek tingkah gadis disampingnya.

Gisya merengut sebal mendengar ucapan Raffa.Dengan kesal Gisya mencubit pinggang Raffa.

"Ehh...sakit Sya,lepas gak.." ringis Raffa merasa perih dipinggangnya.

"Gak akan,gue kesel sama lo." Balas Gisya dengan menambahkan kekuatannya mencubit Raffa,membuat Raffa semakin meringis kesakitan.

Raffa mencoba menarik tangan Gisya yang masih mencubit pinggangnya,karena tangannya memegang puntung rokok.

"Lepas Sya,kena rokok lo nanti." Gisya melepaskan cubitannya dipinggang Raffa mendengar ucapan lelaki itu.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang