30

47 8 0
                                    

Raffa mematikan mesin mobilnya saat ia sampai dihalaman rumahnya.Kepalanya mulai terasa pening,dan rasa sakit ditubuhnya mulai semakin menjadi.Raffa keluar dari mobil dan berusaha berjalan memasuki rumah.

Penglihatannya mulai mengabur,Ia tak tahan dengan sakit yang ia rasakan diseluruh tubuhnya sekarang.

Pintu utama rumahnya tak tertutup,dengan penglihatan yang mengabur Raffa bisa melihat seorang wanita yang berjalan di dalam rumahnya.

"Mama..."Ucap Raffa.

"RAFFA!." Hanya pekikan itu yang Raffa dengar sebelum kegelapan merenggutnya.

Dinar berlari menghampiri putranya yang tak sadarkan diri di depan teras rumah.

Darah segar mengalir dari hidung Raffa,bibir lelaki itu mulai memucat membuat Dinar semakin menangis histeris.

"Ada apa?..Raffa!." Agung yang mendengar suara Dinar menghampiri Istrinya,dan terkejut melihat anak tirinya tak sadarkan diri dipangkuan Dinar.

"Rumah sakit Mas,bawa Raffa ke rumah sakit."Ucap Dinar terisak pada suaminya.

...............

"Kondisi pasien cukup mengkhawatirkan,daya tahan tubuhnya semakin menurun,ditambah lagi sepertinya anak Bapak dan Ibu,habis melakukan kegiatan yang membuatnya terlalu lelah."

Mata Dinar kembali memanas,saat dokter menjelaskan keadaan Raffa.

"Saya sarankan Bapak dan Ibu segera menghubungi dokter yang sudah dipercaya untuk menangani kondisi Nak Raffa,Leukimianya akan semakin parah jika tak segera diambil tindakan."

Isakan Dinar semakin terdengar,membuat Agung segera mendekap tubuh istrinya.

"Terima Kasih dok."Ucap Agung lalu membawa Dinar keluar dari ruangan Dokter tadi.

"Mama akan lakukan apapun buat Abang."Ucap Dinar sambil mengelus tangan Raffa.

"Aku udah telfon Dokter Ferdi.Dia bilang Raffa harus cepat dibawa keJogja kalau kita tetap akan meneruskan pengobatannya disana."Dinar beralih menatap suaminya saat lelaki itu berbicara.

"Atau kita cari dokter lain disini dan nanti Dokter Ferdi akan kirimkan semua data dan hasil lab Raffa."Ucap Agung kembali menjelaskan.

Dinar menghela nafas berat.

Raffa selama ini menjalani pengobatannya di Jogja karena ia memaksa dengan alasan ingin dekat dengan Oma-nya dan sebelumnya Raffa juga menyembunyikan sakitnya ini dari semua temannya.

Dinar sebenarnya berencana membawa Raffa keluar negeri.Dinar sudah dapat Rumah Sakit yang memiliki alat medis yang lengkap dan pengobatan yang berstandar untuk penyakit Raffa.Tapi putranya itu menolak untuk pergi.

Saat itu Raffa baru saja dekat dengan Gisya,gadis yang Dinar tau selama ini selalu menemani kegiatan putranya.

"Kita tunggu Raffa siuman saja Mas,biar dia yang memutuskan."Ucap Dinar.

Wanita itu tak yakin putranya akan mau kembali ke Jogja.Raffa pasti berat untuk meninggalkan Gisya.Tapi anak lelakinya itu juga pasti tak ingin Gisyanya itu tau sakitnya semakin parah.

Kadang Dinar ingin memberi tahu Gisya bagaimana keadaan Raffa yang sebenarnya.Gadis itu adalah pusat dunia Raffa.Raffa pasti akan melakukan apa yang gadis itu ucapkan.

Tapi mengingat Raffa yang akan semakin membencinya jika ia melakukan itu,Dinar memilih tetap diam selama ini.

Dinar kembali mengusap tangan putranya dengan tatapan sendu.

..........................

Gisya

Morning Fa

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang