38

34 6 0
                                    

"Udah dipucuk banget ini bangke,masa seelit GWK kagak ada toilet."

"Bacod Let,panas banget ini,pusing gue."

Gisya tak ikut menyauti,gadis itu juga merasa udara di sini begitu panas,ditambah ia merasa tak enak badan,perutnya sedikit nyeri belum lagi pinggangnya terasa pegal.Sepertinya tamu bulanannya akan datang.

"Abis ini kemana lagi sih kita?"Tanya Felysh sambil memasang kaca mata hitamnya.

"Pandhawa."Balas Gisya singkat.

Ini sudah hari  ke 3 mereka ada di Pulau Bali.Yaa, trip sekolah itu akhirnya Gisya memilih ikut.Setelah ucapan Raffa berhasil mempengaruhinya.

"Gimana kalo gue nemenin lo aja disini."Gisya menaik turunkan alisnya menatap Raffa.

Lelaki itu hanya mendengus lalu mendekatkan sesendok eskrim ke mulut Gisya,tanpa menyauti ucapan Gadis itu.

Gisya menggelengkan kepalanya tak mau menerima suapan eskrim dari Raffa.

Raffa memakan sendiri eskrimnya lalu terkekeh saat melihat raut kesal Gisya.

"Sini."Pinta Raffa

Gisya menurut,duduk diantara kedua kaki Raffa lalu menyandarkan tubuhnya kedada kekasihnya.

"Kenapa gak mau ikut?"Tanya Raffa sambil mengusap pipi Gisya.

Gisya tak menjawab,gadis itu malah menarik tangan Raffa di pipinya lalu memeluk lengan itu.

"Trip sekolah itu moment sekali seumur hidup bareng temen-temen lo sekarang,kalo lo gak ikut lo gak punya kenangan sama temen lo disana."

"Lulus masih setahun lagi loh,lo mau setahun terakhir lo sekolah cuma ndengerin cerita temen lo tentang apa aja yang terjadi waktu trip.Lo yakin gak jadi sedih kalo denger?"

Gisya mengeratkan pelukannya ke lengan Raffa sambil mengerucutkan bibirnya.

Sudah jelas gadis itu akan sedih,ia paling tak bisa melihat orang terdekatnya bahagia tanpa dirinya.

Raffa tersenyum lembut lalu mengecup kepala gadis yang duduk bersandar didepannya ini.

"Masalah sama Letta udah selesai kan?"Tanya Raffa.

"Udah."Jawab Gisya lalu memejamkan matanya memilih tidur didekapan Raffanya.

Gisya tersenyum mengingat masalahnya dengan Letta minggu lalu.

Sungguh ia tak tau apa yang terjadi antara ia dan sahabatnya itu,tiba-tiba saja mereka tak bertegur sapa hampir 2 hari lamanya tanpa sebab yang jelas.

Hanya Gisya dan Letta,baik Gisya maupun Letta tetap saling bicara dengan Felysh.Sangat aneh memang,ditambah lagi mereka kembali mau saling bicara lagi,juga terjadi begitu saja.

"Balik ke bus aja yok."

Gisya tersadar dari lamunannya mendengar ucapan Letta.

"Lo gak jadi ketoilet?"Tanya Gisya

"Pipis gue udah gak pengin keluar."Ucap Letta kesal.

Gisya berjalan sambil memainkan handphonenya,gadis itu sedang menunggu balasan chat dari Raffa.

Tangannya sesekali menekan perutnya yang sedikit nyeri.Bibirnya mengerucut kesal 2 hari kemarin ia begitu menikmati liburannya,tapi sejak tadi pagi rasa tak nyaman ditubuhnya mulai mempengaruhi moodnya.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang