[completed]
─ ❝nyatanya, yang terlihat paling sempurna─justru yang paling jauh dari kata sempurna❞
"Lentera, hidup itu kaya bianglala. Terkadang kita bisa berada di atas, dan kadang ada kala nya juga kita ada di bawah. Ketika diatas, kita cenderung...
nyatanya─kamu juga merupakan cowok biasa yang jauh dari kata sempurna. Tidak berbeda jauh dengan gerimis─saudara kembarmu.
─sweet dream─
**
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 Agustus. Hari istimewa.
Setelah kejadian yang menimpa lentera dua hari lalu, usai cowok itu pulang dari rumah sakit─Tama menjaga nya total, hampir dua puluh empat jam dia ada di samping adiknya. Selain kondisi nya yang belum benar benar pulih, hari ini adalah hari penting bagi lentera, karena hari ini adalah hari kelahirannya.
Ngomong ngomong soal itu─sebenarnya Tama ingin menjemput gerimis dan mengikut sertakan ia dalam acara ini, lagipula bukankah ini juga termasuk hari kelahirannya, namun ia yakin itu merupakan tindakan yang tidak di sukai lentera.
Hari ini hanya anak anak kampus saja yang datang, untuk teman teman bisnis Jessi dan jonnhy kata Tama lain waktu saja, lagipula mengundang terlalu banyak orang bisa berbahaya untuk lentera karena cowok itu memiliki syndrome panic attack yang akan kambuh jika bertemu dengan banyak orang.
Lentera duduk dengan perasaan gelisah sambil sesekali menggigiti kukunya. Dia merasa khawatir dengan ucapan Reno beberapa hari lalu di caffe tempat gerimis biasa bekerja paruh waktu.
Kesepakatan tetap kesepakatan, Reno tidak mungkin bohong dengan ucapannya untuk kekeuh membawa gerimis ke pesta ulang tahunnya, dan saat ini ia sedang mengkhawatirkan itu. Jonnhy dan Jessi akan datang sedikit terlambat karena mereka pergi membawa mobil dan─kalian tau sendiri bagaimana jalanan kota metropolitan ini.
Lentera masih diam saja sampai tak sadar jika rumahnya sudah di penuhi oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang satu persatu datang, memenuhi ruangan super luas di rumahnya ini.
Mereka mulai membicarakan tentang kemegahan rumahnya sampai kejadian di pertandingan basket beberapa hari yang lalu ketika lentera tiba tiba ambruk di menit menit terakhir pertandingan.
"Tuan muda─ayo sambut teman temanmu"
Ucapan Mr.han membuyarkan lamunannya, ia mengangguk dan tersenyum kecil, celingak celinguk sebentar untuk mencari seseorang yang sedari tadi tak nampak batang hidungnya.
"dimana kakak?"
"oh, tuan muda Tama sedang keluar sebentar, tak lama lagi akan kembali, dia bersama teman tuan muda dan asisten nya."
Lentera mengangguk paham, lantas bangkit dari posisi duduknya dan melangkah ke tengah tengah ruangan di temani Mr.han, dimana mic dan cake super jumbo itu berdiri. Kue nya sangat besar, hampir menyentuh langit langit rumah lantai dua. Tentu harganya juga sangatlah mahal karena kue itu di rancang khusus untuk ulang tahun anak dari sepasang suami istri Alexandre.
"attention please? the event owner wan't to talk for a while, listen please"
Setelah Mr.han mengalihkan seluruh perhatian para tamu, lentera mengambil alih mic nya, banyak yang berdecak kagum karena penampilannya yang benar benar menggambarkan anak konglomerat. Mereka semua diam memperhatikan, menunggu lentera membuka mulut untuk berbicara.
