Dua lelaki yang hanya terpaut jarak usia dua tahun itu terlihat menyesap red wine dalam keheningan.
Dua pasang mata tajam itu saling menatap,menguarkan hawa permusuhan yang begitu ketara.
Alex terlihat kembali mengisi gelasnya dengan minuman beralkohol itu.
"Gue udah bilang,jangan usik cewek gue."Ucap Raffa datar.
Alex tersenyum miring lalu menyesap red wine di gelasnya.
"Cewek lo mau tau tentang cewek gue.Apa salahnya gue kasih tau."Ucap Alex tenang.
Raffa terlihat mengepalkan tangannya.
"Lo boleh lakuin apapun ke gue.Tapi jangan pernah lo sentuh Gisya."Ucap Raffa penuh penekanan.
Alex terkekeh kecil.
"Gue gak akan ngapa-ngapain Gisya."
Alex meneguk habis red wine digelasnya,lalu meletakan gelasnya di depan Raffa.
"Karena gue rasa.....Gue satu selera sama lo kali ini."
Raffa menarik baju Alex.Ucapan sepupunya itu berhasil menyulut emosinya.
Alex tak merasa takut sedikitmu melihat Raffa yang terlihat begitu marah.Lelaki itu malah semakin tersenyum miring.
"Selain mirip Shena.Gisya cukup menarik buat temen tid...."
Belum sempat Alex meneruskan ucapannya kepalan tangan Raffa lebih dulu menghantam sudut bibirnya.
"Bangsat!."Umpat Raffa.
Raffa yang masih diselimuti amarah,kembali mendekati Alex yang terlihat menyeka darah disudut bibirnya.
"RAFFA!." Pekikan itu berhasil menghentikan kepalan tangan Raffa yang sudah akan kembali menghantam wajah Alex.
"Kalian ngapain sih?!"
"Astaga..Alex.."
Gisya terkejut melihat sudut bibir Alex mengeluarkan darah.Saat ia akan berjalan mendekat Raffa lebih dulu menahan lengannya.
"Lo mukul Alex?!"Tanya Gisya tak santai.
Raffa hanya mendengus tak suka,lalu menarik lengan Gisya untuk pergi,tapi Gisya malah diam.
"Lo marah karena gue pergi ke makam Shena sama Alex,makanya lo pukul dia?"Tanya Gisya.
Raffa tak menjawab,lelaki itu kembali menarik lengan Gisya,tapi gadis itu malah menepis tangannya.
"Apa salahnya gue pengin tau tentang Shena?Apa salahnya gue deket sama Alex?Dia sepupu Lo kan?Dia sodara lo.Alex...."
"Shut up.Lo gak tau apa-apa Gisya!!."Bentak Raffa emosi mendengar setiap ucapan Gisya.
Gisya tersenyum miris mendengar bentakan Raffa.
"Gue emang gak tau apa-apa.Karena lo gak pernah kasih tau apapun." Gisya menatap tajam Raffa.
"Lo tau semua tentang gue.Tapi lo nutup semua tentang lo."Nafas Gisya mulai memburu menahan amarah.
"Lo cuma mau gue liat lo,saat lo baikbaik aja.Lo sembunyiin sakit lo,lo tahan sakit lo buat nurutin kemauan gue.Lo pikir dengan kaya gitu gue akan selalu bahagia?" Gisya menghapus kasar air mata yang turun di pipinya.
Gisya menggeleng kecil."Enggak Fa."Ucapnya.
"Gue malah kaya cewek jahat,yang cuma manfaatin dan gak peduli masalah cowoknya."
Raffa menggeleng pelan tak setuju dengan ucapan Gisya.
"Gue tau lo cuma mau liat gue bahagia.Tapi gue gak pernah bahagia Fa...Gue gak suka cara lo bahagian gue..Gue gak suka."Ucap Gisya dengan isakan yang mulai terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dream
RomanceSemua ini terasa begitu mudah,begitu menyenangkan dan begitu membahagiakan. Tentang kisah indah kita yang seperti mimpi. Gisya&Raffa