35

55 6 0
                                    

Raffa meneguk segelas air setelah menelan 3 butir obatnya sambil memperhatikan gadisnya yang duduk dengan segelas susu coklat ditanggannya.

"Perut lo masih sakit?"Tanya Raffa

"Ilangnya besok."Ucap Gisya sambil mengerucutkan bibirnya.

Pagi tadi tamu bulanan Gisya datang.Kesenangannya kemarin malam berganti kekesalan pagi ini.Perut dan pinggangnya terasanya begitu nyeri.

Raffa hanya tersenyum sambil mengusap pelan rambut Gisya.

"Gue mau ikut Pak Harjo jemput Oma sama Mbok Nas dipasar ya."Ucap Gisya meminta izin.

"Katanya perutnya sakit."Balas Raffa.

"Kalo di bawa diem sakitnya tambah kerasa.Gue pengin jalan-jalan."Ucap Gisya lagi.

"Mbak Gisya jadi ikut?"

Gisya menatap Raffa dengan tatapan memohon saat Pak Harjo tiba-tiba datang.

Raffa menghela nafas pelan,lalu berdiri dari duduknya.

"Nitip Gisya ya Pak."Ucap Raffa pada Pak Harjo.

"Siap Mas!Mari Mbak saya tunggu di mobil."Balas Pak Harjo.

Seketika Gisya memekik senang.

"Bye sayang."Ucap Gisya sambil berlalu menyusul Pak Harjo.

Melihat Gisya yang begitu girang Raffa hanya menggeleng pelan.Gadisnya itu hanya akan pergi kepasar,tapi seperti menang undian motor senangnya.

Raffa berniat melangkah ke lantai atas,tapi diujung tangga ia bertemu dengan Alex.

Sepupunya itu terlihat menyodorkan sebuah amplop putih kearahnya.Raffa semakin memicingkan matanya saat melihat senyum miring Alex.

Raffa membuka amplop itu setah Alex pergi dari hadapannya tanpa mengatakan apapun.

Dadanya bergemuruh setelah membaca isi kertas diamplop itu.Takdir macam apa yang kali ini Tuhan gariskan untuknya,begitu pikir Raffa dalam hati.

.................

"Mas Raffa itu cucunya Ibu' yang paling baik,dia tau caranya ngehormatin orang yang lebih tua meskipun orang itu cuma pesuruh dirumahnya."

Gisya tak berhenti tersenyum mendengar setiap cerita Pak Harjo tentang Raffa sedari tadi.

"Mas Raffa sama Mbak Gisya itu cocok,sama-sama baik dan sopan.Si Nas semenjak ketemu Mbak Gisya itu seneng sekali,katanya baru kali ini ada temen Mas Raffa yang mau ngobrol sampai sedekat itu sama dia."

Gisya tertawa kecil mendengar ucapan suami Mbok Nas itu.

"Mbak Milla aja hampir ndak pernah ngobrol sama saya atau Nas,paling cuma tanya sesuatu atau nyuruh."Ucap Pak Harjo lagi.

"Pak Hajo sama Mbok Nas juga cocok.Sama-sama suka ngajak Gisya ngomongin orang."Ucap Gisya terkekeh geli.

"Ealah."Balas Pak Harjo tergelak.

Mbok Nas itu memang partner Gisya untuk ngobrol jika di rumah Oma.

Wanita itu akan dengan gamblang bercerita tentang Leha pesuruh di rumah tetangga sebelah yang sering kali lupa mengangkat jemuran.

Atau Tono satpam komplek yang pernah memberikan sebungkus nasi goreng untuk Mbok Nas.

Dan banyak lagi nama-nama yang Gisya tak pernah tau orangnya tapi disebut Mbok Nas dalam ceritanya.

"Mas Raffa waktu kecil sering ikut Ibu' belanja ke sini,sama Mamanya juga."Ucap Pak Harjo saat mereka sudah sampai di pasar.

"Tante Dinar?"Tanya Gisya yang diangguki Pak Harjo.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang