[completed]
─ ❝nyatanya, yang terlihat paling sempurna─justru yang paling jauh dari kata sempurna❞
"Lentera, hidup itu kaya bianglala. Terkadang kita bisa berada di atas, dan kadang ada kala nya juga kita ada di bawah. Ketika diatas, kita cenderung...
kenapa gue nggak cari cewek? karena mereka cuman mau harta gue.
Aditya Pratama Alexandre·—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalian pernah nggak sih berpikir kalau suatu saat nanti yang di atas pasti akan jatuh pada waktunya?
Tama sering banget berpikir kaya gitu, sering membayangkan bagaimana jadinya kalau keluarga Alexandre yang notabennya keluarga terkaya nomor satu di seluruh Indonesia nanti akan jatuh miskin pada waktunya tapi amit amit lah, Tama juga nggak mau banget hidupnya jadi susah, hidup enak aja dia ngerasain nya udah susah, kenapa? pergerakannya enggak bebas. Apapun yang ia lakukan akan jadi bahan perbincangan di publik. Dia juga di paksa oleh orang tua nya agar menjaga image keturunan bangsawan, tapi dia tidak pernah melakukannya toh itu hanya untuk kepentingan mereka berdua agar terlihat baik di depan kamera.
Tama diam diam bekerja part time di sebuah perpustakaan dekat kampus, dulu dia pernah sempat jadi model sekitar tiga minggu karena selain tampangnya yang mendukung, dia juga body goalsbanget brur.. tapi ya begitu deh, karena selalu di awasi dan majalahnya tersebar kemana mana orang tua nya mengetahui jika anak sulung mereka bekerja partime, setelah kejadian itu tama dimarahin abis abisan karena mencemari nama baik alexandre. karena itu pengawasan jonnhy dan jessi terhadap kedua anaknya semakin ketat, tama harus bersusah payah membungkam mulut mulut karyawan perpustakaan yang biasa membocorkan rahasia atau bergosip.
kenapa memangnya kalau di berasal dari keluarga kaya raya? apa dia tidak boleh bekerja?
Tama bekerja karena ia juga ingin merasakan jerih payah kedua orangtuanya dalam mencari uang, enggak mungkin 'kan mereka jadi orang kaya tanpa usaha? pasti semua ada usahanya, dan di perpustakaan itu lah Tama bertemu dengan orang orang baru termasuk cinta pertamanya. Gadis lugu dan sederhana yang mampu menyembuhkan ke–anti an Tama terhadap makhluk bernama perempuan, bukan apa apa tapi memang tama terlihat ogah banget berhubungan dekat sama perempuan dengan berbagai alasan, alasan utama karena dia muak jika si perempuan hanya memanfaatkan dirinya dan hartanya, alasan kedua dia tidak pernah siap untuk patah hati, bukankah jika berani jatuh cinta maka berani patah hati juga? entah. Pertemuan awal memang memiliki kesan yang tidak terlalu baik karena selain tama yang notabe nya anak orang kaya bekerja di sebuah perpustakaan dirinya juga tidak terlalu pandai dalam berinteraksi dengan orang baru.
Hari itu tama lagi enggak ada kelas pagi, jadi dia pergi ke perpustakaan di pagi hari sebelum berangkat ke kampus. Perpustakaan masih sepi banget, cuman ada satu dua orang pengunjung dan satu penjaga perpustakaan.
"nggak ada kelas pagi??"
Tama menoleh saat bias suara lembut yang sangat ia kenal masuk ke rungu nya, cowok itu hanya mengangguk dan tersenyum pada gadis seumuran nya yang sedang duduk di depan meja menghadap sebuah buku tebal yang sudah kusam. Namanya sezhila, nama koreanya kang seulgi karena gadis itu sempat tinggal di sana sampai lulus SMP. Artinya baik hati, enggak heran sih dia banyak yang ngelirik di kampus (dia sefakultas sama tama) soalnya baik sama rata dengan sipapun termasuk Tama waktu dia hampir di tolak pas mau masuk kerja di peruspustkaan ini, karena orang orang udah pada tau latar belakang cowok itu dan takut jika anak sulung dari keluarga Alexandre ini akan melakukan sesuatu pada perpustakaan itu.
